Perubahan Model Lingerie Seksi dari Masa ke Masa

Lenggak-lenggok model Victoria's Secret di atas panggung memang selalu berhasil memukau penonton. Bukan hanya karena tubuh seksi yang mereka miliki, deretan koleksi lingerie berbagai desain dan warna juga menjadi daya tarik tersendiri dari pertunjukan tersebut. Tapi, sambil melihat koleksi lingerie yang begitu indah pernakah terpikir bagaimana awal mula lingerie

Perubahan Model Lingerie Seksi dari Masa ke Masa

BAIK dulu maupun sekarang, lingerie menjadi salah satu pakaian dalam yang tidak pernah gagal membuat pemakainya merasa cantik dan seksi. Pakaian yang banyak menunjukan lekuk tubuh wanita ini memang menjadi salah satu fashion item yang tidak pernah lekang dimakan zaman. 

Dengan berbagai desain dan inovasi yang ada saat ini, lingerie justru semakin dikenal dan dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari, tidak hanya pada saat akan bercinta dengan pasangan.

Nah, jika Anda termasuk salah satu penggemar lingerie, tidak ada salahnya sedikit menilik ke belakang untuk melihat perkembangan lingerie seksi dari masa ke masa!

1. "Stays"/ Korset, 1700-an

Sesuai dengan namanya yang berarti "tetap" atau berada diam dalam satu tempat, korset wanita menjadi lingerie primadona pada tahun 1700-an atau abad ke delapan belas. Ya, pakaian dalam ini memang tidak terlihat seperti bustier seksi yang sering Anda lihat saat ini, tapi pakaian ini mampu membuat tampilan pinggang yang lebih kecil sekaligus menyokong payudara agar terlihat lebih berisi dan seksi. 

2. Korset, akhir 1800an

Masih menjadi favorit hingga awal abad ke sembilan belas, korset s-curve, yang populer saat ini mampu mendorong payudara ke depan dan melengkungkan dada kembali untuk menonjolkan pinggul.

Korset wanita bergaya Victoria ini memang terlihat sangat sempit dan terlihat rumit, namun hal itu disembunyikan dengan keindahan desainnya. Sama rumit dengan desainnya, korset ini dikabarkan juga memiliki harga yang cukup mahal sehingga banyak wanita yang mengalami kesulitan finansial. 

Meskipun demikian, untuk tampil cantik dengan lingerie para wanita tidak ragu mengeluarkan banyak uang untuk penampilan mereka. 

V-Shape BodySuit Set, Rp 1.328.000,- ; Beli di sini 

3. Closed-Crotch Drawers, 1910-an

Pada tahun 1937 komedi hitam-putih berjudul Topper, menceritakan tentang Mrs.Topper yang membosankan,dan mudah ditebak sehingga membahayakan pernikahannya. Untuk menyelamatkan pernikahan mereka,  suaminya, Cosmo membelikan celana dalam berenda tertutup-setinggi pakaian dalam saat itu.

Hal ini menjadi terkenal sebab sebelumnya wanita hanya menggunakan celana dalam dengan bagian intim yang terbuka. Jadi, pengenalan celana dalam tertutup untuk wanita  saat itu melambangkan ketersediaan seksual kepada suaminya karena melanggar tradisi pada zaman sebelumnya. 

4. Sheer Nightgown, 1900-an

Pada awal abad ke-20, tren pakaian dengan bahan jatuh dan menerawang menjadi primadona. Saat itu, pengantin wanita kebanyakan menggunakan gaun jenis trousseaux yang terlihat seperti baju tidur tipis, dengan punggung rendah.

Pakain tersebut selain cantik juga membuat pasangan penasaran akan apa yang da di balik kain tipis tersebut. Kini, pakaian jenis tersebut diadaptasi menjadi lingerie bernama sheer nightgown yang akan membuat Anda tampak cantik dan seksi.  

5. Slip, 1920-an

Di tahun 1920-an, perancang busana seperti Paul Poiret dan Madeline Vionnet mengubah bentuk tubuh wanita yang ideal dari jam pasir jadi terlihat kekanak-kanakan dan lurus. Seiring berubahnya gambaran tubuh wanita, lingerie yang dikenakan juga harus berubah. 

Pada masa ini lingerie dibuat tidak ketat dan lebih mengarah pada pakaian tidur biasa yang tidak memperlihatkan lekuk tubuh sama sekali. Gambaran lingerie pada masa itu nampak seperti model kamisol dengan bahan yang mengkilat.

Raquel Lingerie Xylona, Rp 659.900,- ; Beli di sini

6. Open-Crotch Drawers, 1930-an

Ya, celana dalam terbuka biasanya benar-benar dipakai oleh wanita kelas menengah sejak abad kesembilan belas, tapi itu hanya karena fitur ini membedakan celana mereka dari celana pria. Pada tahun 1930-an, Open-Crotch Drawers (dalam tampilan ini akan terlihat celah) lebih populer sebagai cara untuk meningkatkan gairah seksual dan hasrat erotis.

7. New Look dan Iklan Pinup 1950-an

Koleksi "New Look" Christian Dior yang berpusat pada gaun, rok, mantel serta rok super penuh menjadi sangat populer saat itu karena mampu menciptakan siluet jam pasir. Selain membuat tubuh terlihat indah, bagian payudara juga sangat ditonjolkan sehingga lingerie pada masa ini sangat menjadi primadona. 

Di sisi lain, tren iklan pin-up saat itu membuat lingerie menjadi salah satu pakaian yang digemari. Bukan tanpa alasan, kebanyakan model iklan tersebut biasanya berpose dengan menonjolkan payudara dan bokong dalam balutan pakaian yang sangat seksi.

Baca juga: Cara Mencuci Lingerie Berbahan Lace

8. La Perla, 1954

Pembuat korset Ada Masotti mendirikan La Perla pada tahun 1954 dengan fokus pada sutra cerah yang dihiasi dengan renda trim. Masotti akan mengemas barang-barang mewah di kotak beledu, seperti potongan perhiasan-pilihan tepat yang diberikan Perla berarti "mutiara" dalam bahasa Italia. Sampai hari ini, La Perla masih menjadi contoh utama bagaimana kecanggihan dan keseksian tidak saling eksklusif.

9. Pakaian Dalam No-Underwear, 1960-an

Pada tahun 1965, perancang busana Rudi Gernreich memperkenalkan No-Bra, diproduksi oleh Lily of France, yang tidak hanya transparan, tapi juga mempromosikan tampilan bargess dari 1960-an yang terbebaskan secara seksual. Bra minimalis ini tidak memiliki logam atau kabel, dan hanya tersedia dalam gelas A dan B karena tidak memberikan banyak dukungan.

10. Victoria's Secret, 1977

Victoria's Secret didirikan oleh Roy dan Gaye Raymond dari San Francisco pada tahun 1977. Roy mengatakan kepada Newsweek bahwa sebelum mendirikan toko tersebut, ia mendapat pengalaman lucu ketika akan membelikan lingerie bagi istrinya. Roy mengatakan, saat membongkar lemari sang istri, bukan pakaian seksi yang ia dapatkan melainkan puluhan baju belel yang dengan motif bunga yang jelek. 

Pada tahun 70-an dan 80-an, wanita biasanya membeli dua jenis pakaian dalam: pakaian pondasi polos dan dowdy di toserba, dan potongan yang lebih mahal untuk acara-acara khusus, seperti honeymoon. Ketika Victoria's Secret memasuki pasar membawa model lingerie seksi yang terjangkau konsumen, brand ternama itu seketika menjadi tren di kalangan wanita. 

Victoria's Secret Front-Close Bralette, Rp 271.000,- ; Beli di sini

11. "Star Wars: The Return of the Jedi," 1983

Dalam perannya sebagai Putri Leia, Carrie Fisher mengenakan bikini string logam ikonik yang terbuat dari bra tembaga bermotif dan bagian bawah yang terbuat dari pelapis tembaga di bagian depan dan kain sutra merah di bagian belakang.

Fisher telah mengeluh bahwa jubah longgar yang dikenakannya dalam film itu menyembunyikan fisiknya-sedikit yang dia tahu bahwa kostum bikini akan menjadi ikon seks dengan sendirinya. .  

12. Teddies, 1980-an

Sepotong Teddy direkomendasikan untuk pakaian tidur pada tahun 1980-an. Selain itu, gaya lingerie klasik ini menjadi populer lagi setelah keluar dari gaya di tahun 1960-an. Jenis lingerie ini memang terlihat sekilas seperti pakaian renang namun memiliki bentuk V yang ekstrem. Bentuk ini membuat payudara hanya tertutup pada bagian puting. 

Baca juga: Apa yang Ada di Pikiran Pria tentang Lingerie Seksi?

13. Madonna Jean Paul Gaultier Cone Brassiere, 1990

Selama tur “Blond Ambition”, Madonna meluncurkan banyak ensembel ikonik, termasuk sepotong pakaian dalam “nakal” Jean Paul Gaultier yang dijual seharga $ 52.000 pada tahun 2012. Bagian satin dengan payudara kerucut membuat pernyataan tajam mengenai ideal feminisme - tentu saja Madonna tampak seksi dalam balutan bra merah muda terangnya.

14. Agen Provocateur, 1994

Pada tahun 1994, Agen Provocateur membuka toko pertamanya di London-kombinasi lingerie seksi dan retro dengan poin dan aspirasi desainer. Pendiri Joseph Corré, anak perintis pelopor fetish rock 'n' roll Vivienne Westwood dengan jelas termotivasi untuk membuat Agen Provocateur sebanyak mungkin.

15. "Mr dan Mrs Smith," 2005


Adegan dimana Angelina Jolie memakai gaun berbahan lateks membuatnya menjadi tokoh wanita yang menggoda (femme fatale), seolah-olah itu belum terbentuk sebelumnya.

Dilengkapi dengan aksesoris jaring di tangan serta garter belt berwarna hitam membuat penampilan Jolie saat itu begitu digemari. Sejak itu, lingerie berbahan lateks menjadi begitu diburu para wanita

Sementara itu di tahun yang sama undang-undang yang mengatur tentang lingerie juga dikeluarkan pemerintah. Rumah Delegasi Virginia memilih 60-34 untuk melarang tampilan pakaian di bawah pinggang yang disengaja "dengan cara yang cabul atau tidak senonoh."

Sponsor RUU tersebut percaya bahwa itu adalah "pemungutan suara untuk (pembentukan) karakter (yang lebih baik)." Untungnya, RUU tersebut ditolak di komite senat negara bagian. Meskipun demikian, kejadian tersebut menunjukkan kepercayaan luas bahwa pakaian memiliki implikasi moral.

 16. "Easy A," 2010

Emma Stone, dalam perannya sebagai Olive Penderghast memutuskan untuk menanggapi rumor tentang dirinya sebagai perempuan jalang di sekolah dengan mengenakan bustier renda hitam beruliskan huruf  A merah di dada, untuk menghormati The Scarlet Letter.

Kembali ke blog

Tulis komentar

Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.

Produk Rekomendasi

Tutup

Artikel terkait