Apa itu Candesartan?
Candesartan adalah obat yang termasuk dalam kelas ARB yang berfungsi menghalangi reseptor angiotensin II, yang berpengaruh pada relaksasi dan dilatasi pembuluh darah. Hal ini memudahkan jantung dalam memompa darah dan menyebabkan penurunan tekanan darah.
Dosis Candesartan
Candesartan tersedia dalam bentuk tablet dan dosisnya diatur berdasarkan kondisi, usia, serta respons pasien terhadap obat ini. Dosis untuk hipertensi pada dewasa umumnya dimulai dari 8 mg sekali sehari, dengan penyesuaian dosis hingga maksimal 32 mg per hari. Sementara pada gagal jantung, dosis awal 4 mg sekali sehari dengan peningkatan bertahap hingga maksimal 32 mg.
Aturan Pakai Candesartan
Konsumsi candesartan harus mengikuti petunjuk dokter dan informasi yang ada di kemasan. Obat diminum secara rutin dan bersamaan dengan segelas air, tanpa dikunyah atau dihancurkan. Catat dan patuhi jadwal kontrol yang dianjurkan oleh dokter untuk memantau kondisi.
Efek Samping Candesartan
Beragam efek samping dapat muncul akibat penggunaan candesartan, antara lain:
- Sakit kepala
- Nyeri punggung
- Pusing
- Batuk
- Bersin
- Hidung tersumbat
- Ruam kulit Segera konsultasi ke dokter jika efek samping terasa mengganggu atau ada reaksi alergi.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Candesartan
Candesartan wajib dikonsumsi dengan hati-hati dan memperhatikan peringatan, termasuk:
- Potensi alergi
- Pemakaian pada kasus hamil atau menyusui
- Interaksi dengan obat lain seperti aliskiren ataupun OAINS
- Kondisi kesehatan seperti hiperkalemia atau penyakit ginjal
- Pengaruh pada kemampuan mengemudi dan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan tinggi.
Efek Candesartan untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Candesartan termasuk ke dalam kategori D yang membawa risiko terhadap janin dan belum diketahui aman bagi ibu menyusui. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini pada periode kehamilan atau menyusui.
Interaksi Candesartan dengan Obat Lain
Candesartan dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, sehingga memerlukan pengawasan dokter, di antaranya:
- Risiko hiperkalemia dengan penggunaan aliskiren pada diabetisi
- Risiko hipotensi dengan obat bius ataupun diuretik dosis tinggi
- Peningkatan kalium darah bila digunakan bersama diuretik hemat kalium
- Peningkatan risiko efek samping lithium
- Penurunan efektivitas candesartan bersamaan dengan OAINS