Adefovir Dipivoksil

    Adefovir dipivoksil umumnya dikenal sebagai obat yang mangatasi penyakit hepatitis kronis B dan membantu menghambat perkembangan serta penularan virus dalam tubuh.

    Golongan obat: antihepatitis Merek dagang adefovir dipivoksil: Hepsera

    Apa itu obat adefovir dipivoxil?

    Adefovir dipivoksil secara khusus diresepkan untuk menangani hepatitis B kronis, yaitu infeksi menular pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Kondisi hepatitis kronis yang berkepanjangan dapat menimbulkan komplikasi serius seperti sirosis atau kanker hati. Obat ini berfungsi dengan diubah menjadi adefovir di dalam tubuh, dimana adefovir berperan sebagai antivirus dari kelompok analog nukleotida. Namun, perlu dicatat bahwa adefovir tidak dapat menyembuhkan hepatitis B sepenuhnya, melainkan hanya mengurangi jumlah dan penyebaran virus. Adefovir juga tidak mencegah penyebaran penyakit kepada orang lain, dan wajib dikonsumsi atas resep dokter.

    Dosis adefovir dipivoxil

    Adefovir dipivoksil tersedia dalam bentuk tablet dan dosisnya disesuaikan dengan usia serta kondisi pasien. Untuk dewasa dan anak-anak usia lebih dari 12 tahun, dosis yang disarankan adalah satu tablet 10 mg sehari, yang bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makan. Penggunaan pada anak di bawah 12 tahun tidak disarankan. Keteraturan dalam penggunaan obat dan pengawasan medis sangat penting, termasuk pengecekan fungsi hati setiap enam bulan. Untuk mereka yang memiliki gangguan ginjal, dosis adefovir dipivoksil mungkin harus disesuaikan berdasarkan tingkat klirens kreatinin dan apakah pasien menjalani hemodialisis dengan skema yang berbeda.

    Aturan Pakai Adefovir Dipivoksil

    Dosis adefovir dipivoksil harus dikonsumsi sesuai petunjuk medis. Obat ini dikonsumsi oral dengan air, bisa sebelum atau sesudah makan. Untuk memaksimalkan efeknya, konsumsilah obat ini secara teratur pada waktu yang sama tiap hari. Penting untuk tidak mengubah dosis atau durasi konsumsi tanpa rekomendasi dokter. Jangan lupa untuk memastikan bahwa stok obat mencukupi selama periode pengobatan dan segera hubungi dokter jika ada gejala yang muncul sesudah penghentian penggunaan obat.

    Efek Samping Adefovir Dipivoksil

    Meskipun ada efek samping yang bisa muncul, tidak semua orang akan mengalaminya. Efek samping yang umum mencakup:

    • peningkatan kadar kreatinin
    • kelemahan

    Ada juga gejala parah yang memerlukan perhatian medis segera seperti sakit kepala, diare, kondisi perut seperti kembung dan gangguan pencernaan, sakit tenggorokan, pilek, dan ruam. Konsultasi dengan tenaga medis sangat dianjurkan jika menemui efek samping yang mengganggu atau berkepanjangan.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Adefovir

    Penting bagi pasien untuk memberitahukan kondisi kesehatan dan historis pengobatan kepada dokter sebelum memulai terapi adefovir, seperti:

    • Alergi terhadap adefovir atau komponen obat
    • Gangguan fungsi ginjal atau sedang dalam dialisis
    • Mengidap atau terpapar HIV/AIDS
    • Mengalami asidosis lakatat
    • Kondisi kehamilan atau menyusui

    Selain itu, waspadai interaksi dengan obat antivirus lain, seperti tenofovir, dan senantiasa konsultasikan obat yang sedang dikonsumsi termasuk obat resep, nonresep, vitamin, hingga produk herbal.

    Efek Adefovir bagi Ibu Hamil dan Menyusui

    Menurut FDA, adefovir dipivoksil masuk dalam kategori C untuk penggunaan oleh ibu hamil, yang mengindikasikan belum ada kajian terkontrol pada manusia meskipun telah terdapat efek negatif pada studi hewan. Adefovir juga sebaiknya dihindari selama menyusui. Diskusi dengan dokter perihal pilihan pengobatan yang paling sesuai dan aman sangat penting untuk menghindari risiko pada janin atau bayi.

    Interaksi Adefovir dengan Obat Lain

    Pemilihan obat harus berhati-hati mengingat potensi interaksi dengan obat lainnya. Contoh obat yang dapat berinteraksi dengan adefovir antara lain aspirin, deksametason, dekstran, parasetamol, asam valproat, dan obat untuk tekanan darah tinggi, radang sendi, gangguan usus, osteoporosis, atau kanker. Selalu beritahukan kepada dokter tentang segala jenis obat yang sedang digunakan untuk mencegah risiko interaksi yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait