Difenhidramin (Diphenhydramine)

Difenhidramin dikenal juga dengan nama diphenhydramine dan sering digunakan sebagai pengendali alergi. Ketersediaannya di pasaran berupa tablet, kapsul, sirup, hingga bentuk injeksi.

Golongan obat: antialergi Merek dagang: Contrex Pilek Alergi, Bodrex Flu & Batuk, Neomethor, Decadryl Expectorant, Sidiadryl Expectorant, OBH Combi Batuk Pilek, Ikadryl Flu, Sanadryl Expectorant, Woods Peppermint Antitussive, Benadryl Original, dan lain-lain.

Apa itu obat difenhidramin?

Difenhidramin berfungsi sebagai antihistamin yang meredakan gejala alergi termasuk hidup tersumbat, bersin, gatal di tenggorokan, mata yang berair, dan ruam pada kulit. Ia juga dapat menolong dalam mengatasi kondisi lain seperti mabuk perjalanan, memicu tidur dan menekan gerakan tubuh yang tidak normal pada penderita Parkinson. Difenhidramin beroperasi dengan cara menghambat efek histamin yang merupakan pemicu reaksi alergi.

Sediaan dan dosis obat difenhidramin

Difenhidramin tablet dan kapsul

Dirancang dalam dosis maksimum 25 mg per tablet atau kapsul, dengan jumlah maksimum dalam satu kemasan yaitu 10 butir.

Difenhidramin sirup

Setiap botol tidak mengandung lebih dari 60 ml, dengan kekuatan difenhidramin 12,5 mg per 5 ml.

Difenhidramin injeksi

Dikemas dalam 30 ampul, setiap ampul berisi 1 ml dengan konsentrasi 10 mg/ml. Rincian dosis sesuai usia adalah sebagai berikut:

  • Dewasa: 25-50 mg 3-4 kali sehari, maksimal 300 mg/hari, diminum 30 menit sebelum berpergian untuk mencegah mabuk perjalanan.
  • Anak-anak: 6,25 mg setiap 4-6 jam untuk usia 2-6 tahun dan 12,5-25 mg setiap 4-6 jam untuk usia 6-12 tahun. Dosis injeksi ditentukan berdasarkan berat badan dengan batas maksimum 300-400 mg per hari.

Aturan pakai obat difenhidramin

Gunakan difenhidramin sesuai dengan arahan dokter atau yang tertera pada label, dengan durasi terbatas hingga alergi mereda. Hindari membagikan difenhidramin injeksi yang diterima resep dokter kepada orang lain. Pastikan penggunaan pada anak-anak atas arahan dokter. Simpan di tempat kering dan sejuk yang terlindungi dari cahaya dan kelembapan.

Efek samping obat difenhidramin

Efek samping yang mungkin terjadi meliputi:

  • Jantung berdebar
  • Sulit buang air kecil
  • Kebingungan atau merasa lemas
  • Otot leher dan rahang menjadi tegang
  • Pusing dan mengantuk
  • Kehilangan koordinasi

Perhatikan juga gejala reaksi alergi obat seperti sulit bernapas, ruam kulit, pembengkakan wajah, dan gatal-gatal. Jika mengalami situasi darurat atau overdosis, segera hubungi penyedia layanan medis darurat atau kunjungi rumah sakit terdekat.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat difenhidramin

Beberapa kondisi yang memerlukan perhatian saat menggunakan difenhidramin, antara lain:

  • Hipersensitivitas terhadap bahan penyusun obat
  • Kondisi medis seperti asma, glaukoma, masalah kelenjar prostat, tekanan darah tinggi
  • Hindari mengendarai atau mengoperasikan mesin ketika sedang menggunakan obat ini karena dapat menimbulkan kantuk.

Efek obat difenhidramin untuk ibu hamil dan menyusui

Konsultasikan dengan dokter jika Anda hamil atau menyusui sebelum menggunakan difenhidramin. Obat ini memungkinkan untuk digunakan namun perlu dipastikan tidak berpengaruh negatif pada bayi atau produksi ASI, terlebih jika dikonsumsi bersama obat pseudoefedrin.

Interaksi obat difenhidramin dengan obat lain

Difenhidramin dapat berinteraksi dengan beragam obat, termasuk:

  • Obat untuk kandung kemih
  • Antidepresan
  • Obat tekanan darah
  • Obat Parkinson

Untuk menghindari interaksi negatif, jangan gunakan difenhidramin bersamaan dengan golongan Monoamin Oxidase Inhibitor (MAOI) dan terapkan sesuai petunjuk dosis dan aturan pemakaian.

Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

Tanya Apoteker
Catatan
FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Kembali ke blog

Produk Rekomendasi

Tutup

Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

Artikel terkait