Apa itu Capecitabine?
Capecitabine merupakan sebuah agen kemoterapi yang efektif dalam menghambat proses replikasi DNA sel-sel kanker. Melalui injeksi ini, perkembangan sel-sel jahat dapat ditekan dan terkontrol.
Dosis Capecitabine
Dosis capecitabine untuk pengobatan kanker bergantung pada jenis kanker dan luas permukaan tubuh (LPT) pasien. Berikut adalah dosis untuk orang dewasa sesuai dengan kondisi kanker:
- Kanker Kolorektal: Monoterapi dengan dosis awal 1.250 mg/m2 LPT, diminum 2 kali sehari selama 14 hari, lalu diistirahatkan selama 7 hari.
- Kanker Payudara dan Kanker Lambung: Terapi kombinasi dengan dosis awal 800-1.000 mg/m2 LPT, diminum 2 kali sehari selama 14 hari, lalu diistirahatkan selama 7 hari.
Aturan Pakai Capecitabine
Mematuhi arahan dokter dan mencermati informasi label obat adalah kunci saat menggunaka capecitabine. Tablet hendaknya dikonsumsi selang 30 menit setelah makan dan pada waktu yang sama setiap harinya untuk mencapai efek terapi optimal. Ingat untuk tidak mengunyah, memecah, atau menghancurkan tablet. Jangan lewatkan konsultasi rutin untuk pemantauan respons terapi serta pengawasan selama pengobatan.
Efek Samping Capecitabine
Mengonsumsi capecitabine dapat mengakibatkan berbagai efek samping, seperti:
- Mual dan muntah
- Gangguan pencernaan berupa konstipasi atau diare
- Kehilangan selera makan
- Kelelahan ekstrem
- Insomnia
- Pusing dan sakit kepala
- Perubahan sensitivitas rasa
- Kerontokan rambut sementara
- Discolorasi kuku
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter bila efek samping muncul atau terasa semakin berat, serta apabila terjadi reaksi alergi atau efek samping serius lainnya.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Capecitabine
Sebelum dan selama mengonsumsi capecitabine, perhatikan aspek-aspek berikut untuk mencegah kemungkinan komplikasi:
- Informasikan ke dokter apabila memiliki alergi, khususnya terhadap capecitabine atau fluororacil.
- Diskusikan dengan dokter mengenai riwayat medis, khususnya jika mengidap infeksi, kelainan enzim DPD, penyakit ginjal, liver, jantung, atau gangguan darah.
- Gunakan kontrasepsi yang efektif selama perawatan dan beritahu dokter mengenai kehamilan, menyusui, atau jika sedang merencanakan hamil.
- Jangan lupa memberitahukan dokter mengenai obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang dikonsumsi.
- Lakukan vaksinasi hanya setelah berkonsultasi dengan dokter.
Efek Capecitabine untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Capecitabine termasuk dalam kategori D untuk ibu hamil, yang menunjukkan adanya risiko terhadap janin. Namun, pemberiannya dapat dibenarkan apabila manfaat yang didapat lebih besar dari risiko yang ada. Bagi ibu menyusui, belum ada informasi mengenai penyerapan capecitabine ke dalam ASI, sehingga sebaiknya tidak digunakan tanpa rekomendasi dokter.
Interaksi Capecitabine dengan Obat Lain
Interaksi obat dapat meningkatkan risiko efek samping atau mengurangi efektivitas terapi. Beberapa potensi interaksi capecitabine dengan obat lain termasuk:
- Peningkatan risiko infeksi bila dikombinasikan dengan adalimumab, fingolimod, atau etanercept.
- Risiko pembentukkan thrombus berpotensi naik jika dipadukan dengan thalidomide.
- Peluang penurunan efektivitas vaksin hidup atau risiko infeksi meningkat jika digunakan bersamaan dengan vaksin BCG atau influenza.
- Risiko perdarahan meningkat dengan kombinasi warfarin atau dicumarol.
- Asam folat atau suplemen zat besi dapat meningkatkan efek capecitabine dan memicu anemia atau neuropati.