Apa Itu Dextromethorphan?
Dextromethorphan merupakan salah satu jenis obat antitusif yang digunakan untuk mengatasi batuk yang tidak disertai lendir. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi rangsangan batuk dari saraf di otak, sehingga frekuensi batuk berkurang.
Obat ini tidak direkomendasikan untuk jenis batuk yang produktif, seperti yang disebabkan oleh bronkitis kronis, asma, emfisema, atau akibat merokok.
Dosis Dextromethorphan
Dosis yang biasa diberikan untuk dextromethorphan dalam meredakan batuk tanpa dahak adalah:
- Dewasa dan remaja di atas 12 tahun: 30 mg, diminum 3 sampai 4 kali per hari dan maksimal 120 mg per hari.
- Anak berusia 6 sampai 12 tahun: 15 mg, diminum 3 sampai 4 kali per hari dengan maksimal 60 mg per hari.
- Anak berusia 4 sampai 6 tahun: 7,5 mg, diminum 3 sampai 4 kali per hari dan tidak boleh melebihi 30 mg per hari.
Aturan Pakai Dextromethorphan
Untuk menggunakan dextromethorphan secara tepat, sebaiknya baca petunjuk pada kemasan atau ikuti saran dokter. Dosis tidak boleh diubah tanpa persetujuan medis. Obat ini dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Bila menggunakan sirup, kocok botol sebelum penggunaan dan gunakan sendok ukur yang disediakan untuk mendapatkan dosis yang tepat. Untuk serbuk, larutkan dalam air sesuai anjuran sebelum diminum. Apabila lupa minum, segera konsumsi ketika teringat kecuali jika waktu dosis berikutnya sudah dekat.
Efek Samping Dextromethorphan
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan dextromethorphan antara lain:
- Mual dan muntah
- Rasa kantuk
- Sensasi pusing
- Nyeri perut
Jika efek samping menjadi sangat mengganggu, segera hubungi dokter. Cari bantuan medis segera jika mengalami efek samping serius seperti pusing yang parah, kebingungan, kejang, kesulitan bernapas, atau halusinasi.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Dextromethorphan
Penggunaan dextromethorphan harus dilakukan dengan waspada, termasuk:
- Hindari bila alergi terhadap komponen obat ini.
- Beritahu dokter jika mengonsumsi antidepresan, terutama MAOI, trisiklik, atau SSRIs.
- Jangan digunakan bersama pengobatan penyakit Parkinson atau jika memiliki gangguan hati.
- Diskusikan dengan dokter jika mempunyai gangguan pernapasan.
- Hindari alkohol saat mengonsumsi dextromethorphan.
- Jelaskan kepada dokter Anda sedang menggunakan obat ini sebelum operasi atau pemeriksaan medis.
- Hindari mengemudi setelah konsumsi karena dapat menyebabkan kantuk.
- Berhati-hatilah bila menderita diabetes atau PKU saat menggunakan sirup yang mengandung pemanis.
- Konsultasikan dengan dokter apabila terjadi reaksi alergi atau efek samping yang serius.
Efek Dextromethorphan untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Penggunaan dextromethorphan untuk ibu hamil berada pada Kategori C, di mana studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin namun belum ada studi terkontrol pada manusia. Manfaat obat harus lebih besar dibanding risiko jika digunakan oleh ibu hamil. Belum ada kepastian apakah obat ini terserap ke dalam ASI; konsultasi dengan dokter tetap diperlukan bagi ibu yang menyusui untuk menilai risiko dan manfaat penggunaannya.
Interaksi Dextromethorphan dengan Obat Lain
Dextromethorphan dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, diantaranya:
- Risiko serotonin syndrome dengan antidepresan SSRI, trisiklik, atau MAOI
- Efek samping yang timbul dengan penggunaan haloperidol atau amiodarone
- Resiko efek samping meningkat seperti pusing atau kantuk saat dikonsumsi bersama antihistamin atau analgesik opioid
Selalu konsultasikan dengan dokter untuk menghindari interaksi yang dapat menyebabkan efek samping berbahaya.