Apa itu Bleomycin?
Bleomycin adalah antibiotik dengan efek antineoplastik, utamanya diberikan untuk memerangi berbagai bentuk kanker. Zat ini bekerja dengan membentuk radikal bebas yang mengganggu integritas DNA dalam sel kanker, memberantas pertumbuhan dan penyebaran sel-sel malignan tersebut.
Dosis Bleomycin
Dokter akan menyesuaikan dosis bleomycin berdasarkan kondisi klinis pasien. Pada orang dewasa, dosis umum diberikan sebagai berikut tergantung pada diagnosis:
- Karsinoma sel skuamosa, kanker testis: 15,000-30,000 IU secara intramuskular atau intravena, dua hingga tiga kali per minggu.
- Limfoma: Dosis antara 15,000-30,000 IU, satu hingga dua kali per minggu.
- Efusi pleura: Dosis tunggal 60,000 IU dengan kemungkinan pengulangan jika diperlukan.
Aturan Pakai Bleomycin
Bleomycin diberikan oleh tenaga profesional kesehatan melalui injeksi intramuskular atau intravena, tergantung pada kebutuhan klinis. Perhatikan hal-hal berikut saat melakukan terapi dengan bleomycin:
- Kenakan pakaian yang memungkinkan akses mudah ke lokasi injeksi.
- Posisi injeksi bisa di lengan, paha, atau bokong, dan untuk kasus efusi pleura, melalui selang ke rongga dada.
- Tes klinis seperti X-ray dada dan evaluasi fungsi paru akan dijalankan untuk memantau efektivitas terapi.
- Jika terjadi lupa dosis, segera konsultasi ke dokter untuk penjadwalan ulang.
Efek Samping Bleomycin
Peligaporan efek samping ke dokter adalah krusial, khususnya ketika gejala tidak mereda atau memburuk. Beberapa efek samping yang umum meliputi:
- Mual dan muntah
- Kehilangan nafsu makan atau penurunan berat badan
- Perubahan warna kulit
- Demam atau malaise
Gejala serius yang membutuhkan perhatian medis mencakup:
- Pusing berat atau sensasi akan pingsan
- Detak jantung yang cepat atau tidak teratur
- Sensasi kesemutan atau mati rasa
- Kesulitan bernapas atau keadaan seperti asma
- Manifestasi abnormal seperti memar mudah atau urine yang gelap
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Bleomycin
Penggunaan bleomycin harus diawasi dengan hati-hati, khususnya pada pasien dengan kondisi-kondisi tertentu. Informasikan kepada dokter jika Anda:
- Memiliki riwayat alergi terhadap komponen obat
- Menderita kondisi paru-paru, sumsum tulang, ginjal, atau hati
- Akan menjalankan prosedur medis selama terapi berlangsung
- Mengonsumsi obat lain atau suplemen
- Sedang atau berencana hamil, serta ibu menyusui
Adanya reaksi alergi obat atau efek samping yang serius membutuhkan respons medis secepatnya.
Efek Bleomycin untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Bleomycin tergolong dalam Kategori D untuk penggunaan selama kehamilan, yang menandakan risiko potensial terhadap janin tetapi mungkin masih dapat dipertimbangkan dalam situasi mendesak. Sedangkan untuk ibu menyusui, konsumsi bleomycin tidak dianjurkan. Konsultasi dengan dokter adalah langkah terbaik untuk menjalani terapi selama periode tersebut.
Interaksi Bleomycin dengan Obat Lain
Bleomycin memiliki potensi interaksi dengan beberapa obat, yang dapat meningkatkan risiko efek samping. Beberapa kombinasi yang harus diwaspadai meliputi:
- Peningkatan risiko agranulositosis dengan clozapine
- Risiko sindrom Raynaud yang lebih tinggi dengan vinca alkaloids
- Risiko pembentukan gumpalan berbahaya dengan thalidomide
- Penurunan absorbsi fenitoin
Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat bersamaan untuk menghindari komplikasi.