Apa itu Asam Aminolevulinat?
Asam Aminolevulinat merupakan photosensitizing agent dalam bentuk gel, dimana kandungannya akan terakumulasi dalam sel-sel kulit abnormal, sehingga meningkatkan kepekaan sel tersebut terhadap cahaya. Proses ini menyebabkan sel target tereliminasi ketika terpapar dengan sinar dari terapi fotodinamik. Berbagai penyakit kulit termasuk actinic keratosis, kutil, basal cell carcinoma, squamous cell carcinoma, acne, genital warts, dan lichen planus bisa diatasi melalui penggunaan asam aminolevulinat dengan terapi fotodinamik. Sementara itu, versi oral dari obat ini berperan sebagai optical imaging agent yang membantu klarifikasi visual terhadap glioma, menandainya dengan fluoresensi merah agar lebih mudah untuk diketahui dan dioperasi.
Dosis Asam Aminolevulinat
Dokter akan menyesuaikan dosis asam aminolevulinat berdasarkan kebutuhan terapeutik pasien. Khusus selama operasi glioma, diberikan dalam bentuk solusi oral dengan dosis 20 mg/kg berat badan bagi pasien dengan diduga glioma tingkat III atau IV, diminum 2-4 jam sebelum pemberian anestesi. Untuk masalah kulit, asam aminolevulinat berbentuk gel diterapkan oleh profesional kesehatan sesuai arahan dokter.
Cara Menggunakan Asam Aminolevulinat dengan Benar
Dalam bentuk gel, asam aminolevulinat diaplikasikan secara langsung oleh dokter ke area kulit yang terdampak. Pemberian ini harus sesuai petunjuk medis yang diberikan. Apabila dalam bentuk solusi oral, harus dikonsumsi beberapa jam sebelum operasi glioma. Penting untuk mengikuti jadwal konsultasi yang dokter tetapkan guna mengevaluasi efektivitas pengobatan dan memonitor kemungkinan efek samping.
Efek Samping Asam Aminolevulinat
Efek samping yang mungkin timbul termasuk:
- Sensasi sakit, terbakar, kesemutan, tertusuk, atau mati rasa pada kulit yang diobati
- Perubahan warna kulit di area yang diterapi
- Pembengkakan, bentol, kemerahan, dan gatal-gatal pada kulit yang diobati
- Mual atau muntah
- Diare
- Kehilangan memori sementara, kebingungan, atau disorientasi
- Abnormalitas fungsi hati yang mungkin terjadi sampai 6 minggu setelah penggunaan asam aminolevulinat
Hubungi dokter jika efek samping tersebut bertahan atau memburuk. Segera cari bantuan medis bila mengalami reaksi alergi obat atau komplikasi lebih parah, seperti ruam kulit yang parah, menggigil, kejang, atau kesulitan berbicara.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Asam Aminolevulinat
Sebelum menggunakan asam aminolevulinat, perhatikan hal-hal berikut:
- Informasikan alergi terhadap asam aminolevulinat, porfirin, atau komponen lain
- Hindari jika memiliki sensitivitas tinggi terhadap sinar matahari
- Beritahu riwayat medis seperti porfiria, penyakit hati, ginjal, atau gangguan pembekuan darah
- Diskusikan penggunaan obat ini selama kehamilan atau menyusui dengan dokter
- Catat obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi untuk menghindari interaksi
- Lindungi kulit dari paparan sinar matahari dan lampu terang sebelum dan setelah terapi
- Informasikan penggunaan asam aminolevulinat jika akan menjalani pemeriksaan medis
- Beri tahu segera kepada dokter jika menghadapi reaksi alergi, kesulitan berbicara atau komplikasi lain.
Efek Asam Aminolevulinat untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Asam Aminolevulinat berada dalam kategori C untuk wanita hamil, yang berarti belum ada bukti cukup dari studi kontrol pada manusia. Obat ini hanya disarankan apabila manfaat yang diperoleh melebihi potensi risiko bagi janin. Sementara untuk ibu menyusui, belum ada informasi yang jelas mengenai kemungkinan asam aminolevulinat masuk ke dalam ASI. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum penggunaan obat ini saat hamil dan menyusui.
Interaksi Asam Aminolevulinat dengan Obat Lain
Beberapa obat atau suplemen yang dapat meningkatkan risiko efek samping saat dikonsumsi bersama asam aminolevulinat termasuk:
- Suplemen John's Wort
- Antibiotik atau obat golongan sulfa seperti demeclocycline, doxycycline, dan lain-lain
- Diuretik tertentu
- Obat antidiabetes oral jenis sulfonylurea
- Obat antipsikotik tertentu
- Obat anti-mual atau anti-muntah
Konsultasikan dengan dokter atau apoteker mengenai kemungkinan interaksi obat untuk memastikan penggunaan asam aminolevulinat yang aman dan efektif.