Apa itu Dofetilide?
Dofetilide adalah anggota dari kelas obat antiaritmia yang berperan dalam menyelaraskan irama jantung dengan membendung impuls listrik penyebab takikardia. Keberhasilan dalam mengatur ritme jantung kembali ke kondisi normal dapat mengurangi resiko komplikasi serius, termasuk stroke dan serangan jantung. Obat ini dikemas dalam bentuk kapsul dan penggunaannya dikhususkan pada pemantauan medis di rumah sakit.
Dosis Dofetilide
Jumlah dosis Dofetilide yang dikonsumsi diatur oleh dokter berdasarkan kondisi medis individu pasien. Biasanya, untuk mengendalikan atrial fibrilasi dan flutter, dosis standar adalah 500 mcg dua kali sehari, yang dapat diubah atau dihentikan tergantung pada respons pasien dan hasil elektrokardiogram (EKG).
Aturan Pakai Dofetilide
Dofetilide harus dikonsumsi tepat seperti yang direkomendasikan oleh dokter selama perawatan inap di rumah sakit, yang umumnya berlangsung antara 3 hingga 4 hari. Selama pengobatan, dokter akan terus memonitor tekanan darah, ritme jantung, dan fungsi ginjal pasien. Disarankan untuk mengonsumsi dofetilide pada waktu yang sama setiap hari untuk efektivitas maksimal, baik dengan atau tanpa makanan. Jika dosis terlewat dan jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat, minumlah segera; jika tidak, lewatkan dan jangan double dosis.
Efek Samping Dofetilide
Efek samping yang mungkin dialami setelah konsumsi dofetilide kapsul meliputi:
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Nyeri punggung
- Masalah tidur
Apabila efek samping tersebut berlanjut atau memburuk, penting untuk memberitahu dokter. Selain itu, segera hubungi dokter jika Anda merasakan efek samping yang lebih serius seperti nyeri dada, denyut jantung cepat, lambat, atau tidak teratur, pusing hebat, atau pingsan.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Dofetilide
Dofetilide kapsul hanya diberikan dalam pengawasan di rumah sakit. Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan dofetilide termasuk:
- Adanya alergi pada pasien
- Riwayat atau kondisi gangguan irama jantung tertentu
- Penyakit ginjal atau sedang menjalani dialisis
- Gangguan elektrolit, penyakit ginjal atau hati, penyakit jantung, hipertensi, asma, atau masalah kesehatan mental
- Konsumsi suplemen, produk herbal, atau obat tertentu
- Kondisi kehamilan, menyusui, atau rencana hamil
Beri tahu dokter terkait penggunaan dofetilide jika akan melakukan operasi, dan laporkan segala reaksi alergi atau efek samping serius dengan segera.
Efek Dofetilide untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Pada kehamilan, dofetilide dikategorikan dalam Kategori C, di mana risiko efek samping pada janin belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu, penggunaan harus benar-benar dipertimbangkan antara risiko dan manfaat. Untuk ibu menyusui, keamanan penggunaan belum dapat dipastikan dan sebaiknya dihindari kecuali telah berkonsultasi dengan dokter.
Interaksi Dofetilide dengan Obat Lain
Dofetilide dapat berinteraksi dengan berbagai jenis obat, yang semuanya berpotensi meningkatkan risiko masalah irama jantung yang serius atau meningkatkan kadar dofetilide dalam darah:
- Hydrochlorothiazide, verapamil, cimetidine, dolutegravir, trimethoprim, ketoconazole, prochlorperazine, dan megestrol yang meningkatkan risiko torsades de pointes
- Penggunaan bersama antiaritmia lain, antidepresan trisiklik, antibiotik fluoroquinolone, maupun macrolid
- Metformin, amiloride, atau triamteren yang meningkatkan kadar dofetilide
Konsumsi dofetilide bersamaan dengan grapefruit juga berpotensi meningkatkan kadar obat dalam darah dan harus dihindari.
