Apa itu Cataflam?
Cataflam mengandung diclofenac sebagai komponen aktifnya dan bekerja dengan menghambat aktivitas enzim cyclooxygenase (COX), yang berperan dalam produksi prostaglandin. Penurunan kadar prostaglandin berikutnya membantu mengurangi intensitas rasa sakit dan peradangan.
Dosis Cataflam
Dokter akan menyesuaikan dosis Cataflam untuk tiap individu berdasarkan jenis kelamin, umur, dan kondisi medis yang dialami. Cataflam tersedia dalam beberapa bentuk dan kekuatan dosis, dari tablet 25 mg hingga sirup kering, serta Cataflam Oral Drops.
Aturan Pakai Cataflam
Konsumsi Cataflam sesuai dengan anjuran dokter atau sesuai petunjuk pada label. Minum obat ini sebelum atau sesudah makan, dan selalu dengan air putih. Tablet tidak boleh dihancurkan atau dikunyah, sementara sirup kering dan tablet dispersible harus dicampur dengan air sebelumnya. Gunakan pipet yang tersedia pada produk drops untuk pengukuran yang tepat. Jika lupa minum, konsumsilah saat teringat kecuali waktu dosis berikutnya sudah dekat. Minumlah banyak air dan hindari penggunaan jangka panjang tanpa pengawasan medis.
Efek Samping Cataflam
Efek samping yang mungkin terjadi setelah konsumsi Cataflam adalah:
- Gangguan pencernaan seperti sakit perut, mual, dan diare
- Perut kembung dan sembelit
- Sakit kepala, kantuk, dan pusing
- Penglihatan kabur Hubungi dokter jika gejala tidak membaik atau bertambah parah. Bagi pengguna yang mengalami gejala alergi obat atau efek samping yang serius seperti gangguan pendengaran, perdarahan tak biasa, nyeri dada, atau perubahan mood, segera temui dokter.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Cataflam
Harus digunakan sesuai petunjuk dokter dengan memperhatikan beberapa hal berikut:
- Riwayat alergi terhadap OAINS atau aspirin
- Berdiskusi dengan dokter sebelum diberikan pada anak-anak usia kurang dari 18 tahun
- Tidak dianjurkan untuk pasien yang akan atau baru melakukan operasi bypass jantung
- Penyakit kardiovaskular, gastrointestinal, hati, ginjal, diabetes, atau keadaan lain yang spesifik
- Mengemudi atau kerja berat setelah minum obat
- Hindari konsumsi alkohol atau rokok saat dalam pengobatan
- Hamil, menyusui, atau berencana untuk hamil
- Jangan terlewat memberitahukan dokter jika menggunaan obat lain
Efek Cataflam untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Diclofenac dalam Cataflam masuk ke dalam kategori C atau D tergantung pada trimester kehamilan. Konsultasi dengan dokter dianggap penting, terutama jika Anda sedang hamil atau menyusui, untuk menilai manfaat dan risiko bagi janin atau bayi.
Interaksi Cataflam dengan Obat Lain
Beberapa kemungkinan interaksi obat yang harus diwaspadai ketika mengonsumsi Cataflam adalah:
- Peningkatan risiko perdarahan gastrointestina saat digunakan dengan OAINS lain atau obat antikoagulan
- Interaksi jantung pembuluh darah dengan digoxin
- Risiko hiperkalemia dan gangguan ginjal ketika dikombinasikan dengan ACE inhibitor atau diuretik
- Potensi kelainan darah dengan zidovudine
- Dampak methotrexate, fenitoin, voriconazole, atau lithium terhadap efektivitas diclofenac
- Efektivitas diclofenac menurun ketika digunakan dengan colestipol atau cholestyramine