Apa Itu Apixaban?
Apixaban adalah anggota dari kelas antikoagulan yang bertindak dengan menghambat faktor Xa, komponen kunci dalam proses koagulasi darah. Efektivitasnya dalam mencegah pembentukan bekuan darah menyebabkan penggunaannya dalam pencegahan komplikasi akibat penyumbatan arteri.
Kategori | Penggunaan |
---|---|
Antikoagulan penghambat faktor Xa | Mencegah dan merawat trombosis vena dalam |
Dewasa | Konsumsi sesuai resep dokter |
Kategori B untuk Ibu Hamil | Risiko terhadap janin belum teridentifikasi secara jelas; penggunaan memerlukan pengawasan medis |
Perilaku terhadap ibu menyusui dan bayi | Pengaruh belum diketahui sepenuhnya; konsultasi dengan dokter penting |
Bentuk obat | Tablet salut selaput |
Dosis Apixaban
Apixaban diberikan berdasarkan kebutuhan medis, kondisi, dan usia pasien. Berikut adalah pedoman umum dosis apixaban untuk orang dewasa:
Untuk mencegah trombosis vena dalam setelah operasi besar:
- 2,5 mg, dua kali sehari mulai 12–24 jam pascaoperasi dengan durasi 10–14 hari untuk lutut, 32–38 hari untuk panggul.
Untuk pengobatan trombosis vena dalam atau emboli paru:
- Awal 10 mg, dua kali sehari selama 7 hari, kemudian 5 mg dua kali sehari.
Untuk pencegahan stroke atau emboli pada atrial fibrilasi:
- 5 mg, dua kali sehari.
Aturan Pakai Apixaban
Apixaban harus dikonsumsi sesuai dengan arahan medis dan instruksi pada etiket. Jangan mengubah dosis tanpa konsultasi dokter.
- Minum apixaban dengan atau tanpa makanan.
- Telan tablet dengan air atau jus. Jika sulit, hancurkan dan campur dengan makanan atau minuman.
- Apabila lupa minum, segera konsumsi kecuali jika sudah hampir waktu dosis berikutnya.
- Jangan stop pengobatan tanpa persetujuan dokter.
- Simpan apixaban di tempat yang sejuk, kering, dan bebas dari sinar matahari.
Efek Samping Apixaban
Potensi efek samping setelah mengonsumsi apixaban meliputi:
- Ruam kulit
- Mual atau muntah
- Tendensi untuk memar atau berdarah, seperti mimisan atau gusi yang berdarah
Apabila terjadi reaksi alergi obat atau efek samping serius seperti mimisan tak terkendali, menstruasi dengan darah yang banyak atau berkepanjangan, luka yang terus berdarah, muntah darah, feses hitam, pingsan, atau tanda perdarahan di otak, segera periksakan diri ke dokter.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Apixaban
Sebelum menggunakan apixaban, perhatikan hal-hal berikut ini:
- Informasikan alergi dan riwayat penyakit kepada dokter.
- Hindari alkohol selama pengobatan.
- Beritahu dokter jika hamil atau merencanakan kehamilan.
- Sampaikan daftar obat dan suplemen yang sedang dikonsumsi untuk menghindari interaksi.
- Waspada bahaya benturan atau terluka selama terapi.
- Konsultasi dengan dokter sebelum operasi, terutama dengan bius spinal atau epidural.
Efek Apixaban untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Apixaban masuk kedalam kategori B untuk ibu hamil, yang berarti penelitian pada hewan tidak menunjukkan risiko tapi belum ada uji klinis pada manusia. Bagi ibu menyusui, efek obat ini belum sepenuhnya diketahui jadi konsultasi dengan dokter menjadi sangat penting sebelum mengonsumsinya.
Interaksi Apixaban dengan Obat Lain
Beberapa contoh interaksi yang mungkin terjadi saat apixaban digunakan dengan obat lain:
- Risiko perdarahan meningkat dengan NSAID, antidepresan SSRIs/SNRIs, dan pengencer darah lainnya.
- Kadar apixaban dapat berkurang jika digunakan bersama rifampicin, phenytoin, carbamazepine, atau phenobarbital.
- Kadar apixaban dapat meningkat bila digunakan bersama diltiazem, amiodarone, quinidine, ketoconazole, ritonavir, atau verapamil.
Untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan, pastikan dokter mengetahui tentang semua jenis obat yang Anda konsumsi.