Apa itu obat deksmedetomidin?
Deksmedetomidin, atau dexmedetomidine, adalah agen sedatif yang digunakan untuk memberikan sedasi dalam prosedur intensif medis atau operasi di rumah sakit. Jenis obat ini beroperasi dengan menimbulkan efek menenangkan, mengantuk, bahkan hingga kehilangan kesadaran. Dexmedetomidine juga diresepkan saat pasien membutuhkan bantuan ventilator setelah intubasi, yakni pemasangan tabung pernapasan sebagai jalur udara untuk ventilator yang berkaitan dengan pemompaan udara ke dalam paru-paru dan pengontrolan pernapasan.
Dosis deksmedetomidin
Diberikan lewat infus intravena, deksmedetomidin harus dicampur dengan larutan seperti glukosa (5%), Ringer, manitol, atau natrium klorida (0,9%) untuk mencapai konsentrasi yang dikehendaki antara 4 mg/ml atau 8 mg/ml.
Induksi dan Pemeliharaan Sedasi
- Dewasa: induksi 1 mcg/kg dalam 10 menit; pemeliharaan 0,6–0,7 mcg/kg/jam.
- Lansia > 65 tahun dan Pasien dengan gangguan fungsi hati: pertimbangkan untuk mengurangi dosis.
Penggunaan deksmedetomidin tidak disarankan melebihi 24 jam dan tidak direkomendasikan untuk anak-anak usia 0–18 tahun karena kurangnya data tentang keamanan dan efikasinya.
Aturan Pakai Deksmedetomidin
Hanya dokter atau perawat yang berwenang memberikan deksmedetomidin saat pasien mendapat perawatan intensif atau sebelum/durante prosedur diagnostik dan bedah yang membutuhkan anestesi. Dosis yang diberikan disesuaikan berdasarkan kondisi individu dan dititikberatkan pada pemantauan ketat atas fungsi jantung serta tekanan darah selama perawatan.
Efek Samping Deksmedetomidin
Efek samping yang mungkin terjadi termasuk:
- detak jantung yang tidak stabil,
- perubahan tekanan darah,
- fluktuasi kadar gula darah,
- perubahan pola pernapasan, mual, atau mulut kering,
- kegelisahan atau suhu tubuh yang tinggi. Ada juga efek samping langka seperti peningkatan asam tubuh, halusinasi, atau penurunan fungsi jantung.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Deksmedetomidin
- Beberitahu dokter jika memiliki alergi, tekanan darah tinggi, diabetes, gangguan irama jantung, atau penyakit hati.
- Kontraindikasi bila Anda memiliki kondisi seperti gangguan irama jantung atau hipotensi yang tidak terkontrol.
- Jangan menyusui dalam waktu 10 jam setelah pemberian obat.
- Selalu beritahukan dokter tentang penggunaan obat lain untuk menghindari interaksi yang berisiko.
Efek Deksmedetomidin untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Melihat potensi risiko terhadap janin, deksmedetomidin masuk dalam kategori risiko kehamilan C seperti yang disampaikan oleh FDA. Ibu yang menyusui dianjurkan untuk berhenti menyusui sementara waktu pasca pemberian obat. Keputusan penggunaan obat saat hamil atau menyusui harus sangat hati-hati dan hanya saat manfaatnya dinilai lebih besar daripada risikonya.
Interaksi Deksmedetomidin dengan Obat Lain
Deksmedetomidin dapat meningkatkan efek dari obat-obatan yang memiliki sifat sedatif, analgesik opioid, serta anestesi tertentu. Ini termasuk obat seperti midazolam, propofol, morfin, kodein, sevofluran, dan isofluran. Penggunanya harus menginformasikan dokter mengenai seluruh obat yang dikonsumsi untuk evaluasi interaksi yang mungkin terjadi.