Para pria tentu setuju bahwa memahami orgasme wanita jauh lebih sulit dibandingkan mengerjakan soal matematika. Mungkin sebagian pria tak habis pikir mengapa wanita lebih bisa mencapai puncak seksualitas melalui stimulasi di klitoris dibanding vaginal. Namun, penjelasan tentang hal ini sebenarnya sangat mudah, karena di klitoris terdapat begitu banyak saraf sensitif yang dapat langsung aktif ketika diberi stimulasi. Nah, saraf-saraf pada klitoris inilah yang dapat menghasilkan ejakulasi wanita.
TITIK rangsang pada klitoris disebut C-Spot, lantas bagaiman dengan G-Spot? Perlu Anda ketahui bahwa C-Spot berbeda dengan G-Spot wanita. Sebagian besar pria maupun peneliti meragukan keberadaan G-Spot ini. Bahkan, G-Spot sering dianggap sebagai salah satu mitos seksualitas wanita.
Faktanya, G-Spot wanita adalah area sensitif yang berada di daerah kewanitaan. Apabila G-Spot mendapatkan rangsangan yang tepat, maka ini akan menimbulkan sensasi orgasme wanita yang sangat luar biasa.
Setelah dilakukan berbagai penelitian, area G-Spot dipercaya berada pada pertengahan pintu masuk vagina. Area yang dimaksud dengan G-Spot ini juga dikenal sebagai urethal sponge. Jika para pria ingin pasangan wanitanya memperoleh orgasme yang luar biasa pada saat berhubungan intim, maka berikan stimulus yang tepat pada area G-Spot ini.
Berbeda dengan C-Spot, keberadaan G-Spot memang kerap kali diragukan karena tidak ditemukan jaringan saraf di daerah kewanitaan yang dimaksud. Bahkan, jaringan saraf yang berada di area G-Spot ini dinilai tidak lebih sensitif dari ujung jari manusia. Oleh karena itulah keberadaan G-Spot masih terus dipertanyakan, meskipun beberapa wanita mengaku pernah mengalami orgasme dengan stimulasi pada G-Spot.
Penelitian mengenai G-Spot ini sebenarnya sudah diadakan sejak tahun 1944 oleh seorang ginekolog yang berasal dari Jerman, yakni Ernst Gräfenberg. Itu sebabnya istilah G-spot berasal dari singkatan nama beliau. Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan oleh Gräfenberg, dinding depan vagina yang berada dekat regio uretra memiliki jaringan yang dapat membengkak ketika mendapat stimulus yang tepat, sehingga ejakulasi wanita akan terasa lebih menyenangkan.
Baca juga:Â Ejakulasi Wanita? Cek Faktanya Di Sini!
Terlepas dari fakta dan mitos seputar G-Spot, hubungan intim bisa menjadi menyenangkan tanpa tergantung oleh G-Spot. Meskipun banyak pasutri yang terobsesi dengan keberadaan G-Spot, tetapi sebaiknya Anda tidak terpaku pada titik rangsang ini. Masih banyak daerah sensitif lain yang bisa membangkitkan hasrat seksualitas pria maupun wanita.
Para pria yang ingin memuaskan hasrat seksualitas pasangannya bisa memberikan stimulasi pada C-Spot saat melakukan penetrasi vaginal. Percayalah, sensasi orgasme wanita yang akan dirasakan oleh pasangan Anda tidak kalah dengan sensasi orgasme dengan G-Spot.
Sayangnya, banyak sekali pasutri yang masih mempertanyakan keberadaan G-Spot wanita. Bahkan, tidak sedikit pria yang menyalahkan diri sendiri ketika mengetahui pasangannya tidak dapat terpuaskan, mereka menganggap bahwa mereka gagal menemukan posisi G-Spot untuk memuaskan pasangannya. Pun begitu pada wanita, mereka menganggap pasangan prianya tidak berhasil menemukan G-Spot sehingga saat berhubungan intim ia gagal mencapai klimaks.
Ketahuilah bahwa ejakulasi tidak hanya bisa dicapai dengan rangsangan pada G-Spot. Selain C-Spot, Anda juga bisa meningkatkan rangsangan pada saat foreplay. Karena pada saat itulah gairah seksual Anda akan meningkat, sehingga kepuasan juga bisa tercapai dengan baik.
Selain itu, suasana hati pada saat bercinta juga menentukan kualitas orgasme. Jadi, cobalah untuk melakukan hubungan intim dengan suasana hati yang tepat agar Anda pun memperoleh orgasme yang diinginkan.
Baca juga:Â 7 Tipe Orgasme Wanita
Â