Fashion berulang. Begitu pun yang terjadi di industri pakaian dalam wanita. Kini giliran model bra dari tahun ’20-an yang mencuat. It’s time for the bralette!Â
MESKIÂ telah tergantung di etalase Victoria Secret sejak lama, penggunaan bralette baru mencuat lagi akhir-akhir ini. Model bra satu ini menggantikan posisi push up bra yang semula banyak dikenakan kaum hawa.
Victoria Secret yang awalnya menjual lingerie seksi ini sebagai “warga kelas dua", kini justru sebaliknya. Model bra bralette dipromosikan besar-besaran, bahkan Kendal Jenner ditunjuk sebagai salah satu dutanya.Â
Cantik Namun Tak Berlebihan
Bralette menjadi favorit karena strukturnya yang berbeda dengan push up bra. Tidak seperti underwire bra, pakaian dalam wanita satu ini tidak menggunakan kawat sebagai penopangnya. Bahkan, bralette tidak menggunakan busa sebagai bantalan payudara.
Bralette hanya terdiri atas sehelai bahan yang kadang transparan yang menyelimuti payudara Anda. Bralette banyak bermain detail di bagian tali atau di bagian sekitar puting.
Bralette sebenarnya bukan hal baru. Model lingerie satu ini telah ada sejak ’20-an hingga ’30-an. Namun, mengapa bralette kembali mencuat sekarang? Para ahli di bidang pakaian dalam wanita memperkirakan hal ini terjadi seiring positivitas manusia memandang tubuhnya sendiri.
Bila dulu orang-orang dibatasi koridor tertentu dalam mendefinisikan kecantikan, kini orang dapat semakin bebas memaknainya. Dan bralette mendukung hal ini. Bralette menjadi ikon kebebasan wanita dalam berbusana dan dalam menunjukkan bentuk tubuhnya.
Dengan menggunakan pakaian dalam wanita bralette, payudara akan terbentuk apa adanya. Berbeda dengan push up bra yang mau tak mau membentuk payudara jadi lebih padat dan terangkat, bralette sama sekali tidak memberikan efek 3 dimensi.
Tanpa penopang apapun, bralette tidak membuat payudara mengikuti bentuk tertentu. Dengan bralette, wanita seperti dituntun untuk menjadi dirinya sendiri. Beauty without pain.
Dapat Digunakan Sebagai Outerwear
Detail renda, bordir, atau motif yang banyak diusung dalam produk bralette membuat lingerie seksi ini pantas untuk dipertontonkan. Di negara-negara barat, bralette tidak jadi sebatas underwear, melainkan sudah menjadi outerwear.
Dipadankan dengan denim, bralette akan menjadi atasan yang simpel dan feminin, juga seksi tentunya. Bralette juga pantas dipadankan dengan cardigan fringe dan topi untuk gaya bohemian.
Ingatkah Anda pada festival Coachella yang sangat hip pada musim panas lalu? Bralette sangat cocok dipakai ke event ini. Baik sebagai underwear yang akan mengintip dari balik kaos kebesaran atau sebagai outerwear itu sendiri.Â
Baca juga:Â Investasi Lewat Lingerie Branded
Ukuran Yang Terbatas
Salah satu hal yang mungkin menjadi minus bralette adalah ukurannya yang terbatas. Bila ukuran bra konvensional seperti push up bra hadir dalam paduan 2 hal, lingkar dada dan lingkar payudara, bralette tidak.
Model lingerie satu ini hanya hadir dalam 5 ukuran bra, dari extra small (XS) hingga extra large (XL). Ini membuat beberapa wanita kesulitan menemukan ukuran bralette yang tepat.
Terkadang ukuran bralette hanya cocok di lingkar dada saja, tapi tidak sesuai dengan lingkar payudara. Penomoran ukuran yang terbatas ini sangat disayangkan mengingat bentuk tubuh dan payudara wanita yang sangat bervariasi.
Baca juga:Â Ohlala, Pilih Lingerie Seksi untuk Si Curvy!
Bralette ataupun push up bra memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bralette mungkin lebih cocok untuk Anda yang percaya diri dengan bentuk tubuh apa adanya serta lebih suka dengan bra yang bebas rasa sakit.
Di lain sisi, ada pula wanita yang lebih percaya diri bila payudaranya terlihat lebih kencang dan padat dengan bantuan push up bra. Semua tergantung pada preferensi dan kenyamanan masing-masing.
Pada akhirnya, menggunakan bralette atau tidak adalah keputusan Anda. Namun, tak ada jalan lain untuk mengetahui seberapa cocok bralette untuk Anda selain membelinya, bukan?Â
Â