Banyak wanita mengalami efek menopause baik secara fisik atau pun mental yang diakibatkan oleh tidak seimbangnya hormon. Tipikalnya wanita akan mulai mengalami tanda menopause di usia pertengahan 40 ketika masa reproduktif sampai pada puncaknya.
MENOPAUSE merupakan masa yang berkepanjangan di mana hormon di dalam tubuh wanita perlahan mulai menurun, yang mana tahapan ini dimulai semenjak 2 tahun sebelum menstruasi terakhir. Pada kebanyakan wanita, efek menopause akan berakhir ketika masa menopause usai, namun di beberapa wanita lainnya efek ini terus terjadi.
Berikut ini adalah 15 ciri menopause yang terjadi pada wanita.
Hot flash
Hot flash adalah sebuah fenomena efek menopause di mana Anda secara mendadak merasakan sensasi hangat di sekujur tubuh. Kondisi ini akan menyebabkan kulit di beberapa bagian tubuh menjadi kemerahan. Hot flash merupakan sebuah kondisi yang berasal dari reaksi tubuh atas penurunan hormon estrogen, yang mana terjadi ketika wanita mendekati menopause.
Keringat malam
Menstruasi Tidak TeraturMenstruasi tidak beraturanKeringat di malam hari diklasifikasikan sebagai hasil dari kondisi hot flash parah yang terjadi di malam hari. Para wanita yang mengalami ini biasanya akan tidur dengan diiringi keringat yang mengucur deras. Kondisi ini bernama sleep hyperhidrosis yang merupakan bagian dari gangguan tidur. Meski pun begitu, gangguan keringat ini umum sekali dialami wanita yang mengalami menopause.
Menopause Tidak Teratur
Kebanyakan wanita akan mengalami menstruasi yang pendek, sedikit, dan tidak beraturan ketika hendak memasuki masa menopause. Keadaan di mana hormon di dalam tubuh yang tidak seimbang dapat membuat menstruasi jadi lebih sedikit dan lebih awal dari pada biasanya.
Dapatkan Mustika Ratu Angsari Kaplet dengan harga Rp 25.000,- Beli di sini
Kehilangan libido
Salah satu ciri lain dari menopause adalah menurunya keinginan untuk berhubungan intim. Menurunnya hasrat seks ini dapat berasal dari banyak faktor. Namun umumnya didominasi oleh ketidak seimbangan hormon, di mana terjadi kekurangan hormon androgen. Untuk ciri ini Anda harus waspada karena mungkin saja dapat menimbulkan masalah dengan pasangan.
Vagina kering
Kondisi vagina yang kering umumnya terjadi ketika sensasi lembut dan basah dari lapisan vagina menghilang, dan membawa rasa gatal serta iritasi. Ini terjadi karena ketika kadar estrogen dalam tubuh menurun maka lapisan vagina menjadi kering, tipis, dan kurang elastis.
Mood swing
Kondisi mood swing ketika memasuki masa menopause ternyata merupakan hal yang dialami banyak wanita, dan bisa jadi sulit untuk diatasi. Wanita yang mengalami efek ini akan memiliki emosi bak rollercoaster yang sulit dikendalikan.
Baca juga: Manfaat Yoghurt untuk Kesehatan Miss V
Letih
Letih merupakan salah satu sindrom menjelang menopause yang paling umum, dan diartikan sebagai kondisi lemah, lelah, dan kurang energy yang berkepanjangan. Letih sebelum menopause terjadi karena perubahan hormon estrogen dimana hormon tersebut merupakan pemicu energi ke seluruh tubuh. Sehingga ketika kadar estrogen menurun, para wanita cenderung akan merasa cepat letih di sekujur tubuh.
Rambut rontok
Kerontokan merupakan efek fisik yang paling kentara, hal ini juga disebabkan oleh kekurangan estrogen. Akar rambut membutuhkan estrogen untuk dapat tumbuh sehingga ketika estrogen menurun maka pertumbuhan rambut pun ikut terganggu.
Gangguan tidur
Terbangun ketika tengah malam, dan sulit tidur adalah insomnia merupakan kondisi yang memiliki koneksi dengan menopause. Wanita yang akan memasuki masa menopause akan mengalami gangguan tidur, para peneliti mengatakan wanita akan mengalami hal ini lima sampai tujuh tahun sebelum memasuki menopause.
Dapatkan Dr Boyke Wish Femilove Kapsul - 30 dengan harga Rp 200.000,- Beli di sini
Susah berkonsentrasi
Ketika akan menopause, kebanyakan wanita akan mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, dan kesulitan dalam mengingat sesuatu. Kondisi ini berpotensi menjadi masalah besar karena dapat mengganggu kegiatan sehari-hari, dan juga pekerjaan.
Gangguan ingatan
Wanita yang akan mendekati masa menopause akan mengalami hilang ingatan jangka pendek seperti lupa menaruh kunci, lupa hari ulang tahun, lupa jadwal meeting. Namun kondisi ini normal dialami wanita yang hendak menopause karena kurangnya hormone estrogen.
Pening
Pening atau pusing adalah sensasi berputar dan sakit yang terjadi di kepala, dan terkadang bersamaan dengan sulitnya mengatur keseimbangan. Meski ini merupakan kondisi medis yang lumrah, namun ini juga tanda menjelang menopause.
Baca juga : Cara Membersihkan Miss V yang Benar agar Tetap Harum Setiap Saat
Berat badan naik
Meski pun beberapa sumber tidak setuju bahwa berat badan yang naik tidak terjadi karena menopause, namun hormone yang tidak seimbang ternyata dapat memberikan efek kepada berat badan dan distribusi lemak ke seluruh tubuh.
Inkontinensia
Inkontinensia atau keluarnya urine yang tidak terkontrol pada wanita terbagi menjadi 3. Pertama tekanan yang terjadi ketika tertawa, batuk, bersin atau ketika bekerja terlalu keras.
Kembung
Kembung terjadi kepada kebanyakan wanita di saat hendak menopause. Kondisi ini bisa disebabkan oleh masalah pencernaan atau pun Pre Menstruation Syndrome (PMS) yang masih terjadi pada wanita.