Apa itu Antidepresan Trisiklik?
Obat antidepresan trisiklik bekerja dengan memelihara keseimbangan kadar neurotransmitter norepinephrine dan serotonin di otak. Kedua zat ini memiliki peran penting dalam memperbaiki mood, kemampuan fokus, pola tidur, selera makan, dan juga mempengaruhi persepsi atas rasa sakit. Dengan mekanisme kerjanya tersebut, obat ini dapat meredakan gejala depresi serta beragam kondisi lain seperti gangguan bipolar, distimia, gangguan kecemasan, PTSD, serangan panik, dan beberapa kondisi lainnya.
Jenis, Merek Dagang dan Dosis Antidepresan Trisiklik
Antidepresan jenis ini tersedia dalam bentuk tablet dan krim, dengan sejumlah merek dagang yang dapat ditemukan di Indonesia. Untuk pilihan pengobatan menggunakan antidepresan ini, beberapa jenis yang tersedia antara lain Amitriptyline, Clomipramine, Doxepin, Maprotiline, dan Imipramine, masing-masing dengan bentuk dan merek dagang yang berbeda-beda. Dosis spesifik dan informasi tambahan terkait masing-masing obat dapat diakses melalui situs web yang menyediakan informasi medis terkait.
Aturan Pakai Antidepresan Trisiklik
Konsumsi antidepresan trisiklik harus sesuai resep dan anjuran dokter. Pendekatan hati-hati dalam penggunaan obat ini sangatlah penting, termasuk tidak mengubah dosis tanpa petunjuk medis. Keberhasilan pengobatan dan kemungkinan efek samping yang serius sebaiknya dihindari dengan memperhatikan instruksi penggunaan, serta konsultasi teratur dengan dokter.
Efek Samping Antidepresan Trisiklik
Antidepresan trisiklik mungkin menimbulkan efek samping, yang termasuk namun tidak terbatas pada:
- Penglihatan yang tidak jelas
- Mulut terasa kering
- Sembelit
- Pusing atau mengantuk
- Sakit kepala
- Perubahan nafsu makan
- Perubahan berat badan
- Penurunan libido
- Hipotensi
- Tremor atau berkeringat secara berlebihan Apabila efek samping dirasakan bertambah parah atau adanya reaksi alergi serius, mencari pertolongan medis secepatnya menjadi tindakan yang diperlukan.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Antidepresan Trisiklik
Menggunakan antidepresan trisiklik memerlukan berbagai pertimbangan kehati-hatian termasuk:
- Adanya riwayat alergi
- Penggunaan obat MAOI baru-baru ini
- Riwayat serangan jantung
- Kondisi seperti glaukoma, penyakit hati, jantung koroner, ginjal, hipotensi ortostatik, epilepsi
- Risiko kelainan irama jantung
- Status kehamilan atau menyusui
- Penghindaran alkohol
- Potensi interaksi obat
- Efek pada konsentrasi dan penglihatan
- Kepekaan kulit terhadap sinar matahari
- Kebutuhan konsultasi dokter sebelum menghentikan penggunaan
- Kewajiban untuk menginformasikan terapi ini saat menjalani tindakan medis
Efek Antidepresan Trisiklik untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Pemakaian antidepresan trisiklik oleh wanita hamil dan menyusui harus dilakukan dengan pemantauan medis yang ketat. Meskipun umumnya dianggap aman, konsultasi dengan dokter tetap diperlukan untuk memastikan keamanan bagi ibu dan anak serta efek yang mungkin terjadi pada proses kehamilan atau saat menyusui.
Interaksi Antidepresan Trisiklik dengan Obat Lain
Antidepresan trisiklik memiliki potensi interaksi dengan obat lain, yang meliputi:
- Antidepresan lain
- Clonidine
- Cimetidine
- Obat antikolinergik
- St. John's wort Konsultasi dengan dokter sangat disarankan untuk meminimalisir terjadinya interaksi obat yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap pengobatan.