Mencukur Rambut Kemaluan Tingkatkan Risiko PMS?

Tidak hanya jenggot, beberapa pria rupanya senang mencukur rambut di bagian kemaluan dengan alasan estetika. Sayangnya, banyak rumor yang beredar mengatakan jika mencukur rambut kemaluan dapat meningkatkan risiko penyakit menular seksual (PMS). Hmm benarkah demikian? 

Mencukur Rambut Kemaluan Tingkatkan Risiko PMS

SEBAGAI pria Anda tentu mempunyai cara tersendiri dalam merawat kesehatan dan keindahan tubuh, tak terkecuali di area kemaluan. Sebagai bagian tubuh andalan para pria, Mr.P harus selalu dirawat salah satunya dengan mencukur rambut pubis. 

Sama seperti vagina, area kemaluan pria juga ditumbuhi rambut-rambut halus untuk melindunginya. Akan tetapi jika rambut kemaluan ini dibiarkan tumbuh liar tentu akan mengganggu kenyamanan serta estetikanya.

Tapi di sisi lain, banyak rumor yang mengatakan jika mencukur rambut pubis juga bisa meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual (PMS) lho.

Pernyataan tersebut nampaknya didukung oleh sebuah studi yang dilakukan University of California di San Fransisco, AS yang mengatakan bahwa mencukur bulu kemaluan dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit menular seksual.

Kesimpulan tersebut didapatkan setelah para peneliti melakukan survei pada 14.000 responden pria dan wanita. Para responden diminta mengisi data tentang seberapa banyak mereka memangkas atau mencukur habis bulu kemaluan mereka dan seberapa sering mereka melakukannya.

Hasilnya, 80% dari mereka yang mencukur rambut kemaluannya lebih rentan terjangkit infeksi menular seksual seperti herpes, sifilis, gonore, klamidia, HIV dan kutu kemaluan dibandingkan mereka yang tidak mencukur bulu kemaluan mereka.

Responden yang mencukur bulu kemaluan dengan frekuensi paling tinggi, yakni setiap hari atau setiap minggu, memperlihatkan hasil 3 kali lebih rentan terinfeksi PMS.

Bahkan ada kategori pencukur ekstrim, yakni mereka yang mencukur semua rambut kemaluan atau melakukannya dengan waxing lebih dari 11 kali dalam setahun. Responden jenis ini 4 kali lebih berisiko tertular PMS.

 

Schick Quattro Titanium Freestyle, Rp 126.100,- ; Beli di sini

 

 Ketua penelitian Benjamin Breyer M. D yang juga seorang dokter di San Fransisco General Hospital mengatakan, bisa jadi mereka yang mencukur bulu kemaluannya lebih sering juga melakukan hubungan seksual sehingga lebih rentan akan PMS tersebut

Sementara itu mencukur bulu kemaluan bisa menjadi faktor Anda tertular PMS  karena alat cukur dapat membuat kulit di kelamin terluka sehingga membuat bakteri dan virus lebih mudah untuk masuk ke dalam sistem tubuh.

Untuk itu sebagai cara menjaga kebersihan Mr.P yang aman, ada baiknya Anda memangkas sedikit saja rambut kemaluan. Jangan hanya karena faktor estetika lalu Anda mencukurnya sampai habis. 

Jangan lupa gunakan alat cukur/ gunting yang bisa Anda sterilkan dengan alkohol. Tuang alkohol ke kapas dan gosok mata pisau gunting dengan kapas yang tadi sudah diberi alkohol.

Saat mencukur pastikan menggunakan cermin agar Anda dapat melihat jelas kelamin. Ambil rambut sedikit demi sedikit lalu gunting dengan hati-hati. Ketika sudah selesai jangan lupa membasuh kemaluan Anda dan sterilkan kembali gunting yang telah dipakai.

Gillette Mach 3, Rp 60.000,- ; Beli di sini

Tips aman lainnya adalah selalu gunakan kondom ketika berhubungan seksual. Meskipun luka goresan dapat menjadi faktor Anda terjangkit PMS, namun hal ini tidak lebih berisiko ketimbang berhubungan intim tidak aman/ tanpa kondom.

Terakhir, selalu periksakan diri minimal setahun sekali untuk mengetahui apakah Anda bebas dari penyakit menular seksual manapun. Pastikan Anda melakukan semua tes tersebut dengan lengkap.

Kembali ke blog

Tulis komentar

Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.

Produk Rekomendasi

Tutup

Artikel terkait