Apa Itu Clindamycin?
Klindamisin adalah antibiotik yang berfungsi memperlambat pertumbuhan dan reproduksi bakteri, sehingga membantu sistem imun tubuh untuk mengontrol populasi bakteri. Diklasifikasikan sebagai antibiotik turunan lincomycin, klindamisin tersedia dalam bentuk kapsul dan sediaan topikal, termasuk krim, cairan obat luar, dan gel.
Dapat digunakan oleh orang dewasa maupun anak-anak, klindamisin masuk dalam Kategori B pemberian obat bagi ibu hamil menurut studi pada hewan, walaupun belum ada studi yang komprehensif pada wanita hamil. Selain itu, klindamisin dapat berpindah ke dalam ASI sehingga harus digunakan dengan bijak selama masa menyusui.
Dosis Clindamycin
Dosis klindamisin disesuaikan dengan usia pasien, jenis, dan tingkat keparahan infeksi, serta kondisi kesehatan pasien yang bersangkutan. Sebagai panduan, orang dewasa biasanya mengonsumsi 150-300 mg, atau 400-450 mg untuk infeksi yang lebih serius, setiap enam jam. Sedangkan anak-anak diberikan dosis 3-6 mg per kg berat badan juga setiap enam jam. Untuk pengobatan topikal klindamisin pada jerawat, biasanya dioleskan dua kali sehari pada daerah yang terinfeksi.
Aturan Pakai Clindamycin
Ikuti petunjuk pada label obat dan anjuran dokter saat mengonsumsi klindamisin. Kapsul klindamisin bisa diminum baik sebelum maupun sesudah makan dan hendaknya ditelan utuh. Usahakan tidak berbaring paling tidak selama sepuluh menit setelah meminumnya. Untuk penggunaan klindamisin topikal, bersihkan tangan dan area kulit yang akan diaplikasikan, keringkan, dan oleskan obat. Jangan aplikasikan dekat mata, bibir, atau hidung memang resiko munculnya iritasi. Selesaikan seluruh resep dokter meski gejala telah mereda untuk mencegah kekambuhan.
Efek Samping Clindamycin
Pemakaian klindamisin mungkin menyebabkan beberapa efek samping seperti:
- Gangguan pencernaan
- Mual atau muntah
- Rasa logam di mulut
- Diare
- Kesulitan menelan
- Rasa panas di dada
- Iritasi kulit dari sediaan topikal
Bila efek samping ini bertambah parah atau tidak membaik, kontak dokter untuk penanganan lebih lanjut. Jika terjadi reaksi alergi atau efek samping yang berat, seperti kuning pada mata atau kulit, berkurangnya frekuensi buang air kecil, atau diare berdarah, hentikan penggunaan dan segera cari pertolongan medis.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Clindamycin
Jika Anda berencana menggunakan klindamycin, ingatlah hal-hal berikut:
- Informasikan kepada dokter jika memiliki alergi terhadap klindamisin atau lincomisin
- Beri tahu dokter mengenai riwayat gangguan usus, eksim, masalah ginjal atau liver, dan kondisi alergi lainnya
- Konsultasikan penggunaannya bila Anda hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui
- Memberitahukan dokter tentang obat, suplemen, atau herbal yang sedang dikonsumsi
- Laporkan rencana operasi atau vaksinasi dengan vaksin bakteri hidup, sebagai klindamisin dapat mempengaruhi efektivitasnya
Penting untuk segera menghubungi dokter jika terjadi reaksi alergi atau jika mengalami efek samping serius.
Efek Clindamycin untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Dalam masa kehamilan, klindamisin biasanya dianggap aman jika digunakan sesuai anjuran dokter. Namun, klindamisin dapat berpindah ke ASI sehingga dianjurkan agar konsultasi dengan dokter sebelum memulai penggunaan antibiotik ini saat menyusui.
Interaksi Clindamycin dengan Obat Lain
Klindamisin dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, yang dapat menyebabkan:
- Penguatan efek agen penghambat neuromuskular
- Penurunan efek obat-obatan seperti makrolid dan chloramphenicol
- Risiko perdarahan yang meningkat saat digabung dengan antagonis vitamin K
- Peningkatan efek samping klindamisin saat disandingkan dengan penghambat CYP3A4 atau CYP3A5
- Penurunan keefektifan ketika dikombinasikan dengan rifampicin atau erythromycin topikal
- Penurunan efektivitas obat pil KB yang mengandung estradiol
Pastikan untuk memberikan informasi yang akurat mengenai obat yang Anda konsumsi kepada dokter agar interaksi yang tidak diinginkan dapat dihindari.