Apa itu Baclofen?
Baclofen adalah obat relaksan otot yang bertindak langsung pada sistem saraf pusat untuk mengurangi kekakuan otot. Obat ini membantu meringankan rasa tidak nyaman akibat otot yang tegang, seperti kaku dan nyeri. Penting untuk dicatat bahwa baclofen tidak dapat menyembuhkan penyebab nyeri, kaku, atau tegangnya otot itu sendiri.
Dosis Baclofen
Baclofen hadir dalam bentuk tablet dan dianjurkan untuk dikonsumsi oleh dewasa serta anak-anak berusia lebih dari 12 tahun. Dosis awal yang direkomendasikan adalah 5 mg sebanyak tiga kali sehari, dengan penyesuaian dosis yang dapat dilakukan bertahap setiap 3 hari sesuai dengan respons terhadap obat. Dosis maksimum yang diperbolehkan mencapai 20 mg, empat kali sehari.
Aturan Pakai Baclofen
Pastikan untuk mematuhi instruksi dokter serta membaca informasi pada kemasan obat ketika mengonsumsi baclofen. Dosis obat jangan ditambah atau dikurangi, dan jangan berhenti menggunakan obat tanpa konsultasi dokter. Baclofen sebaiknya dikonsumsi ketika makan atau sesudahnya dan ditelan dengan air putih. Upayakan untuk mengonsumsi obat secara teratur pada waktu yang sama setiap hari. Apabila terlewat dosis, segera konsumsilah bila waktu dosis berikutnya belum tiba, dan jangan menggandakan dosis.
Efek Samping Baclofen
Beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi baclofen adalah:
- Pusing
- Mulut kering
- Kantuk
- Sembelit atau diare
- Sakit kepala
- Sering buang air kecil
- Mual
- Gangguan tidur atau insomnia
- Kelelahan
Segera temui dokter apabila efek samping dirasakan semakin buruk atau terjadi reaksi alergi serta efek samping serius seperti tulang menjadi sangat lemah, kantuk ekstrem, depresi, linglung atau halusinasi, tubuh gemetar, sesak napas, demam, gatal, dan kesemutan.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Baclofen
Ketika akan memulai terapi dengan baclofen, perhatikan hal-hal berikut:
- Hindari baclofen bila alergi terhadapnya
- Informasikan kepada dokter mengenai riwayat penyakit seperti tukak lambung, penyakit ginjal, diabetes
- Sebutkan kepada dokter bila ada riwayat penyakit neurologis seperti stroke, epilepsi
- Diskusikan juga bila memiliki gangguan mental atau riwayat penyalahgunaan alkohol
- Jangan konsumsi alkohol selama pengobatan
- Abstain dari aktivitas yang memerlukan konsentrasi
- Konsultasikan bila hamil, menyusui, atau menggunakan obat lain
- Segera lakukan konsultasi bila terjad reaksi alergi atau efek samping yang serius
Efek Baclofen untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Baclofen dikategorikan sebagai obat Kategori C untuk ibu hamil menurut studi binatang, yang berkenaan dengan adanya efek samping pada janin, meski belum terdapat studi terkontrol pada wanita hamil. Obat ini hanya sebaiknya digunakan jika manfaatnya melebihi risiko pada janin. Baclofen juga dapat terdeteksi dalam ASI. Oleh karena itu, ibu menyusui harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Interaksi Baclofen dengan Obat Lain
Interaksi yang mungkin terjadi bila baclofen digunakan bersamaan dengan obat lain mencakup:
- Risiko peningkatan efek samping bersama levodopa atau carbidopa
- Risiko penurunan kesadaran dan fungsi pernapasan dengan tizanidine, analgesik, antipsikotik
- Risiko hipotensi dan sesak napas dengan morfin
- Risiko hypotonia dengan antidepresan trisiklik seperti amitriptilin
- Risiko gangguan jantung dan kejang dengan obat bius
- Memperburuk gejala tremor dengan lithium
- Risiko hipotensi dengan obat antihipertensi
Dokter Anda dapat memberikan penyesuaian pada resep untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.