Apa itu obat antihemoroid?
Antihemoroid merupakan obat khusus yang digunakan untuk meredakan gejala-gejala ambeien atau wasir, seperti nyeri, gatal, dan perdarahan. Komposisi antihemoroid meliputi beberapa zat aktif dengan manfaat tertentu:
- Bismut subgalat berfungsi sebagai astringent yang mengurangi gatal di area hemoroid.
- Heksaklorofen memiliki sifat antiseptik dan antibakteri yang mencegah gatal.
- Lidokain bertindak sebagai anestesi lokal untuk menghilangkan rasa sakit.
- Seng oksida berperan dalam penyembuhan luka dan menjaga kondisi kulit. Karena mengandung bahan aktif tersebut, antihemoroid menjadi pilihan utama dalam penanganan wasir dan mencegah iritasi serta inflamasi. Untuk memperolehnya, diperlukan resep dari dokter.
Dosis antihemoroid
Obat antihemoroid tersedia dalam bentuk supositoria seberat 2 gram. Setiap supositoria mengandung bismut subgalat 150 mg, heksaklorofen 2,5 mg, lidokain 10 mg, dan seng oksida 120 mg. Penyesuaian dosis dilakukan berdasarkan kondisi pasien, oleh karena itu penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter atau mengikuti anjuran pemakaian dari apoteker.
Dosis yang direkomendasikan umumnya sebagai berikut:
- Dosis untuk dewasa: Satu supositoria yang digunakan satu hingga dua kali per hari.
- Dosis untuk anak: Penggunaannya tidak disarankan bagi anak-anak. Pemakaian obat ini biasanya disarankan sebelum tidur atau di waktu pagi hari.
Aturan pakai antihemoroid
Obat antihemoroid berupa supositoria yang digunakan secara intrarektal. Anda mungkin membutuhkan bantuan dalam penggunaannya. Prosedur pemakaian antihemoroid meliputi langkah-langkah berikut ini:
- Cuci tangan hingga bersih dan jika perlu gunakan sarung tangan medis.
- Posisikan badan miring dengan lutut ditekuk mendekat ke perut untuk memudahkan penyisipan ke anus/rektum.
- Keluarkan obat dari bungkus dan masukkan ke dalam rektum hingga tidak terlihat lagi.
- Beristirahat sejenak selama 5 menit untuk mencegah obat keluar.
- Cuci tangan atau buang sarung tangan setelah penggunaan selesai. Pemakaian obat harus sesuai dengan petunjuk yang tertera pada label kemasan obat atau sebagaimana yang dijelaskan oleh dokter atau apoteker. Simpan obat di tempat yang sejuk untuk mencegahnya menjadi lembek.
Efek samping antihemoroid
Walaupun biasanya efek samping dari obat antihemoroid cenderung ringan, tetapi tetap ada beberapa reaksi yang mungkin terjadi, di antaranya:
- Gatal-gatal
- Ruam
- Iritasi kulit
Kemungkinan terdapat rasa tidak nyaman seperti ada benda terganjal pada rektum namun keadaan ini biasa hanya sementara dan segera mereda.
Perhatian dan peringatan saat pakai antihemoroid
Antihemoroid dirancang khusus untuk pemakaian eksternal dan harus dihindari dari tertelan ataupun terkena mata. Selain itu, beberapa petunjuk keselamatan lainnya meliputi:
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak
- Simpan di tempat yang sejuk untuk mencegahnya melumer
Penggunaan obat ini harus dihentikan serta segera konsultasikan pada dokter apabila Anda mengalami situasi berikut:
- Perdarahan pada area anus/rektum
- Kondisi yang memburuk atau tidak membaik setelah 7 hari penggunaan
- Adanya rasa sakit yang tak tertahankan akibat dari penggunaan obat tersebut
Apakah antihemoroid aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Efek penggunaan antihemoroid pada ibu hamil dan menyusui belum dapat dipastikan sepenuhnya. Konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan sebelum menggunakan obat ini selama periode tersebut, khususnya pada trimester awal kehamilan. Karena termasuk dalam kategori obat keras, hanya dokter yang dapat menentukan keamanan penggunaannya.
Interaksi antihemoroid dengan obat lain
Penggunaan bersama antihemoroid dan produk lain bisa mempengaruhi kinerja obat atau meningkatkan risiko dari efek samping yang serius. Hal ini penting untuk diingat:
- Catatlah daftar semua produk yang sedang digunakan
- Diskusikan dengan dokter tentang penggunaan tersebut, termasuk obat resep, nonresep, vitamin, suplemen dan produk herbal
Jangan mengubah dosis maupun menghentikan penggunaan obat tanpa persetujuan dokter.