Apa itu Enoxaparin?
Enoxaparin berfungsi untuk mengurangi aktivitas protein yang bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah dan mencegah pembentukan gumpalan darah. Penggunaannya direkomendasikan untuk mencegah atau mengobati kondisi seperti trombosis vena dalam, serta untuk pencegahan dalam kondisi tertentu seperti angina tidak stabil dan sebelum dilaksanakannya intervensi koroner perkutan.
Dosis Enoxaparin
Enoxaparin diberikan melalui injeksi subkutan oleh petugas medis yang kompeten. Dosis enoxaparin disesuaikan dengan kondisi medis yang dihadapi dan usia pasien:
Untuk profilaksis trombosis vena dalam pada orang dewasa yang akan menjalani operasi, dosis umumnya adalah 40 mg sebelum operasi. Sedangkan pada pengobatan trombosis vena dalam, dosisnya bagi dewasa adalah 1 mg/kgBB setiap 12 jam atau 1,5 mg/kgBB sekali sehari. Dosage adjustment dilakukan pada anak-anak berdasarkan berat badan.
Cara Penggunaan Enoxaparin
Penyuntikan enoxaparin dilakukan oleh tenaga medis terlatih dan diawasi oleh dokter. Dilakukan injeksi subkutan di area perut, menjauhi pusar dengan teknik yang tepat untuk meminimalisir risiko memar. Penting untuk mematuhi instruksi dokter selama proses pengobatan dan tidak menggaruk area suntikan.
Efek Samping Enoxaparin
Penggunaan enoxaparin bisa menimbulkan efek samping seperti:
- Nyeri atau kemerahan di area suntikan
- Demam
- Sakit perut
Adanya peningkatan risiko perdarahan adalah efek samping serius yang harus diwaspadai. Berbagai tanda seperti sakit kepala parah, pusing, pingsan, atau perdarahan yang tidak terkontrol harus segera dilaporkan ke dokter.
Peringatan Penggunaan Enoxaparin
Dalam penggunaan enoxaparin, ada beberapa catatan peringatan yang harus diperhatikan, seperti:
- Riwayat alergi terhadap komponen obat
- Penggunaan katup jantung buatan atau pascaoperasi tertentu
- Kondisi medis khusus seperti gangguan fungsi liver atau ginjal
Penting juga untuk menghindari risiko cedera yang dapat menyebabkan perdarahan selama proses pengobatan ini.
Enoxaparin dan Kehamilan
Enoxaparin termasuk ke dalam kategori B untuk wanita hamil, tidak menunjukkan risiko pada janin menurut studi hewan tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Belum diketahui pasti apakah enoxaparin dapat masuk ke dalam ASI. Konsultasi dengan dokter sebelum penggunaan pada ibu hamil dan menyusui sangat penting.
Interaksi Enoxaparin dengan Obat Lain
Interaksi obat dapat meningkatkan peluang terjadinya perdarahan, beberapa obat yang berpotensi memiliki interaksi ini antara lain:
- Obat antiinflamasi nonsteroid
- Antikoagulan lain seperti warfarin
- Obat antiplatelet dan trombolitik
- Suplemen herbal tertentu
Konsumsi bersamaan dengan obat yang meningkatkan potensi hiperkalemia juga perlu diwaspadai.