Apa itu Bromax?
Bromax adalah sebuah preparat farmasi yang digunakan umumnya sebagai terapi dalam meredakan berbagai gejala yang berkaitan dengan alergi, demam yang tinggi, serta gangguan yang timbul dari flu biasa, termasuk ruam, mata dan hidung gatal, batuk, serta hidung berair dan bersin.
Dosis Bromax
Penggunaan Bromax sebaiknya sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh tenaga medis profesional. Dosage yang umum, khususnya untuk gejala influenza pada orang dewasa, adalah Extended Release 6 mg hingga 12 mg yang konsumsi dua kali sehari. Dosis dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu, beberapa hanya membutuhkan satu kali sehari. Batasan maksimal adalah 24 mg per hari. Anak-anak di bawah umur dua belas tahun menerima dosis sesuai dengan berat badan mereka, yaitu 0.5 mg/kg/hari yang dibagi menjadi 4 dosis yang diminum setiap 6 jam. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet Extended Release Brompheniramine Maleate 11mg.
Aturan Pakai Bromax
Dianjurkan untuk mengonsumsi tablet Bromax secara oral, boleh dengan atau tanpa makanan, sesuai rekomendasi dari dokter. Jika mengalami sakit perut, Bromax bisa dikonsumsi bersama dengan makanan atau susu. Konsultasi dengan tenaga kesehatan untuk petunjuk lebih lanjut mengenai penggunaan yang tepat.
Efek Samping Bromax
Pemakaian Bromax bisa diikuti oleh beberapa efek samping, walaupun tidak semua orang mengalaminya. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah:
- Kantuk
- Keringnya mulut, hidung, dan tenggorokan
- Mual
- Sakit kepala
- Nyeri di dada Efek samping yang lebih serius termasuk masalah penglihatan dan kesulitan untuk buang air kecil. Segera hubungi tenaga medis jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Bromax
Penggunaan Bromax harus dengan hati-hati dan berdasarkan anjuran medis. Perhatikan hal-hal berikut sebelum menggunakan Bromax:
- Konsultasi dengan dokter jika Anda hamil atau menyusui.
- Beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi obat lain termasuk herbal dan suplemen.
- Jika Anda alergi terhadap komponen aktif atau tidak aktif Bromax atau obat lainnya.
- Punya penyakit tertentu seperti asma, glaucoma, masalah jantung atau tekanan darah tinggi, penyakit liver, epilepsi, maag, hipertiroidisme, atau kesulitan buang air kecil.
- Bila Anda harus mengemudi atau mengoperasikan mesin.
Efek Bromax untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Bromax masuk dalam kategori resiko C menurut FDA, yang berarti belum ada bukti yang cukup mengenai risiko penggunaannya bagi ibu hamil atau menyusui. Penting untuk selalu berdiskusi dengan dokter mengenai manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini selama kehamilan atau periode menyusui. Penggunaan Bromax saat menyusui harus dengan kehati-hatian karena belum diketahui efeknya terhadap ASI.
Interaksi Bromax dengan Obat Lain
Penggunaan Bromax bisa bereaksi dengan obat-obatan lain, yang mana bisa mengubah efektivitas obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan Bromax antara lain:
- Antihistamines yang diaplikasikan ke kulit
- Antispasmodics seperti atropine
- MAO inhibitors
- Obat Parkinson anticholinergics
- Scopolamine
- Tricyclic antidepressants Penting untuk memberitahu dokter atau apoteker Anda tentang semua obat yang Anda konsumsi untuk mengelola potensi interaksi ini dengan aman.