Rahasia Rasulullah SAW Tak Pernah Sakit

Diciptakan sama-sama sebagai manusia, mengapa Rasulullah SAW sepanjang hidup hingga wafat, beliau tidak pernah sekalipun sakit? Apa rahasia terbesar kesehatan Rasulullah SAW yang bisa kita teladani? Simak paparan berikut.

rahasia Rasulullah SAW tak pernah sakit

1.     Tidur adalah Kunci Utama Kesehatan

Banyak yang menilai bahwa dengan bekerja lebih banyak dan istirahat lebih sedikit maka pintu kesuksesan semakin terbuka lebar. Nyatanya tidak. Bekerja keras memang salah satu faktor diraihnya kesuksesan, akan tetapi apa rasanya uang yang didapat dari hasil banting tulang jika pada akhirnya hanya untuk disetor ke rumah sakit? Stop!

jual multivitamin lengkap dan murah

Bahwa istirahat adalah hak tubuh dan tidur merupakan istirahat yang paling baik bagi kesehatan. Pembuangan racun (detoksifikasi) akan optimal ketika tubuh dalam kondisi tidur. Sebab dalam kondisi tidur, tubuh akan memproduksi antioksidan yang berfungsi sebagai penetral racun (toksin). Organ yang paling membutuhkan kondisi tidur adalah hati. Detoksifikasi hati membutuhkan asam amino glutathione sebagai antioksidan penetralisir stres dan radikal bebas yang dibentuk dari tidur yang berkualitas.

Dikisahkan ada seorang sahabat bernama Abdullah bin Amr bin Ash RA, yang muda usianya namun ibadahnya sangat giat. Siang berpuasa; malam dihabiskan di atas sadajah untuk tahajud dan membaca Alquran. Begitu seterusnya berulang sepanjang hari. Akan tetapi, dengan hidup yang demikian, istrinya justru mendatangi Rasulullah saw. karena merasa tidak lagi dibutuhkan. Maka Amr bin Ash diperingatkan. Rasulullah saw. berkata, “Jika engkau melakukan itu semua maka badanmu akan lemah, matamu akan sakit karena tidak tidur semalaman. Sesungguhnya badanmu, keluargamu, dan para tamu pun punya hak atas dirimu.”

Bayangkan, bahkan istirahat pun bernilai kemuliaan!

2.     Tidur Lebih Awal dan Bangun Lebih Pagi

Sebuah hadits mengatakan, “Beliau tidur di awal malam dan menghidupkan akhir malam.” [Mutafaq ’Alaih]

jual suplemen stamina tubuh murah

Apakah kaitan tidur dengan kanker hati? Sekadar informasi, dunia kedokteran dikejutkan dengan penemuan kasus seorang dokter muda (37 tahun) diketahui mengidap kanker hati sepanjang 10 cm. Aneh sebab yang bersangkutan adalah seorang dokter yang sangat percaya pada hasil pemeriksaan fungsi hati melalui Glutamic Oxaloacetic Transaminase (GOT) dan Glutamic Pyruvic Transaminase (GPT). Keduanya adalah enzim yang paling banyak ditemui di dalam sel-sel hati.

Kandungan GOT dan GPT akan meningkat di dalam darah ketika terjadi radang hati atau hal lain yang menyebabkan sel-sel hati mati. Dan, pengerasan hati tetap akan terjadi sekalipun tidak ditemukan adanya peningkatan GOT dan GPT. Serat-serat dan pengerasan hati yang telah bersemayam di dalam hati (liver) tetap terbentuk meski penderita radang hati merasa penyakitnya telah berhenti. Kondisi pengerasan hati inilah yang menyebabkan timbulnya kanker hati.

Diketahui bahwa tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab utama rusaknya organ hati. Selain itu, tidak buang air di pagi hari, pola makan berlebihan, sering mengonsumsi obat-obatan, ditambah asupan zat pengawet, zat pewarna, dan pemanis buatan merupakan faktor pencetus kerusakan hati.

Tidur lebih awal telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. dengan beliau biasa mendatangi tempat tidurnya setelah salat ‘Isya dan bangun di sepertiga malam untuk salat tahajud. Inilah waktu terbaik untuk tidur dan memulai hari.

3.     Tidur dengan Mematikan Lampu

Terutama anak-anak, tidur dengan kondisi lampu menyala atau terang dianggap sebagai hal biasa bahkan seperti menjadi kewajiban. Alasannya beragam, mulai dari tidak terbiasa tidur gelap hingga rasa takut (fobia) akan gelap mengingat cerita misteri acapkali mengasosiasikan hal buruk dengan kondisi gelap.

Lalu, apakah hubungan gelap dengan kesehatan? Ternyata, ditemukan kaitan antara lampu dengan kesehatan. Korelasi tersebut diungkap oleh Joan Roberts, seorang ahli biologi, melalui penelitiannya terhadap hewan percobaan yang diberikan penerangan lewat lampu sepanjang malam. Hasilnya, pengukuran kadar hormon melatonin (hormon yang berfungsi sebagai anti-oksidan dan pengontrol tidur) dalam tubuh hewan tersebut diketahui jumlahnya semakin berkurang. Kondisi ini otomatis menurunkan daya tahan tubuh hewan tersebut terhadap penyakit.

Penelitian lain yang dipublikasikan dalam jurnal Cancer Genetics and Cytogenetics menyatakan bahwa menyalakan cahaya buatan pada malam hari ketika tidur akan memiliki dampak pada jam biologis tubuh dan dapat menjadi pemicu ekspresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker. Lebih lanjut Society for Neuroscience bahkan menemukan korelasi antara cahaya lampu dan depresi.

Penting untuk diketahui bahwa hormon melatonin berfungsi sebagai pengatur utama dan pemelihara irama sirkadian (sistem yang mengatur jam biologis tubuh dan memegang peranan penting dalam mengatur saat untuk tidur atau bangun). Kondisi hormon melatonin yang baik akan memberi efek antidepresan. Sebaliknya, penurunan hormon melatonin akan memicu gejala depresi.

Di manakah hormon melatonin dibentuk? Di usus dan retina mata. Dalam pembentukannya, tingkat intensitas cahaya merupakan faktor utama. Artinya, semakin gelap dan hening suasana, semakin baik produksi melatonin. Sebaliknya, sinar yang terang dan medan elektromagnetik merupakan faktor utama penghambat pembentukan melatonin.

Tidur malam dengan lampu terang juga berkaitan dengan peningkatan risiko kanker payudara (bagi wanita) dan prostat (bagi pria). Melalui produksi hormon melatonin, DNA dalam diri akan terlindungi dari bahaya oksidasi yang bisa menyebabkan kanker.

Rasulullah saw. bersabda, “Apabila kalian tidur, maka padamkanlah lampu-lampu kalian. Sebab, setan-setan berkeliaran seperti tikus dan menabrak (lampu-lampu kalian) sehingga kalian terbakar.” [HR Ibnu Hibban]

Kembali ke blog

Tulis komentar

Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.

Produk Rekomendasi

Tutup

Artikel terkait