Selain "kondom yang paling bagus merk apa?", pertanyaan paling sering yang terlontar soal kondom adalah tentang keketatannya. Sebenarnya, bagaimana keketatan yang ideal?
UKURAN penis dan pilihan kondom berbanding lurus. Saat memilih kondom, tentu persoalannya bukan hanya kondom yang paling bagus merk apa. Namun, Anda pasti juga menginginkan kondom dengan ukuran yang ideal.
Tidak penting apakah dia adalah jenis kondom tebal atau jenis kondom tipis. Yang terpenting, kondom terasa pas digunakan. Pasalnya, jika kondom terlalu ketat, Anda akan kehilangan kenyamanan saat berhubungan seksual.
Sebaliknya, jika kondom terlalu longgar, ia akan mudah terlepas sehingga risiko kehamilan dan penularan penyakit seksual jadi semakin tinggi.
Jadi ingatlah, perihal kondom yang paling bagus merk apa tidak bergantung pada apakah itu termasuk jenis kondom tebal atau jenis kondom tipis, tapi seberapa cocok ukurannya dengan penis Anda.
Tidak peduli apakah itu jenis kondom tebal atau jenis kondom tipis, jika ukurannya tidak pas maka tidak akan nyaman dipakai.
Oleh karena itu, saat memilih kondom, jangan hanya fokus pada bahan pembuatnya saja, tapi pastikan Anda juga memperhatikan ukurannya.
Mitos Seputar Ukuran Kondom
Ada banyak mitos seputar ukuran kondom yang beredar di masyarakat yang bisa dibilang “menyesatkan”. Supaya Anda tidak ikut tersesat, ketahui yuk mitos apa saja yang tidak seharusnya dipercaya.
-
Cukup Gunakan Kondom All-Size
Peraturan ini jelas salah. Setiap penis memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda. Bahkan, bentuknya juga berbeda.
Ada penis yang membesar di ujung, tapi ada pula yang membesar di pangkal. Jadi, sudah pasti, tidak ada satu kondom yang cocok untuk segala jenis penis.
-
Lebih Ketat Lebih Baik
Ada yang bilang kalau kondom ketat lebih baik daripada kondom berukuran longgar. Padahal, keduanya sama-sama tidak baik.
Kondom ketat akan lebih mudah sobek, sedangkan kondom longgar akan mudah lepas. Jadi, kondom yang paling baik adalah kondom yang pas, tidak terlalu ketat ataupun terlalu longgar.
-
Kondom Hanya Perlu Menyelimuti Ujung Penis
Ini sama sekali salah. Kondom harus menyelimuti seluruh bagian penis. Bila tidak, kondom akan lebih mudah lepas dan sobek.
Hanya menutupi kepala penis saja juga memungkinkan kulit kelamin saling bersentuhan, sehingga meningkatkan risiko penyakit menular seksual. Penggunaan kondom akan sia-sia jika hanya menutupi ujung penis.
Jadi, Bagaimana Cara Menemukan Kondom yang Tepat?
- Ukur panjang penis menggunakan tali pengukur mulai dari pangkal penis hingga ujung penis.
- Untuk mengetahui ketebalannya, ukur lingkar pangkal dan lingkar bagian tengah penis Anda.
- Bagi keliling yang Anda ukur tadi dengan bilangan pi 3,14 untuk mendapatkan lebar kondom. Tambahkan dengan 12% dari angka tersebut untuk mengukur tingkat kemelaran.
- Terakhir, Anda juga harus mengetahui bentuk penis Anda, apakah melengkung atau bengkok. Ini juga menjadi pertimbangan penting dalam memilih bentuk kondom yang tepat.
Apakah Kondom yang Saya Pilih Sudah Oke?
Untuk mengetahui apakah kondom yang Anda pilih sudah oke atau belum, lihat saja bentuk kondom setelah Anda pasangkan pada penis.
Jika gulungan kondom yang tersisa di pangkal penis terlalu tebal, itu tandanya Anda mesti membeli kondom yang lebih kecil atau lebih pendek.
Sebaliknya, jika kondom gagal menyelimuti seluruh bagian penis, Anda mesti mencari kondom yang lebih besar atau lebih panjang.
Itulah tips mengenai keketatan kondom yang Anda bisa jadikan acuan saat memilih kondom yang tepat. Selamat mencoba!
Sumber:
What is the ideal Condom Tightness?. https://ahcaf.com/condom-tightness/. Dilansir dari 29 Oktober 2019.
4 komentar
lexapro2020.top
cbd oil uses
pure cbd
cbd oil intitle buy the best and pure cbd oil
nCHRLPTz
jzuFbfNgH