Apa itu Butorphanol?
Butorphanol termasuk dalam kategori obat opioid yang bertindak sebagai pereda nyeri. Cara kerjanya adalah dengan memblokir sinyal nyeri yang menuju otak, serta mengurangi persepsi nyeri di otak sehingga menghasilkan efek pengurangan rasa sakit. Penting untuk diketahui bahwa penggunaan butorphanol yang berkepanjangan dapat memicu dependensi, sehingga penting untuk mengikuti arahan dosis dari dokter.
Dosis Butorphanol
Butorphanol hadir dalam bentuk yang beragam termasuk semprotan hidung dan suntikan, dengan dosis yang disesuaikan berdasarkan umur, berat badan, atau keadaan medis pasien. Berikut adalah dosis butorphanol yang umum dianjurkan:
- Untuk nyeri: Dewasa biasanya 1-2 mg melalui satu semprotan ke lubang hidung, yang bisa diulangi tiap 3-4 jam. Lansia memulai dengan dosis lebih rendah 1 mg dan dapat diulang dengan selang 6 jam jika diperlukan.
- Sebagai anestesi: Dosis yang diberikan sebelum operasi adalah 2 mg dan selama operasi dapat dilakukan injeksi tambahan setiap 0,5-1 mg sesuai kebutuhan.
- Saat persalinan: Dewasa mendapatkan 1-2 mg pada awal proses melahirkan, bisa diulang setelah 4 jam jika memang diperlukan.
Cara Menggunakan Butorphanol dengan Benar
Gunakan butorphanol sesuai petunjuk dokter dan instruksi pada label obat. Dalam penggunaan suntikan, hanya dokter atau tenaga kesehatan yang berwenang dan hanya dapat dilakukan di bawah pengawasan. Untuk nasal spray, pastikan untuk membersihkan hidung dan mengocok obat sebelum pemakaian. Setelah menggunakan semprotan, rekomendasinya adalah untuk berbaring sejenak untuk mencegah efek pusing. Pastikan selalu ada interval yang cukup antara dosis guna menghindari overdosis.
Efek Samping Butorphanol
Mengonsumsi butorphanol mungkin menimbulkan beberapa efek samping seperti:
- Mual
- Muntah
- Mengantuk
- Pusing atau sakit kepala
- Mulut yang terasa kering
- Kulit menjadi hangat dan kemerahan
- Penglihatan menjadi buram
- Konstipasi
- Iritasi pada hidung
- Insomnia
- Berkeringat berlebihan
Apabila efek samping ini menjadi masalah yang terus menerus atau memburuk, segeralah konsultasi dengan dokter. Segera cari perawatan medis jika Anda mengalami gejala yang lebih serius seperti kecemasan, halusinasi, sesak napas, aritmia jantung, atau kejang.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Butorphanol
Berikut adalah beberapa catatan penting seputar penggunaan butorphanol yang harus diperhatikan:
- Jauhi penggunaan jika memiliki alergi terhadap butorphanol
- Hindari kegiatan mengemudi atau mengoperasikan mesin
- Laporkan ke dokter apabila ada riwayat penyakit bernafas, gangguan pencernaan, alkoholisme, obat-obatan, atau kondisi kesehatan tertentu lainnya
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau mengkonsumsi obat lain
- Berhati-hatilah jika obat ini digunakan oleh lansia
- Selalu informasikan penggunaan butorphanol kepada dokter sebelum melakukan prosedur medis yang lain
Efek Butorphanol untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Studi pada hewan menunjukkan ada potensi efek samping pada janin meskipun belum ada bukti konklusif pada wanita hamil. Butorphanol sebaiknya hanya digunakan ketika manfaatnya lebih besar daripada risiko yang ada terhadap janin. Obat ini juga ditemukan dalam ASI dalam jumlah kecil; konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan butorphanol saat menyusui.
Interaksi Butorphanol dengan Obat Lain
Obat ini dapat berinteraksi dengan berbagai jenis obat yang lain, contohnya:
- Penggunaan bersama obat fenotiazin, antihistamin, benzodiazepine, atau barbiturat dapat meningkatkan efek butorphanol
- Risiko efek samping yang serius apabila dikombinasi dengan MAOI
- Berpotensi menimbulkan hipertensi saat digunakan dengan sumatriptan nasal spray
- Gangguan pada mata dapat terjadi apabila digabungkan dengan pancuronium
- Oxymetazoline dapat menurunkan kadar butorphanol