Tanda-Tanda PMS Muncul tapi Tak Kunjung Mens Juga? Ini Alasannya

Anda benar-benar sudah mengalami tanda menstruasi normal seperti mood swing, kelelahan, sakit pinggang bahkan kram perut, tapi kok Anda belum juga menstruasi ya? Jangan aneh jika hal ini terjadi, karena ternyata ada banyak alasan mengapa Anda mengalami tanda PMS tapi mens tak kunjung datang.

PERUBAHAN hormonal yang berkaitan dengan ovulasi dapat mempengaruhi beberapa hal di otak Anda yang mungkin juga dapat dipengaruhi oleh kondisi lainnya selain menstruasi.

Hal ini yang menyebabkan Anda mengalami tanda-tanda PMS meskipun tanggal 'merah' datang masih jauh. Meskipun Anda melewatkan masa menstruasi satu atau dua kali, sebenarnya itu masih menjadi hal yang wajar lho, asalkan tidak disertai dengan gejala-gejala penyakit lainnya.

Ada beberapa kemungkinan mengapa Anda mengalami tanda-tanda PMS namun tidak kunjung mens, antara lain adalah:

1. Anovulasi

Anovulasi merupakan kondisi dimana Anda tidak dapat melepaskan sel telur seperti biasanya, sedangkan perubahan hormon Anda tetap berjalan dengan baik seperti tanda menstruasi normal seperti biasanya.

Jika Anda tidak dapat melepaskan sel telur maka Anda tidak akan mengalami menstruasi. Keadaan ini memang jarang terjadi, kemungkinannya hanya 10 hingga 18 persen dari siklus normal. Dan menurut statistik, wanita yang mengalami hal ini memang akan lebih sulit untuk mendapatkan kehamilan.

2. Kehamilan

Jika Anda melakukan hubungan seks tanpa pengaman seperti kondom, pil KB atau lainnya, mungkin ada baiknya untuk melakukan tes kehamilan. Sebenarnya banyak gejala pada kehamilan seperti nyeri payudara, perubahan suasana hati, kelelahan dan kram.

Gejala kehamilan hampir sama dengan tanda PMS. Anda bisa melakukan tes kehamilan sendiri dengan menggunakan test pack. Jika ternyata hasilnya negatif, tunggu beberapa minggu kemudian. Jika Anda ingin hasil yang cepat dan akurat, segera periksakan ke dokter kandungan.

3. Kelainan tiroid

Kelenjar tiroid yang berada di sekitar leher Anda memiliki banyak fungsi, termasuk pengaturan metabolisme dan siklus menstruasi. Jika tiroid Anda ternyata rusak, maka siklus menstruasi Anda bisa menjadi tidak teratur.

Selain itu, tiroid juga mengatur fungsi hormonal yang menyebabkan perubahan suasana hati. Anda mungkin juga akan mengalami tanda menstruasi datang seperti bercak dan kram perut yang disebabkan karena lapisan rahim telah menumpuk namun belum juga tumpah karena Anda tidak mengalami ovulasi.

4. Pengaruh alat kontrasepsi

Salah satu efek samping yang sangat umum dari penggunaan kontrasepsi IUD adalah adanya periode telat mens. Hal ini karena salah satu cara IUD mencegah kehamilan adalah dengan menipiskan lapisan endometrium sehingga tidak ada yang bisa dikeluarkan dari rahim pada bulan itu.

5. Stres

Stres adalah alasan yang sangat umum untuk telat menstruasi. Stres dapat meningkatkan kadar kortisol yang akan mempengaruhi keseimbangan hormon, termasuk hormon yang mengatur indung telur dan lapisan rahim seperti tanda menstruasi normal.

Banyak faktor yang dapat membuat seseorang mengalami stres. Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan terapi, yoga, olahraga dan meditasi. Namun alangkah lebih baik jika Anda menemui dokter atau psikolog untuk berkonsultasi.

6. PCOS

Telat menstruasi juga dapat disebabkan oleh sindrom ovarium polikistik (PCOS). PCOS sendiri merupakan kondisi di mana pasien memiliki kelebihan androgen yang merupakan bahan kimia dalam tubuh yang mempengaruhi fungsi ovarium, pertumbuhan rambut, pertambahan berat badan dan sensitivitas terhadap insulin.

PCOS juga dapat menyebabkan siklus anovulasi dan flek yang tidak teratur. Sindrom ini juga meningkatkan risiko kista ovarium yang jika pecah dapat membuat nyeri panggul yang terasa sangat menyakitkan.

Setidaknya sekitar 20% wanita di seluruh dunia mengalami PCOS dan lebih beresiko pada wanita gemuk atau wanita yang memiliki keturunan PCOS.

7. Polip uterus

Tumor jinak kecil atau polip juga dapat tumbuh di rahim karena pertumbuhan yang lapisan dinding rahim yang berlebih. Gejala dari penyakit ini adalah munculnya rasa tidak nyaman seperti haid bahkan saat Anda tidak sedang haid.

Kondisi ini sebenarnya cukup berbahaya karena akan membuat Anda sulit hamil dan beresiko berkembang menjadi kanker rahim. Jika Anda mengalami ini, segera periksakan ke dokter. Dokter biasanya akan merekomendasikan operasi pengangkatan polip.

8. Kista ovarium

Setiap bulan, ovarium akan menghasilkan beberapa kista sebagai persiapan untuk ovulasi, tetapi hanya satu kista yang melepaskan sel telur.

Meskipun umumnya kista dapat menghilang dengan sendirinya pada saat akan menstruasi, kadang satu kista atau lebih dapat menempel di rahim. Kista juga dapat terjadi jika Anda mengalami anovulasi.

Kista ovarium sendiri sering tidak menimbulkan gejala sama sekali, meskipun kadang-kadang dapat memicu rasa sakit seperti tanda menstruasi datang walaupun sebenarnya tidak sedang dalam keadaan menstruasi.

Kembali ke blog

Tulis komentar

Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.

Produk Rekomendasi

Tutup

Artikel terkait