Apa Itu Entecavir?
Entecavir merupakan sebuah antivirus yang fungsinya ialah menangani hepatitis B kronis. Ini dilakukan dengan menghentikan proses reproduksi virus, sehingga jumlah virus di dalam tubuh dapat berkurang. Dengan demikian, kerusakan lebih lanjut pada hati dapat dicegah. Meskipun demikian, entecavir tidak bisa mengeliminasi virus sepenuhnya ataupun preveni penyebarannya.
Dosis Entecavir
Dokter mempreskripsikan dosis entecavir berdasarkan keadaan klinis dan respon pengobatan pasien. Pada anak-anak, dosisnya dikalkulasi sesuai dengan massa tubuh mereka. Untuk orang dewasa, dosis standarnya adalah 0,5 atau 1 mg sehari, dan bergantung pada pengobatan sebelumnya seperti lamivudine, bisa meningkat menjadi 1 mg per hari. Bagi anak-anak dengan umur bukan bayi serta berat melebihi 10 kg, dosisnya adalah 0,015 mg/kgBB setiap hari dengan batas maksimum 1,5 mg.
Aturan Pakai Entecavir
Konsumsilah entecavir sesuai anjuran dokter dan arahan pada label kemasannya. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan sebaiknya diminum terpisah dari waktu makan, sekitar 2 jam setelah makan atau sebelum makan. Tertelan obat secara utuh dibarengi dengan air. Penting untuk mempertahankan keteraturan dalam pengobatan untuk hasil maksimal. Bila ada dosis yang terlupakan, mengambilnya secepat mungkin kecuali waktu berikutnya sudah dekat. Pastikan untuk menyelesaikan dosis yang telah diresepkan dan tidak menghentikan pengobatan tanpa konsultasi dengan dokter, guna menghindari kekambuhan penyakit.
Efek Samping Entecavir
Konsumsi entecavir dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti:
- Mengantuk
- Pusing
- Sakit kepala
- Mual
- Kelemahan tubuh Jika efek samping terasa terus-menerus atau memburuk, atau terjadi reaksi alergi seperti fungsi hati yang terganggu, penyakit kuning, asidosis dengan gejala napas cepat atau sakit perut yang intens, konsultasikan dengan dokter secepat mungkin.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Entecavir
Entecavir harus diminum sesuai resep. Penting untuk memberitahukan dokter tentang:
- Riwayat alergi
- Penyakit ginjal
- Kondisi medis seperti HIV/AIDS, gangguan hati, obesitas, atau riwayat transplantasi hati
- Perencanaan operasi gigi atau operasi lain
- Kehamilan atau menyusui
- Penggunaan obat lain, termasuk suplemen atau herbal Sebaiknya hindari mengemudi atau aktivitas yang memerlukan fokus setelah konsumsi entecavir karena bisa menyebabkan pusing. Lapor ke dokter untuk reaksi alergi, efek samping serius, atau overdosis.
Efek Entecavir untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Entecavir masuk dalam kategori C untuk kehamilan, di mana belum ada studi terkontrol pada wanita hamil namun penelitian pada hewan menunjukkan adanya efek samping terhadap janin. Obat ini hanya boleh digunakan jika manfaatnya melebihi potensi resiko. Belum ada informasi yang jelas tentang apakah entecavir dapat terdistribusi ke dalam ASI, sehingga wanita menyusui harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakannya.
Interaksi Entecavir dengan Obat Lain
Penggunaan entecavir bersama dengan obat-obat lain bisa menyebabkan interaksi obat, misalnya:
- Peningkatan konsentrasi entecavir dalam darah saat digunakan dengan ciclosporin atau tacrolimus
- Gangguan fungsi ginjal dan peningkatan konsentrasi entecavir dalam darah saat digunakan dengan amikacin, kanamycin, cisplatin, lithium, atau ibuprofen
- Peningkatan konsentrasi entecavir sendiri atau obat lain seperti acyclovir, ampicillin, cefixime, cephalexin, cimetidine, meropenem, valacyclovir, dan probenecid saat digunakan bersamaan
- Penurunan tingkat orlistat dalam darah