Manfaat Program Keluarga Berencana (KB)

BANYAK pasangan yang sudah menikah dan memiliki anak mencanangkan program Keluarga Berencana. Keluarga Berencana ini sendiri adalah upaya untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan cara membatasi kelahiran.  

SAAT Anda menikah, mungkin Anda ingin melakukan program Keluarga Berencana dan mencari tahu apa manfaat dari program Keluarga Berencana. Keluarga Berencana ini adalah perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti penggunaan alat kontrasepsi, seperti spiral, kondom, IUD, pil KB dan lain sebagainya.

Menurut California Department of Health Services Office of Family Planning, Keluarga Berencana akan mengurangi jumlah kehamilan yang tidak direncanakan dan tindak aborsi di kalangan perempuan, serta memungkinkan kesempatan kepada perempuan untuk memilih waktu yang tepat kapan untuk memiliki  anak.

Keluarga Berencana memberikan perempuan pilihan untuk menunggu waktu sampai mereka merasa mampu secara finansial untuk merawat anak. Tidak cuma itu saja, program Keluarga Berencana ini juga dapat memberikan keleluasaan kepada pasangan untuk melanjutkan pendidikan dan mencapai goal dalam pekerjaan tanpa harus  mengkhawatirkan beban keuangan dari kehamilan yang tidak direncanakan.

Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Oleh karena itulah banyak pasangan yang memutuskan untuk menjalankan program Keluarga Berencana setelah menikah. Metode Keluarga Berencana ini memang tidak hanya dapat membatasi kelahiran tapi juga memberikan manfaat lainnya. Apa saja manfaatnya? Berikut ini ada beberapa manfaat dari program Keluarga Berencana.

Dengan melakukan program Keluarga Berencana, perempuan akan terhindar dari bahaya kesehatan dari kehamilan yang tidak direncanakan atau komplikasi yang terjadi saat melahirkan selama masa rentan. Sebagai contoh, ibu muda berisiko lebih tinggi terkena anemia, komplikasi plasenta dan tekanan darah tinggi, sementara itu ibu dewasa cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena masalah pendarahan pada plasenta. Dengan menjalankan program KB ini maka dipercaya dapat membantu mengurangi jumlah perempuan yang meninggal karena komplikasi saat persalinan dan masa kehamilan.

Baca juga: Perencanaan Kehamilan untuk Program Keluarga Berencana

Menjalankan program Keluarga Berencana tidak hanya dapat melindungi perempuan dari komplikasi kesehatan, tapi juga memberikan dampak positif pada kehidupan sosial-ekonomi. Keluarga Berencana memungkinkan pasangan untuk merencanakan keuangan mereka. Memungkinkan ibu dan ayah hanya memiliki jumlah anak sesuai dengan  pendapatan mereka sehingga kebutuhan pun dapat terpenuhi.



Menurut Epigee Women’s Health, sebuah situs informasi online yang berkaitan dengan kesehatan wanita, memakai Pil KB dipercaya dapat mengurangi dorongan seksual. Selain itu, beberapa pria dan pasangannya mengakui bahwa pemakaian kondom dapat mengurangi sensitivas seksual. Tidak hanya itu, para pria juga mengaku merasa tidak nyaman saat pasangan mereka memakai diafragma atau kap serviks saat berhubungan seksual.

Baca juga: Pilih Kontrasepsi Yang Sesuai untuk Program Keluarga Berencana Anda

Menurut sebuah laporan di International Journal of Cancer pada November 2013 silam, menggunakan alat kontrasepsi oral selama lima tahun atau lebih akan mengurangi risiko kanker ovarium pada wanita di masa mendatang. Penggunaan Pil KB juga dipercaya dapat mengurangi risiko terkena kista ovarium, serta merek tertentu alat kontrasepsi oral dapat membantu membersihkan jerawat, mengatur atau mengurangi aliran menstruasi, dan mengurangi kram menstruasi dan gejala pramenstruasi lainnya.

Ternyata memang banyak juga ya manfaat menjalankan program Keluarga Berencana. Mungkin hal terpenting dalam menjalankan program KB adalah membantu menyelamatkan nyawa perempuan dan anak-anak. Keluarga Berencana tidak hanya menguntungkan individu saja. Kemampuan seorang wanita untuk memilih jumlah anak tentunya akan mengurangi dampak ekonomi dari kelebihan penduduk. Berdasarkan pendapat the California Department of Health Services Office of Family Planning, rata-rata wanita akan mengalami sekitar 12 hingga 15 kali kehamilan dalam hidupnya jika program KB tidak ada.