Wanita mengalami penurunan masa subur ketika menginjak usia 35 tahun. Sayangnya, kaum adam tidak menyadari kapan masa subur pria mengalami penurunan. Faktanya, pria yang usianya sudah 60 tahun saja tetap dapat membuahi sel telur dan membuat pasangannya hamil. Namun, tak dapat dipungkiri jika pria juga mengalami penurunan kesuburan seiring bertambahnya usia.
UNTUK membantu Anda mengenali masa subur, berikut adalah statistik masa subur pria yang bisa menjadi gambaran:
- Puncak masa subur pria terjadi pada usia 17-22 tahun hingga usia 30-35 tahun. Dalam puncak kesuburan ini, pria dengan usia tersebut memiliki peluang lebih besar untuk dapat menghasilkan pembuahan.
- Keberhasilan pria dalam pembuahan akan menurun sebanyak 30% ketika memasuki usia 40 tahun. Dengan kata lain, peluang untuk membuahi sel telur jadi lebih kecil ketimbang pria yang usianya di bawah 30 tahun.
- Pria yang sudah pernah melakukan in vitro (bayi tabung) mengalami penurunan kesuburan lebih cepat ketika memasuki usia 41 tahun. Jadi, peluang pria untuk bisa memiliki bayi jadi berkurang apabila sudah melakukan in vitro.
- Volume semen (air mani) menurun seiring bertambahnya usia pria. Padahal, semen mempengaruhi kemampuan gerak sperma untuk bergerak menuju sel telur. Penurunan volume semen terjadi ketika pria berumur 20 tahun.
- Usia ayah juga dapat mempengaruhi risiko hidup janin di dalam rahim. Semakin tua sang ayah, maka semakin tinggi risiko keguguran terhadap janin dalam kandungan ibunya.
- Pria yang usianya 45 tahun ke atas juga berisiko menyebabkan bayi dalam kandungan pasangannya mengalami autisme. Meskipun pria usia di bawah 30 tahun juga memiliki risiko yang sama, setidaknya pria berusia di atas 45 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi.
Penurunan kesuburan pria memang tidak dapat dipungkiri. Siap atau tidak, Anda harus menghadapinya seiring bertambahnya usia. Namun, ada beberapa cara meningkatkan kesuburan pria, antara lain adalah:
Makan Sehat dan Olahraga Teratur
Obesitas dapat mempercepat penurunan masa subur pria. Jadi, pria juga harus menjaga keseimbangan berat badannya. Konsumsi makanan yang sehat dan aktif berolahraga dapat membantu Anda terhindar dari obesitas dan meningkatkan kesuburan pria.
Baca juga:Â 7 Tips Buat Sperma Lebih Sehat
Mengubah Gaya Hidup
Stres yang parah, konsumsi alkohol berlebih, dan kebiasaan merokok ternyata dapat mempengaruhi jumlah sperma pria. Jika gaya hidup yang buruk tersebut terus dipertahankan, maka peluang untuk tetap subur hingga usia dewasa jadi berkurang.
Baca juga: 10 Hal yang Tidak Boleh Anda Lakukan Kepada Mr. P
Konsultasi pada Ahli
Ketika wanita susah hamil, masalah bisa berasal dari pasangan prianya. Oleh karena itu, cara meningkatkan kesuburan pria adalah berkonsultasi kepada ahlinya untuk mengetahui apakah diri Anda subur atau tidak. Dengan demikian, para ahli bisa membantu untuk meningkatkan kesuburan secara efektif.