Sebelum dan sesudah haid, wanita umumnya akan mengalami keputihan, dimana Miss V mengeluarkan cairan berupa lendir tak berwarna. Tapi, pada setiap wanita lendir/cairan tersebut tidak selalu memiliki warna dan tekstur yang sama. Bukan tanpa alasan, tekstur dan warna tersebut bisa jadi tanda akan suatu penyakit pada Miss V.
KELUARNYA cairan dari dalam vagina adalah hal yang normal dan pasti dialami setiap wanita. Dr. Dweck, seorang seorang ginekolog di Westchester County mengatakan bahwa keluarnya cairan dari vagina adalah proses yang normal dan Anda mungkin akan memerhatikan setiap perubahannya paling lama saat ovulasi.
"Paling sehat, wanita usia reproduktif akan - atau paling tidak- memiliki semacam debit (pengeluran cairan) saat ovulasi," ujar Dweck.
Meskipun normal, sebagian wanita akan tetap bertanya dalam hati seperti, “Apakah saya memiliki permasalahan pada Miss V? Apakah ini normal?” dan sebagainya.
Kekhawatiran tersebut sangat wajar, sebab setiap wanita akan mengeluarkan cairan vagina yang berbeda dan semua itu ternyata memiliki penjelasan mengenai kondisi yang terjadi pada Miss V Anda.
Nah, agar Anda tidak lagi was-was dan bertanya pada diri sendiri, berikut telah kami rangkum 7 tipe cairan vagina yang perlu diketahui.
1. Bening
Tipe keputihan pertama adalah bening atau tidak berwarna. Jika Anda mendapati lendir/ cairan Miss tidak berwarna seperti putih telur mentah, itu tandanya keputihan masih dalam batas normal.
Cairan seperti ini akan terlihat di awal siklus sampai ovulasi. Cairan ini memiliki tekstur lengket dan dapat membantu menarik sperma ke dalam rahim.
2. Putih Susu
Tipe cairan vagina yang selanjutnya adalah berwarna putih susu. Apabila warna ini muncul dari Miss V Anda, maka jenis cairan ini menjadi tanda bahwa organ intim benar-benar sehat.
Dari tengah sampai akhir siklus bulanan, biasanya cairan akan berubah seperti krim sebagai akibat dari pelepasan hormon progesteron. Tapi perlu diingat, meskipun warna ini menunjukan organ intim yang sehat, ketebalan dari cairan dapat menghalangi leher rahim menjebak sperma masuk di dalam.
Dapatkan Lactacyd All Day Fresh - 150ml dengan harga Rp 55.000,- Beli di sini
3. Seperti Keju Cottage
Cairan putih yang membentuk gumpalan bisa jadi tanda bahwa Anda mengalami infeksi jamur. Jamur sangat suka dengan sesuatu yang hangat, gelap, lingkungan lembab, dan apapun yang memicu Miss V berkeringat.
Jika Anda rentan mengalami infeksi jamur, sebaiknya hindari memakai legging, celana ketat sintetis, tidak mandi setelah berolahraga, dan mendiamkan baju renang basah selama berjam-jam.
Selain itu, antibiotik juga diklaim sebagai pemicu karena dapat membunuh bakteri baik di dalam Miss V yang membuat timbulnya ragi/ jamur. Jika mengetahui Anda rentan terkena infeksi jamur, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan tepat.
4. Cairan Mengandung Darah
Bercak darah yang timbul antara periode menstruasi sangat umum saat Anda sedang minum pil KB. Selain itu, jika terdapat cairan cokelat setelah masa menstruasi, hal itu disebabkan oleh darah kering dan Anda tidak perlu khawatir akan itu.
Akan tetapi, jika hal ini terjadi secara terus-menerus segara konsultasikan dengan dokter kandungan untuk memilih kontrasepsi lain. Selain itu, dokter juga dapat mengetahui kemungkinan lain yang terjadi, seperti fibroid, polip, peradangan serviks, dan infeksi.
Jika Anda tidak merasa minum pil, tanyakan juga pada dokter untuk mengetahui kondisi yang dialami tersebut untuk mencegah munculnya penyakit yang lebih serius.
Baca juga: Vagina Sehat? Apa Saja yang Perlu Diketahui?
5. Berwarna Kuning
Selain tidak berbau, apakah Miss V Anda terasa gatal, sakit, atau mengeluarkan bau tidak sedap? Jika iya, ini bisa menjadi tanda bahwa ada permasalahan pada Miss V. Segera konsultasikan diri Anda dengan dokter kandungan karena kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa Anda mengalami gonore, klamidia, atau infeksi panggul.
Namun, perlu diingat bahwa warna yang Anda lihat pada pakaian dalam belum tentu warna cairan yang sebenarnya karena bisa saja sudah teroksidasi dan berubah warna karena udara. Jika celana Anda terlihat kuning, tapi cairan tampak berwarna jernih atau seperti susu, Anda tidak perlu khawatir.
6. Berwarna Hijau Keabu-abuan dan Berbusa
Selain cairan terlihat aneh, bakteri vaginosis juga bisa disertai dengan bau amis dan menimbulkan sensasi terbakar pada Miss V. Melalui cairan vagina, penyakit ini ditandai dengan cairan yang berwarna hijau keabu-abuan, putih, atau kuning dan berbusa.
Selain itu, tipe keputihan ini adalah infeksi umum yang ringan dan dapat diobati dengan pil atau krim resep. Meskipun terasa tidak nyaman, cara ini dapat membuat Anda merasa lebih baik beberapa hari ke depan.
Dapatkan Siputih - 12 Kapsul dengan harga Rp 13.000,- Beli di sini
7. Seperti Air
Cairan yang encer bisa menjadi indikasi bahwa Anda terkena infeksi herpes yang dapat dipicu oleh luka terbuka di dalam Miss V. Anda mungkin merasa tidak nyaman karena cairan ini memiliki jumlah lebih banyak dari biasanya.
Jika Anda mendapati kondisi demikian, sebaiknya segera temui dokter, tanyakan, dan konsultasikan masalah tersebut untuk mendapatkan penanganan secara tepat.
Nah, itu dia 7 tipe cairan vagina yang perlu Anda ketahui. Perlu diingat bahwa Miss V adalah organ penting yang harus diperhatikan kesehatannya. Anda harus selalu menjaga kebersihan Miss V agar terhindar dari infeksi jamur. Lakukan perawatan Miss V yang tepat sehingga cairan yang keluar dari vagina tidak menjadi masalah untuk Anda.