Ardium

    Ardium merupakan produk alami yang direkomendasikan untuk mengurangi gejala wasir. Selain itu, produk ini juga efektif untuk terapi gangguan sirkulasi darah pada kaki, termasuk varises. Tersedia dalam bentuk tablet, Ardium dapat diperoleh tanpa resep dari dokter.

    Golongan obat: Obat bebas Merek dagang: Ardium

    Apa itu Ardium?

    Ardium adalah obat yang dibuat dari ekstrak buah jeruk. Komposisinya mencakup micronized purified flavonoid fraction (MPFF), yang terdiri dari 90% diosmin dan 10% hesperidin. Kombinasi senyawa ini terbukti memperbaiki aliran darah pada vena yang mengalami pembengkakan, yang seringkali terjadi pada kasus wasir dan varises.

    Kegunaan utama diosmin dan hesperidin adalah untuk mengurangi pembengkakan, mengatasi wasir, serta membantu meringankan perdarahan. Di samping itu, senyawa ini juga berpengaruh dalam mengurangi rasa gatal dan nyeri yang sering menjadi gejala wasir dan varises.

    Dosis Ardium

    • Ardium 500:
      • Untuk wasir akut: 6 tablet per hari selama empat hari pertama, dilanjutkan dengan 4 tablet per hari selama tiga hari berikutnya.
      • Untuk wasir kronis atau masalah sirkulasi darah di kaki (varises): 2 tablet per hari.
    • Ardium 1000:
      • Untuk wasir akut: 3 tablet per hari selama empat hari pertama, diikuti 2 tablet per hari pada tiga hari setelahnya.
      • Untuk wasir kronis atau varises: 1 tablet per hari. Ardium hadir dalam dua jenis konsentrasi MPFF, yakni Ardium 500 dengan kandungan 500 mg per tablet dan Ardium 1000 yang mengandung 1000 mg per tablet.

    Aturan Pakai Ardium

    Minumlah Ardium sesuai petunjuk pada kemasan atau anjuran dokter. Usahakan tidak melebihi dosis yang direkomendasikan jika tidak mendapat persetujuan terlebih dahulu dari dokter. Sebaiknya konsumsi Ardium saat makan atau bersamaan dengan buah pisang. Apabila Anda terlupa minum Ardium, segeralah konsumsi secepat mungkin, namun jika waktu dosis berikutnya sudah dekat, lewatkan dosis yang terlupa dan jangan menggandakan dosis yang berikutnya. Simpan Ardium pada tempat yang kering, sejuk, dan terlindung dari sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

    Efek Samping Ardium

    Ardium dapat menyebabkan efek samping seperti:

    • Mual
    • Muntah
    • Gangguan pencernaan
    • Sakit perut
    • Diare Efek samping lain yang lebih jarang namun perlu diwaspadai mencakup sakit kepala, pusing, atau rasa tidak enak badan umum (malaise). Segera hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping yang mengganggu atau mengkhawatirkan.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Ardium

    Perhatikan beberapa peringatan berikut sebelum menggunakan Ardium:

    • Jauhi Ardium jika Anda memiliki alergi terhadap bahan aktif di dalamnya. Informasikan kepada dokter tentang riwayat alergi Anda.
    • Harap berhati-hati jika mengalami gangguan perdarahan seperti hemofilia atau konsumsi obat pengencer darah.
    • Diskusikan dengan dokter sebelum mengonsumsi Ardium apabila Anda memiliki kondisi seperti hipotensi, diabetes, gangguan jantung, atau radang usus.
    • Jangan gunakan Ardium tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika Anda sedang hamil atau menyusui.
    • Beri tahu dokter jika Anda akan melakukan operasi.
    • Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Ardium dalam jangka waktu yang lama atau lebih dari tiga bulan.
    • Cari pertolongan medis dengan segera apabila Anda mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi obat ini.

    Efek Ardium untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Ardium dianggap termasuk dalam Kategori B untuk ibu hamil dan menyusui, yang artinya meskipun tidak ada risiko yang terbukti secara klinis terhadap janin, namun untuk keamanan lebih baik konsultasikan penggunaannya dengan dokter. Untuk ibu menyusui, belum diketahui apakah Ardium bisa terserap ke dalam ASI, jadi sebaiknya hindari penggunaan obat ini tanpa arahan dari dokter.

    Interaksi Ardium dengan Obat Lain

    Interaksi yang dapat muncul saat Ardium digunakan bersama obat-obatan lain meliputi:

    • Risiko meningkatnya memar dan perdarahan bila digunakan bersama warfarin atau obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen.
    • Risiko hipotensi yang bertambah jika dikonsumsi bersama obat antihipertensi.
    • Efek samping dari obat-obatan seperti chlorzoxazone, fexofenadine, atau carbamazepine dapat bertambah buruk.
    • Risiko kantuk yang berlebih jika digunakan bersamaan dengan obat tidur atau antihistamin seperti chlorpheniramine. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggabungkan Ardium dengan obat lain guna menghindari interaksi yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait