Serba-Serbi Kondom: Sejarah, Manfaat, dan Cara Pakai

Kondom sudah ada sejak 11.000 tahun sebelum masehi dan telah digunakan oleh berbagai orang dari berbagai kalangan di seluruh dunia. Namun, apakah Anda sudah benar-benar mengetahui serba-serbi kondom?

Apa Itu Kondom?

Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang bisa membantu pasangan merencanakan kehamilan. Bisa dibilang, kondom adalah alat kontrasepsi yang paling mudah digunakan dan paling minim efek samping. Pasalnya, tidak seperti alat kontrasepsi lain yang dapat mempengaruhi hormon, kondom tidak demikian.

Anda atau pasangan pun tak perlu takut program kehamilan tak tercapai karena luput mengonsumsinya (seperti yang terjadi pada alat kontrasepsi pil) atau karena lupa menginjeksikannya (seperti yang terjadi pada alat kontrasepsi suntik).

Sejarah Kondom

Sejarah kondom rupanya sudah sangat jauh berlalu. Ide pertama perihal penggunaan kondom untuk menunda kehamilan sudah ada sejak 11.000 tahun sebelum Masehi, tepatnya di Perancis.

Pengetahuan mengenai penggunaan kondom diperoleh dari lukisan di dalam gua. Dalam lukisan tersebut, terlihat gambar seorang pria sedang melakukan hubungan seksual sembari menggunakan kulit hewan sebagai pelindung penis.

Ya, pada masa itu jelas belum ditemukan kondom berbahan lateks sehingga manusia menggunakan bahan apapun dalam gua yang dapat digunakan untuk melindungi penisnya.

Dari masa sebelum Masehi ini, penggunaan kondom kemudian berkembang di masa Yunani dan Mesir kuno. Pada saat itu, penggunaan kondom ditujukan supaya penis pria terlindungi dari gigitan serangga kala melakukan hubungan seks dan bukan untuk mengontrol kehamilan.

Saat itu, bahan yang dimanfaatkan sebagai kondom adalah kain linen tipis. Tak hanya linen, bahan lain yang dimanfaatkan sebagai kondom pada masa itu adalah kandung kemih domba. Kandung kemih domba saat itu dimanfaatkan untuk menutupi kepala penis agar perempuan terhindar dari paparan semen pria.

Pada abad ke-16, tersebar sifilis di Eropa. Dan dari sinilah fungsi kondom mulai menjadi penting. Untuk meredam penyebaran sifilis, mulai bermunculan kondom berbahan linen dengan pita untuk diikat di penis.

Nah, penggunaan kondom berbahan karet dan lateks baru mulai populer pada abad ke-19. Bila sebelumnya kondom hanya bisa digunakan oleh kaum berada, di masa ini kondom dibuat lebih terjangkau sehingga bisa digunakan oleh kaum buruh sekalipun.

Manfaat Kondom

Manfaat utama kondom adalah sebagai alat kontrasepsi. Dengan menggunakan kondom, Anda dan pasangan dapat merencanakan kehamilan secara lebih mudah.

Kondom juga tidak mengandung hormon sehingga penggunaan alat kontrasepsi ini jauh lebih aman bagi kondisi biologis perempuan. Di samping bermanfaat sebagai alat kontrasepsi, kondom juga bermanfaat untuk mencegah penyebaran penyakit menular seksual.

Bila pasangan Anda sedang mengalami herpes genital misalnya, alangkah sangat baik jika Anda dan pasangan kemudian menggunakan kondom selama berhubungan seksual agar tidak tertular.

Jenis-Jenis Kondom

Berdasarkan pemakainya

  • Kondom pria

Kondom untuk pria lebih banyak dijual di pasaran dan lebih sering digunakan oleh pasangan karena lebih mudah pemakaiannya. Kondom pria digunakan pada penis sebelum berhubungan intim dan dilepas setelah selesai berhubungan intim.

  • Kondom wanita

DIbanding kondom pria, kondom untuk wanita memang lebih jarang tersedia, tetapi bukan berarti tidak ada. Cara memakai kondom wanita adalah dengan dimasukkan ke liang vagina hingga menyentuh leher rahim.

Bedanya dengan kondom pria, kondom wanita dapat digunakan beberapa jam sebelum berhubungan intim.

Berdasarkan materialnya

  • Kondom lateks

Lateks alami adalah bahan yang paling umum digunakan sebagai bahan dasar kondom. Kelebihan bahan ini adalah kuat dan lentur. Jadi, tak hanya sulit sobek, kondom berbahan lateks juga nyaman digunakan.

  • Kondom poyurethane

Dibandingkan dengan lateks, bahan polyurethane untuk kondom lebih kuat. Kondom polyurethane pun kerap dipadukan dengan pelumas sehingga penis tidak mudah terkena iritasi.

Namun, kondom satu ini memang lebih mahal harganya. Untuk Anda yang alergi dengan lateks, kondom polyurethane bisa jadi pilihan.

  • Kondom lambskin

Sesuai namanya, kondom lambskin terbuat dari bagian membran tipis berpori dari usus domba. Jenis kondom ini memiliki banyak kelebihan karena bahannya yang alami, seperti mampu menyalurkan suhu tubuh dengan sensitivitas lebih tinggi seperti tak pakai kondom.

Namun, meskipun efektif mencegah kehamilan, kondom lambskin tidak melindungi dari penularan penyakit seksual sehingga lebih cocok digunakan oleh pasangan monogami.

Berdasarkan ukurannya

    • Kondom kecil

    Kondom kecil atau snug-fit khusus diperuntukkan Mr P berukuran panjang kurang dari 12 cm dan keliling kurang dari14 cm. Kondom kecil yang beredar di pasaran rata-rata memiliki ukuran width (diameter) 49 mm atau kurang dari itu.

    • Kondom regular

    Kondom reguler paling mudah ditemukan dengan fitur yang beragam, mulai dari tekstur, aroma, dan banyak lagi. Kondom jenis ini memiliki ukuran width (diameter) antara 52 - 54 mm dan diperuntukkan bagi Mr P dengan panjang 12 - 17 cm dan keliling 14 - 17 cm.

    • Kondom besar

    Kondom besar umumnya memiliki ukuran diameter 56 mm, 58 mm, dan lebih. Kondom ini nyaman digunakan untuk Mr P dengan panjang 17 - 20 cm dan keliling lebih dari 17 cm.

    Berdasarkan teksturnya

    • Kondom biasa

    Kondom biasa memiliki permukaan tanpa tekstur dan banyak ditemukan dalam berbagai brand dan varian kondom.

    • Kondom bertekstur

    Sesuai namanya, kondom bertekstur memiliki tekstur di permukaannya yang berbentuk ulir (garis), bintik (dotted), atau perpaduan keduanya. Kondom bertekstur khusus diciptakan untuk menambah sensasi bercinta terutama bagi si wanita.

    Berdasarkan sensasinya

      • Kondom aroma

      Kondom aroma bisa menambah sensasi berhubungan intim, terutama untuk seks oral karena kondom jenis ini dilengkapi dengan aroma buah-buahan seperti strawberry, pisang, bahkan durian. Cokelat, mint, dan bubble gum juga bisa ditemukan dalam varian kondom aroma.

      • Kondom tahan lama

      Kondom tahan lama memiliki lapisan pelumas khusus yang mengandung benzocaine, kandungan yang mampu membantu menunda ejakulasi pria. Kondom jenis ini bisa membantu pria yang punya masalah ejakulasi dini atau pasangan yang ingin lebih tahan lama dalam berhubungan intim.

      • Kondom tipis

      Kondom tipis memiliki ketipisan 0.01 - 0.03 mm sehingga sensitivitas si pemakainya akan lebih tinggi tanpa mengurangi efektivitasnya untuk mencegah kehamilan dan penularan penyakit seksual.

      • Kondom tebal

      Kondom tebal memiliki ketebalan ekstra jika dibanding dengan kondom regular. Jenis kondom ini memberikan perlindungan lebih dalam pencegahan kehamilan dan penularan penyakit seksual tanpa mengabaikan sensasi kenikmatan hubungan intim.

      Cara Memilih Kondom

      • Hal pertama yang mesti Anda putuskan sebelum memilih kondom adalah menentukan bahan kondom. Bila Anda alergi dengan lateks, maka lebih baik pilih kondom berbahan polyurethane. Sebaliknya, jika Anda tak alergi dengan lateks dan menginginkan kondom dengan harga yang lebih terjangkau, kondom lateks sudah cukup baik untuk digunakan.
      • Hal kedua adalah memilih ukuran. Ingatlah bahwa kondom tak hadir dalam ukuran yang sama. Ada berbagai jenis ukuran kondom. Pilih yang sesuai dengan ukuran penis Anda sehingga kondom tak mudah lepas saat digunakan.
      • Selanjutnya, pilih ketebalan kondom. Ada kondom yang hadir dengan lapisan lebih tebal daripada kondom pada umumnya. Sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Namun, pada umumnya, kondom yang lebih tipis akan lebih terasa sensasinya.
      • Anda juga bisa memilih kondom dengan rasa buah yang segar jika ingin menggunakan kondom untuk seks oral.

      Cara Pakai Kondom

      Untuk pria

        Jepit ujung kondom dengan jari telunjuk dan ibu jari untuk memastikan tidak ada udara yang masuk. Pasalnya, ketika udara masuk, kondom akan lebih mudah terlepas. Selanjutnya, tempatkan kondom di ujung penis yang sudah ereksi lalu perlahan-lahan tarik kondom ke bawah hingga menyelimuti penis.

        Untuk wanita

          Pada kondom wanita, ada dua ring yang terletak di dua ujung. Satu ring untuk menahan kondom vagina di dalam dan ring lainnya sebagai tempat masuk penis. Dengan ibu jari dan jari telunjuk Anda, dorong ring yang satu ke dalam vagina hingga terpasang dengan benar. Pastikan kondom tidak melintir atau ia akan mudah terlepas.

          Cara Buang Kondom

          • Buanglah kondom dengan benar karena kondom yang sudah terpakai masih berpotensi menimbulkan kehamilan dan menimbulkan penyakit.
          • Tarik kondom pelan-pelan dari penis dan ikat ujungnya layaknya Anda mengikat balon.
          • Bungkus kondom dengan tisu lalu buang di tempat sampah.

          Risiko dan Efek Samping Kondom

          Meski aman, menggunakan kondom bukannya tanpa risiko. Bagi orang-orang tertentu, kondom berbahan lateks bisa mencetuskan alergi. Di samping itu, bila salah pemasangannya, kondom bisa mudah sobek sehingga fungsinya tidak optimal. Bagi kondom wanita, risiko salah pemasangan adalah kondom dapat terpelintir di dalam vagina sehingga sulit dikeluarkan.

          Kembali ke blog

          21 komentar

          AeKwfrNGthviuQ

          NBZsrkMUhu

          zkGaRwlxZ

          HisAjzYOLbW

          egJXApRZF

          jOwfJBuXbKYnyxQ

          UyFcJuNtCqmWM

          tOZwjPRzaiLoU

          KCJRcZBYHha

          DBFpJIiKTwNxen

          Tulis komentar

          Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.

          Produk Rekomendasi

          Tutup

          Artikel terkait