Apa Itu Pil KB Diane 35?
Pil KB Diane 35 mengandung hormon estrogen dan anti-androgen, yang berfungsi untuk mencegah kehamilan. Instruksi dokter sangat vital dalam menggunakan obat ini, terutama bila berencana membeli tanpa resep. Pil ini tidak hanya sebagai kontrasepsi namun juga memiliki manfaat tambahan, seperti memperlancar masalah jerawat, sebum berlebih, dan pertumbuhan rambut yang tidak normal pada perempuan. Pil KB Diane 35 dibolehkan digunakan ketika kondisi-kondisi tersebut tidak membaik dengan perawatan jerawat lain dan tidak disarankan menggunakan kontrasepsi lain secara bersamaan.
Dosis Pil KB Diane 35
Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis yang sesuai, mengingat resep medis sangat penting. Menurut MIMS, dosis lazim yang diberikan oleh dokter adalah:
- Dewasa: Satu tablet setiap hari pada waktu yang sama.
- Anak-anak yang telah menstruasi: Dosisnya sesuai dengan dosis untuk dewasa.
Aturan Pakai Pil KB Diane 35
Konsumsi Pil KB Diane selama 21 hari berturut-turut, di waktu yang sama setiap hari. Tablet harus ditelan langsung dengan air dan tak perlu dikunyah, dengan opsi sebelum atau sesudah makan. Jika terlewat minum kurang dari 12 jam, segera minum dan lanjutkan jadwal normal. Terlambat lebih dari 12 jam bisa mengurangi efektivitas kontrasepsi dan memerlukan metode kontrasepsi tambahan selama 7 hari berikutnya. Setelah 21 hari, beristirahatlah dari pil selama 7 hari, di mana Anda akan mengalami perdarahan seperti menstruasi. Mulai paket baru sesuai jadwal untuk mencegah kehamilan, dengan tidak memerlukan metode kontrasepsi lain selama beristirahat. Perlu perhatian khusus saat memulai penggunaan atau setelah keguguran, dan konsultasikan dengan dokter untuk petunjuk yang tepat.
Efek Samping Pil KB Diane
Konsultasikan dengan dokter jika anda mengalami efek samping serius dari Pil KB Diane, termasuk:
- Depresi yang signifikan
- Batuk yang luar biasa
- Rasa sakit pada dada yang mungkin menyebar ke tangan kiri
- Kesulitan bernafas
- Sakit kepala atau migrain yang persisten
- Penglihatan terganggu atau hilang
- Kesulitan berbicara atau kehilangan kesadaran
- Mati rasa di beberapa area tubuh
- Nyeri perut yang parah
- Pembengkakan pada kaki
- Kulit atau mata menguning
- Hepatitis atau gatal pada seluruh tubuh Gejala kanker payudara dan serviks juga harus diperhatikan. Efek samping yang lebih umum meliputi mual, nyeri perut, perubahan berat badan, sakit kepala termasuk migrain, dan perubahan suasana hati.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Pil KB Diane 35
Sebelum menggunakan Pil KB Diane, pertimbangkan manfaat dan risiko yang ada. Beritahukan kondisi kesehatan dan riwayat alergi pada dokter Anda. Sebutkan semua obat yang sedang Anda gunakan, termasuk obat resep, nonresep, suplemen, dan herbal. Jika sedang hamil atau menyusui, Pil KB Diane tidak dianjurkan untuk digunakan. Berbagai kondisi medis tertentu juga memerlukan perhatian khusus, seperti pembekuan darah, kanker, diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan hati, obesitas, penyakit jantung atau ginjal, migrain, pendarahan vagina, dan masalah penglihatan. Risiko efek samping bisa meningkat untuk orang yang merokok atau yang berusia lanjut.
Efek Pil KB Diane untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Cyproterone dan ethinyl estradiol dalam Pil KB Diane terkategori ke dalam risiko B oleh FDA, yang berarti rendah risiko berdasarkan penelitian. Namun, pada hewan, senyawa ini bisa menyebabkan perubahan pada janin jantan. Wanita hamil atau yang berpotensi hamil hendaknya menghindari penggunaan obat ini. Sementara itu, pada wanita menyusui, zat aktif pada pil ini dapat terserap ke dalam ASI dan penggunaannya tidak disarankan.
Interaksi Pil KB Diane 35 dengan Obat Lain
Interaksi obat mungkin dapat mempengaruhi efektivitas Pil KB Diane atau meningkatkan risiko efek samping. Dibawah ini adalah beberapa obat yang bisa berinteraksi dengan Pil KB Diane:
- Obat TBC, seperti rifampicin, rifabutin.
- Obat epilepsi, termasuk phenytoin, primidone, phenobarbitone, carbamazepine, dan lainnya.
- Obat HIV, termasuk ritonavir atau nevirapine.
- Obat HCV, seperti boceprevir dan telaprevir.
- Obat antijamur, contohnya ketoconazole dan griseofulvin.
- Obat tekanan darah tinggi dan gangguan jantung, seperti diltiazem dan verapamil. Selalu simpan daftar obat yang digunakan dan informasikan pada dokter atau apoteker untuk petunjuk lebih lanjut.