Apa itu Diazoxide?
Diazoxide diresepkan bagi individu dengan hipoglikemia akibat tumor pankreas, kanker, atau sensitivitas terhadap asam amino leusin. Diazoxide bekerja dengan cara mengurangi pelepasan insulin dari pankreas, membantu normalisasi kadar glukosa darah. Obat ini tidak diindikasikan untuk pasien dengan kondisi gizi buruk.
Dosis Diazoxide
Dosis diazoxide disesuaikan berdasarkan berat badan pasien, kondisi medis, serta respons terhadap terapi tersebut. Untuk hipertensi darurat pada dewasa, dosisnya adalah 1-3 mg/kg yang diberikan lewat infus. Sementara untuk hipoglikemia, dosisnya berkisar antara 3-8 mg/kg/hari yang dikonsumsi secara oral.
Bagi anak-anak, dosis hipertensi darurat serupa dengan orang dewasa. Untuk hipoglikemia, dosisnya juga sama, namun untuk kasus tertentu yang lebih parah dapat diperlukan dosis hingga 15 mg/kg/hari.
Aturan Pakai Diazoxide
Diazoxide dikonsumsi secara oral sesuai instruksi dokter dan mungkin merangkum diet khusus. Jangan berganti bentuk kapsul dan suspensi tanpa petunjuk dokter. Jika menggunakan solusi, pastikan untuk mengocok botol dan mengukur dosis dengan tepat. Warnai yang berubah menjadi gelap menandakan produk tidak layak konsumsi.
Efek Samping Diazoxide
Beberapa efek samping yang dapat terjadi antara lain:
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Hilangnya nafsu makan
- Diare
- Gatal atau ruam ringan
- Sakit kepala
- Pusing
- Gelisah
Efek samping tidak selalu terjadi, namun konsultasi dengan dokter dianjurkan bila terdapat kekhawatiran.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Diazoxide
Diazoxide sebaiknya dihindari oleh:
- Orang dengan alergi terhadap diazoxide
- Pasien dengan sejarah penyakit jantung atau tekanan darah tinggi
- Pasien gagal jantung kongestif
- Kondisi dengan kadar kalium darah rendah (hipokalemia)
Diskusikan kondisi medis Anda dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Efek Diazoxide untuk Ibu Hamil dan Menyusui
FDA mengategorikan Diazoxide dalam kategori C selama kehamilan. Sebaiknya tidak digunakan kecuali sangat dibutuhkan. Diskusikan dengan dokter mengenai risiko dan manfaatnya. Diazoxide mungkin dapat menghentikan kontraksi rahim selama persalinan yang memerlukan penggunaan agen oxytocic. Belum ada data yang cukup mengenai ekskresi Diazoxide dalam ASI, sehingga disarankan untuk menimbang pilihan antara menyusui atau menghentikan obat.
Interaksi Diazoxide dengan Obat Lain
Beberapa obat yang berpotensi berinteraksi dengan diazoxide antara lain:
- Diuretik
- Pengencer darah seperti warfarin (Coumadin, Jantoven)
Pemberian bersama obat-obat ini dapat menimbulkan interaksi obat, sehingga penting untuk memberi tahu dokter mengenai semua obat yang sedang dikonsumsi.