Apa itu obat difenhidramin?
Difenhidramin berfungsi sebagai antihistamin yang meredakan gejala alergi termasuk hidup tersumbat, bersin, gatal di tenggorokan, mata yang berair, dan ruam pada kulit. Ia juga dapat menolong dalam mengatasi kondisi lain seperti mabuk perjalanan, memicu tidur dan menekan gerakan tubuh yang tidak normal pada penderita Parkinson. Difenhidramin beroperasi dengan cara menghambat efek histamin yang merupakan pemicu reaksi alergi.
Sediaan dan dosis obat difenhidramin
Difenhidramin tablet dan kapsul
Dirancang dalam dosis maksimum 25 mg per tablet atau kapsul, dengan jumlah maksimum dalam satu kemasan yaitu 10 butir.
Difenhidramin sirup
Setiap botol tidak mengandung lebih dari 60 ml, dengan kekuatan difenhidramin 12,5 mg per 5 ml.
Difenhidramin injeksi
Dikemas dalam 30 ampul, setiap ampul berisi 1 ml dengan konsentrasi 10 mg/ml. Rincian dosis sesuai usia adalah sebagai berikut:
- Dewasa: 25-50 mg 3-4 kali sehari, maksimal 300 mg/hari, diminum 30 menit sebelum berpergian untuk mencegah mabuk perjalanan.
- Anak-anak: 6,25 mg setiap 4-6 jam untuk usia 2-6 tahun dan 12,5-25 mg setiap 4-6 jam untuk usia 6-12 tahun. Dosis injeksi ditentukan berdasarkan berat badan dengan batas maksimum 300-400 mg per hari.
Aturan pakai obat difenhidramin
Gunakan difenhidramin sesuai dengan arahan dokter atau yang tertera pada label, dengan durasi terbatas hingga alergi mereda. Hindari membagikan difenhidramin injeksi yang diterima resep dokter kepada orang lain. Pastikan penggunaan pada anak-anak atas arahan dokter. Simpan di tempat kering dan sejuk yang terlindungi dari cahaya dan kelembapan.
Efek samping obat difenhidramin
Efek samping yang mungkin terjadi meliputi:
- Jantung berdebar
- Sulit buang air kecil
- Kebingungan atau merasa lemas
- Otot leher dan rahang menjadi tegang
- Pusing dan mengantuk
- Kehilangan koordinasi
Perhatikan juga gejala reaksi alergi obat seperti sulit bernapas, ruam kulit, pembengkakan wajah, dan gatal-gatal. Jika mengalami situasi darurat atau overdosis, segera hubungi penyedia layanan medis darurat atau kunjungi rumah sakit terdekat.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat difenhidramin
Beberapa kondisi yang memerlukan perhatian saat menggunakan difenhidramin, antara lain:
- Hipersensitivitas terhadap bahan penyusun obat
- Kondisi medis seperti asma, glaukoma, masalah kelenjar prostat, tekanan darah tinggi
- Hindari mengendarai atau mengoperasikan mesin ketika sedang menggunakan obat ini karena dapat menimbulkan kantuk.
Efek obat difenhidramin untuk ibu hamil dan menyusui
Konsultasikan dengan dokter jika Anda hamil atau menyusui sebelum menggunakan difenhidramin. Obat ini memungkinkan untuk digunakan namun perlu dipastikan tidak berpengaruh negatif pada bayi atau produksi ASI, terlebih jika dikonsumsi bersama obat pseudoefedrin.
Interaksi obat difenhidramin dengan obat lain
Difenhidramin dapat berinteraksi dengan beragam obat, termasuk:
- Obat untuk kandung kemih
- Antidepresan
- Obat tekanan darah
- Obat Parkinson
Untuk menghindari interaksi negatif, jangan gunakan difenhidramin bersamaan dengan golongan Monoamin Oxidase Inhibitor (MAOI) dan terapkan sesuai petunjuk dosis dan aturan pemakaian.