Apa itu Bromocriptine?
Bromocriptine merupakan obat dengan kategori hormon sintesis dan tersedia dalam bentuk tablet. Obat ini diresepkan untuk dewasa dan anak-anak berusia lebih dari 7 tahun, memberi manfaat utama dalam perawatan hiperprolaktinemia dan akromegali, juga sebagai medikasi penunjang gejala penyakit Parkinson. Khusus untuk ibu hamil, bromocriptine masuk kategori B dan sebaiknya tidak dijadikan pilihan bagi ibu menyusui mengingat potensinya dalam mengurangi produksi ASI.
Dosis Bromocriptine
Dokter menetapkan dosis bromocriptine berlandaskan kondisi klinis dan usia pasien, dengan perkiraan dosis awal untuk dewasa yaitu 1-1,25 mg per hari, dan secara bertahap dapat meningkat. Anak-anak yang berusia 7 tahun ke atas memiliki dosis dimulai dari 1 mg 2-3 kali sehari dengan maksimal harian tergantung rentan usianya. Untuk kasus Parkinson, dosis meningkat secara perlahan selama empat minggu dan dosis pemeliharaan berada pada rentang 10-30 mg per hari. Aplikasi bromocriptine dalam menghentikan produksi ASI memerlukan 2,5 mg selama 2-3 hari yang meningkat hingga 2,5 mg dua kali sehari selama 14 hari.
Aturan Pakai Bromocriptine
Konsumsilah bromocriptine sesuai anjuran medis dan arahan pada kemasan. Asupan obat ini sebaiknya bersamaan dengan makanan untuk mencegah perasaan mual, dan dilanjutkan dengan meminum air putih. Jika terlupa, lanjutkan dosis terdekat dan hindari penggandaan takaran pad awaktu berikutnya. Penting diingat bahwa pemberhentian penggunaan harus atas rekomendasi dokter untuk menghindari efek samping seperti insomnia hingga depresi.
Efek Samping Bromocriptine
Penggunaan bromocriptine dapat mengakibatkan reaksi seperti:
- Mengantuk
- Sakit kepala atau pusing
- Susah tidur
- Mual ataupun muntah
- Diare atau sembelit
- Hilang selera makan
- Rasa lelah dan lemas Beberapa efek samping serius yang perlu penanganan medis termasuk gangguan penglihatan, halusinasi, pendarahan pada pencernaan, nyeri dada, edema ekstremitas, serta kejang.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Bromocriptine
Berhati-hatilah dalam menggunakan bromocriptine dengan memerhatikan beberapa hal berikut:
- Terdapat alergi terhadap bromocriptine atau obat ergot alkaloid lain
- Memiliki tekanan darah tinggi tak terkendali
- Riwayat penyakit jantung koroner dan penyakit lainnya
- Kondisi kehamilan dan menyusui
- Interaksi dengan alkohol dan aktivitas yang membutuhkan tingkat kewaspadaan tinggi
- Adanya konsumsi obat lain yang dapat interaksi
- Kondisi overdosis ataupun reaksi alergi yang serius
Efek Bromocriptine untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Bromocriptine umumnya tergolong aman bagi ibu hamil dengan pembatasan dosis rekomendasi dari dokter. Namun efek obat ini pada ibu menyusui bertentangan karena berpotensi mengurangi suplai ASI. Konsultasi dengan dokter selalu diperlukan untuk keselamatan penggunaan obat selama kehamilan dan menyusui.
Interaksi Bromocriptine dengan Obat Lain
Pemakaian bersamaan bromocriptine dengan obat-obat berikut bisa menimbulkan sejumlah interaksi obat:
- Penggunaan dengan erythromycin atau antibiotik makrolid meningkatkan kadar bromocriptine dalam darah
- Penggunaan bersama ergot alkaloid meningkatkan risiko efek samping
- Penggunaan dengan antagonis dopamin seperti phenothiazine menurunkan efektivitas bromocriptine
- Penggunaan dengan domperidone atau metoclopramide menurunkan efektivitas dalam menekan produksi prolaktin Disarankan untuk menyimpan daftar obat yang dikonsumsi dan berdiskusi dengan dokter untuk mencegah interaksi yang tidak diinginkan.