Apa itu Amiodarone?
Amiodarone adalah obat yang dikhususkan untuk mengendalikan detak jantung yang tidak teratur dan cepat karena masalah aritmia jantung. Obat ini beroperasi dengan menghambat sinyal elektrik yang berpotensi menyebabkan jantung berdenyut secara abnormal, sehingga dapat menstabilkan ritme jantung menjadi normal kembali.
Dosis Amiodarone
Dokter akan menyesuaikan dosis amiodarone sesuai dengan kondisi medis individu dan bentuk sediaan obatnya. Untuk aritmia ventrikel atau supraventrikuler pada orang dewasa, dosis awal biasanya adalah 600 mg per hari, yang kemudian dapat diatur berdasarkan respon tubuh pasien. Amiodarone injeksi biasanya digunakan untuk aritmia jantung yang butuh tindakan segera, seperti fibrilasi ventrikel tanpa denyut nadi, yang diberikan secara intravena oleh petugas medis.
Aturan Pakai Amiodarone
Pastikan amiodarone digunakan tepat seperti anjuran dokter. Untuk bentuk tablet, konsumsi obat ini bisa sebelum atau sesudah makanan, namun jika timbul ketidaknyamanan pada perut, sebaiknya diiringi makanan. Konsisten mengonsumsi obat pada waktu yang sama setiap hari dan jika terlewat dosisnya, minum sesegera mungkin kecuali bila waktunya sudah dekat dengan dosis berikutnya. Ikuti semua petunjuk dan lakukan pemeriksaan kesehatan secara periodik selama perawatan.
Efek Samping Amiodarone
Berbagai efek samping dapat terjadi akibat penggunaan amiodarone, antara lain:
- Mual atau muntah
- Sembelit
- Pusing atau sakit kepala
- Insomnia
- Sakit perut
- Kehilangan nafsu makan
- Gemetaran atau kelelahan yang tidak biasa
Jika mengalami efek samping yang serius atau alergi obat, segera cari bantuan medis.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Amiodarone
Sejumlah peringatan dan langkah kewaspadaan harus diikuti saat mengonsumsi amiodarone, termasuk:
- Menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan
- Tidak mengubah dosis tanpa anjuran dokter
- Berdiskusi dengan dokter tentang penggunaan amiodarone bersama obat lain
- Beritahukan kondisi kesehatan yang ada pada dokter sebelum memulai pengobatan
Amiodarone juga tidak dianjurkan bagi pasien dengan alergi terhadap obat ini, gangguan jantung tertentu, penyakit paru-paru, tiroid, liver, dan kondisi kesehatan lain yang serius.
Efek Amiodarone untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Amiodarone ditempatkan pada Kategori D ketika digunakan oleh ibu hamil, dimana terdapat potensi risiko terhadap janin. Sebaliknya, manfaat penggunaannya bisa lebih dominan dalam kondisi medis tertentu. Obat ini dapat berpindah melalui ASI, sehingga ibu menyusui disarankan konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan amiodarone.
Interaksi Amiodarone dengan Obat Lain
Interaksi obat yang dapat terjadi saat amiodarone digunakan bersamaan dengan obat lain mencakup:
- Potensi gangguan irama jantung jika dikombinasikan dengan obat furosemide
- Risiko meningkat terhadap efek samping tertentu jika digunakan dengan carvedilol
- Peningkatan risiko perdarahan dengan obat pengencer darah
- Kerusakan saraf ketika digabungkan dengan rosuvastatin atau kerusakan hati dengan atorvastatin
- Penurunan efek amiodarone dengan penggunaan carbamazepine atau dexamethasone
Diskusi dengan dokter sangat penting untuk menghindari interaksi yang tidak diharapkan.