Apa itu Cyclopentolate?
Sebagai obat yang masuk ke dalam kategori antikolinergik, Cyclopentolate diresepkan untuk melebarkan pupil pada saat dilakukannya pemeriksaan mata, serta mengatasi gejala inflamasi mata seperti uveitis dan iritis. Obat ini tersedia dalam bentuk tetes mata dan boleh digunakan oleh semua umur, termasuk dewasa dan anak-anak. Cyclopenate dapat menyebabkan efek samping terhadap janin sehingga diberi kategori C, dan boleh digunakan selama menyusui dengan penggunaan dosis rendah sesuai petunjuk dokter.
Dosis Cyclopentolate
Dokter akan menentukan dosis Cyclopentolate yang sesuai dengan kebutuhan setiap pasien, seperti untuk meredakan nyeri dan ketidaknyamanan pada kondisi uveitis atau iritis, ataupun untuk melemaskan otot mata dan meluaskan pupil sebelum pemeriksaan mata. Dewasa dan anak-anak di atas 3 bulan dapat diberikan satu tetes cyclopentolate 0,5% atau 1% setiap 6-8 jam untuk nyeri, sedangkan untuk pelebaran pupil, dosis dan intervalnya disesuaikan sebelum pemeriksaan mata.
Cara Menggunakan Cyclopentolate dengan Benar
Penggunaan obat tetes mata ini harus sesuai dengan anjuran dokter serta petunjuk yang tercantum pada kemasan produk. Penting untuk menjaga agar ujung botol tetes tidak terkontaminasi dengan menjaga kebersihan tangan dan tidak menyentuh ujung kemasan. Setelah menggunakan cyclopentolate, dianjurkan untuk tidak langsung melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi seperti mengemudi, serta menghindari lensa kontak jika sedang mengalami radang mata. Simpan obat di tempat yang sejuk dan kering, terhindar dari panas serta lembab, dan jauh dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping Cyclopentolate
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan cyclopentolate adalah:
- Mata terasa panas atau teriritasi
- Merah pada mata
- Penglihatan menjadi kabur sementara
- Bengkak pada kelopak mata
- Penyilauan pada mata Ketika efek samping tersebut tidak mereda atau malah memburuk, perlu segera meminta bantuan medis, terutama jika terjadi gejala serius seperti reaksi alergi obat, pusing yang hebat, gangguan penglihatan, sembelit, mulut kering, jantung yang berdetak cepat, perubahan mood atau perilaku, atau gejala efek samping serius lainnya termasuk pada anak-anak seperti hilang keseimbangan, hiperaktivitas, bicara tidak jelas, dan perut kembung.
Peringatan Sebelum Menggunakan Cyclopentolate
Sebelum memulai penggunaan cyclopentolate, perhatikan beberapa hal berikut:
- Sebaiknya menginformasikan riwayat alergi kepada dokter.
- Hindari penggunaan pada kondisi glaukoma sudut tertutup.
- Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan tingkat kewaspadaan tinggi setelah menggunakan obat ini.
- Bersikap hati-hati bila sedang menggunakan lensa kontak.
- Konsultasikan penggunaan cyclopentolate selama hamil atau menyusui dengan dokter.
Efek Cyclopentolate untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Cyclopentolate masuk dalam kategori C terhadap penggunaan pada ibu hamil, artinya ada potensi risiko namun bisa dipertimbangkan jika manfaatnya lebih besar. Dalam masa menyusui, cyclopentolate boleh digunakan asalkan dengan dosis rendah dan di bawah pengawasan dokter. Untuk mengurangi risiko obat yang masuk ke dalam ASI, disarankan untuk menekan ujung mata di sisi hidung setelah pemberian tetes mata selama 1-2 menit dan membersihkan cairan obat yang berlebihan.
Interaksi Cyclopentolate dengan Obat Lain
Cyclopentolate bisa memengaruhi keefektifan obat-obatan tertentu, terutama obat glaukoma seperti pilocarpine atau penghambat kolinesterase. Oleh karena itu, penting untuk memberitahukan kepada dokter tentang segala jenis obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang digunakan sebelum memulai penggunaan cyclopentolate.