Apa Itu Carbidu?
Carbidu merupakan kortikosteroid yang mengandung dexamethasone yang berfungsi untuk meredakan reaksi sistem imun yang berlebihan. Hasilnya, gejala peradangan seperti pembengkakan, rasa nyeri, dan ruam dapat diminimalisir. Carbidu tersedia dalam tablet berdosis 0,5 mg dan 0,75 mg dexamethasone.
Dosis Carbidu
Dosis Carbidu ditentukan berdasarkan usia dan kondisi kesehatan pasien. Untuk dewasa pada umumnya dimulai dengan 0,5-9 mg dengan pemakaian 2-4 kali sehari. Anak-anak dapat memulai dosis dari 0,02-0,3 mg/kg berat badan dengan frekuensi 3-4 kali sehari. Dosis dan pemakaian harus disesuaikan berdasarkan respons pasien dan tingkat keparahan penyakit.
Aturan Pakai Carbidu
Carbidu sebaiknya dikonsumsi sesuai resep dokter dan anjuran pada kemasan. Obat ini dapat menimbulkan efek seperti mengantuk dan pusing, serta digunakan dengan hati-hati. Penghentian pemakaian secara tiba-tiba tidak dianjurkan, dan dosis yang terlewatkan harus dikonsumsi sesuai petunjuk.
Efek Samping Carbidu
Menggunakan Carbidu dapat menyebabkan beberapa efek samping yang umum dirasakan seperti sakit perut, mual, sakit kepala, dan peningkatan nafsu makan. Adapun efek samping serius yang memerlukan pertolongan medis termasuk gejala infeksi, nyeri sendi, gangguan berat badan, dan kejadian kejang.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Carbidu
Penggunaan Carbidu memerlukan kehati-hatian khusus, seperti pada individu dengan alergi atau yang sedang mengalami infeksi. Pemberian pada anak-anak harus dengan rekomendasi dokter. Selain itu, pasien yang sedang hamil, menyusui, atau mengonsumsi obat tertentu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Carbidu.
Efek Carbidu untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Carbidu masuk dalam kategori C untuk penggunaan selama kehamilan. Sedangkan pada ibu menyusui, pemberian Carbidu bisa mempengaruhi produksi ASI dan memerlukan konsultasi lebih lanjut jika penggunaan direncanakan untuk jangka panjang.
Interaksi Carbidu dengan Obat Lain
Penggunaan Carbidu bersamaan dengan beberapa jenis obat dapat menimbulkan interaksi yang berisiko seperti menurunkan efektivitas vaksin, meningkatkan hipokalemia, hingga berpotensi mempengaruhi kinerja obat lain. Disarankan untuk mendapatkan arahan dari dokter untuk mengelola potensi interaksi obat tersebut.