Kondom dapat dikatakan sebagai alat kontrasepsi yang paling ampuh dan paling mudah dicari. Di pasaran, banyak jenis kondom yang dijual, dari berbagai bahan, sampai ketebalannya.
TIDAK sedikit juga merek dan jenis yang mengaku sebagai kondom kualitas terbaik. Namun, sebenarnya kondom seperti apa yang paling baik?
Karena banyaknya jenis yang dijual, memilih kondom yang cocok dapat menjadi membingungkan. Yang biasanya menjadi pertimbangan utama ketika membeli kondom adalah bahan kondom itu sendiri.
Lateks adalah jenis kondom yang paling mudah dicari, dan cocok untuk kebanyakan orang kecuali yang memang alergi terhadap lateks. Selain bahan, ukuran juga biasanya menjadi hal lain yang diperhatikan.
Namun ternyata, ukuran yang tertera di kemasan kondom bisa jadi tidak sesuai dengan yang Anda butuhkan, karena ukuran tersebut ternyata untuk ukuran lebar, dan bukannya panjang.
Maka dari itu, kondom yang dibeli bisa malah terlalu sempit atau longgar, sehingga cara yang paling tepat adalah mencoba berbagai merek untuk mencari yang sesuai untuk Anda.
Selain bahan dan ukuran, hal yang biasanya terlupakan saat membeli kondom adalah ketebalannya.
Kini, sudah banyak dijual kondom tebal maupun kondom tipis dengan berbagai merek. Namun, masih banyak yang belum tahu yang mana yang sebenarnya lebih aman dan nyaman digunakan.
Ketebalan kondom diukur dalam satuan mikron, dimana satu mikron adalah 0,01 mm – yang berarti sangat tipis.
Kondom tipis yang dijual biasanya memiliki ketebalan sekitar 4 mikron, sementara ketebalan rata-rata kondom di pasaran antara 7 mikron, sementara kondom tebal memiliki ketebalan sekitar 9 mikron.
Vivo Kondom Ultra Thin - 3 Pcs, Rp.11,500; beli di sini
Perbedaan ketebalan ini dapat mempengaruhi kenyamanan saat penggunaan karena penis sangatlah sensitif.
Pertanyaannya kini, apakah makin tebal berarti makin kuat? Ternyata tidak! Penelitian yang dilakukan pada berbagai jenis kondom tebal maupun kondom tipis menyatakan bahwa keduanya memiliki kecenderungan yang sama untuk mengalami kerusakan.
Hal ini terjadi karena kebanyakan kerusakan pada kondom terletak pada kesalahan penggunaannya.
Kesalahan ini biasanya karena kurangnya lubrikasi, kondom sudah rusak saat proses pemakaian, ukuran yang tidak sesuai, atau malah lubrikan yang digunakan tidak tepat.
Malah, kondom tipis memiliki tingkat kekuatan yang tinggi, jadi sebenarnya tidak harus menggunakan kondom tebal jika memang dirasa kurang nyaman.
Jadi, dalam membeli kondom kualitas terbaik yang memang sesuai dengan Anda memang harus mencoba berbagai ukuran, ketebalan, dan bahannya.
Tebal dan tipisnya kondom tidak terlalu berpengaruh karena keduanya sama-sama kuat, yang terpenting adalah kenyamanan saat pemakaian, dan memang dapat terpasang dengan baik.
Dan jangan lupa bahwa pemilihan kondom, sama pentingnya dengan cara pemakaian yang benar.