Apa itu Dydrogesterone?
Dydrogesterone adalah hormon sintesis yang mirip dengan progesteron alami. Hormon ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan dan kesehatan rahim untuk memperbesar peluang keberhasilan kehamilan dan menurunkan kemungkinan keguguran. Dydrogesterone juga berperan dalam menormalkan siklus menstruasi dengan mengatur proses pembesaran dan pengelupasan dinding uterus. Selain itu, obat ini diketahui bisa menghambat perkembangan endometriosis dan mengurangi inflamasi yang berkaitan.
Dosis Dydrogesterone
Dokter Anda akan menentukan dosis dydrogesterone yang sesuai dengan kebutuhan medis Anda. Berdasarkan tujuan penggunaannya, dosis umum dydrogesterone adalah:
- Untuk dismenore, dosisnya berkisar antara 10-20 mg setiap hari, mulai dari hari ke-5 menstruasi dan berlanjut selama 21 hari.
- Dalam kasus endometriosis, dosisnya bisa 10-30 mg tiap hari dengan pola yang sama.
- Untuk pendarahan uterus yang tidak normal, dosis awal yang diambil untuk menghentikan pendarahan adalah 20-30 mg per hari, yang dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 10-20 mg sehari.
- Bagi mereka yang menderita amenorrhea sekunder, dosis 10 atau 20 mg per hari selama 15 hari dimulai pada hari ke-11 dari siklus menstruasi akan diresepkan.
- Pada keadaan ancaman keguguran, dosis awal dari 40 mg mungkin diberikan, diikuti oleh 10 mg setiap 8 jam.
- Dalam kasus keguguran yang sering diikuti dengan defisiensi progesteron, dosis 10 mg dua kali sehari hingga usia kehamilan 12-20 minggu dianjurkan.
Pada penggunaan dydrogesterone untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan setelah IVF, 10 mg diberikan tiga kali sehari, berawal dari hari pengambilan sel telur dan berlanjut sampai 10 minggu jika hasil tes kehamilan positif. Guna mencegah dampak buruk terhadap rahim sewaktu terapi hormon pengganti dengan estrogen, dosis harian 10 mg dapat diresepkan.
Aturan Pakai Dydrogesterone
Ikuti saran medis dan instruksi pada kemasan dydrogesterone saat mengkonsumsinya. Obat ini bisa diambil sebelum atau setelah makan. Jika Anda terlupa mengambil dosis pada waktunya, konsumsilah secepatnya kecuali jika waktu jadwal dosis berikutnya sudah dekat. Minumlah dydrogesterone pada waktu yang sama setiap hari untuk hasil yang efektif. Lakukan konsultasi berkala dengan dokter Anda dan jalani pemeriksaan medis secara teratur. Dydrogesterone harus disimpan di tempat dengan suhu ruangan, jauh dari kelembapan atau sinar matahari langsung, dan hindarkan dari jangkauan anak.
Efek Samping Dydrogesterone
Pemakaian dydrogesterone mungkin menimbulkan beberapa efek samping, antara lain:
- Pusing
- Rasa kantuk yang meningkat
- Sakit kepala
- Mual
- Kembung
- Muntah
- Nyeri perut
- Kenaikan berat badan
- Perubahan pola menstruasi
Hubungi dokter jika efek samping dirasa bertambah parah atau tidak membaik. Segera cari perawatan medis jika muncul reaksi alergi atau efek serius lainnya seperti perdarahan vagina di luar siklus menstruasi, nyeri atau pembengkakan pada kaki, benjolan di payudara, sesak nafas mendadak, batuk darah, kelemahan mendadak pada satu sisi tubuh, atau gangguan penglihatan yang muncul tiba-tiba.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Dydrogesterone
Perhatikan beberapa aspek penting berikut sebelum mengonsumsi dydrogesterone:
- Hindari bila Anda alergi terhadap komponen obat ini.
- Jangan konsumsi jika mengalami gangguan hati parah, pendarahan vagina yang penyebabnya tidak jelas, atau jenis kanker yang dipicu oleh hormon.
- Memberitahu dokter mengenai kondisi kesehatan Anda seperti diabetes, penyakit hati, otosklerosis, lupus, porfiria, atau depresi adalah penting.
- Sampaikan keseluruhan riwayat kesehatan terkait pembekuan darah seperti stroke atau deep vein thrombosis.
- Beritahu dokter Anda tentang kehamilan, rencana kehamilan, atau masa menyusui.
- Informasikan semua jenis obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang dikonsumsi untuk menghindari interaksi obat.
- Cari bantuan medis jika terjadi reaksi alergi atau overdosis.
Efek Dydrogesterone untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Dydyrogesterone tergolong dalam Kategori B untuk ibu hamil, dimana belum ada bukti risiko terhadap janin pada penelitian hewan, namun konsultasi dengan dokter tetap disarankan saat hamil. Belum ada informasi yang jelas mengenai keberadaan dydrogesterone dalam ASI, oleh karena itu sebaiknya tidak menggunakannya selama menyusui tanpa seizin dokter.
Interaksi Dydrogesterone dengan Obat Lain
Berbagai interaksi mungkin terjadi ketika dydrogesterone dikonsumsi bersama dengan obat lain, yang dapat menurunkan efektivitas dydrogesterone, termasuk:
- Carbamazepine
- Efavirenz
- Nevirapine
- Phenytoin
- Phenobarbital
- Rifampicin
Selalu konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda untuk mengatur penggunaan bergandengan obat-obatan tersebut.