Semua orang pasti menginginkan hubungan seks yang nyaman dan sehat. Cara tercepat dan termudah untuk meningkatkan mutu aktivitas seks Anda salah satunya adalah dengan menggunakan pelumas.
BEBERAPA orang menganggap penggunaan lubricant atau pelumas menandakan kegagalan dalam foreplay. Padahal, orang-orang itu sebetulnya telah melewatkan satu hal yang sangat esensial.
Yang harus ditekankan dan diperhatikan mengenai lubricant adalah Anda harus pastikan bahwa Anda memilih jenis pelumas yang tepat.
Menggunakan sesuatu yang tidak didesain untuk Ms. V dan Mr. P Anda adalah hal yang sangat fatal dan tidak boleh dilakukan karena dapat menimbulkan gejala-gejala yang membahyakan.
Jelas, ada banyak sekali hal yang tidak boleh dijadikan sebagai lubricant seperti bensin, saus, mentega, merkuri dan lainnya.
Maka dari itu, kami telah merangkum sepuluh hal berbahaya yang mungkin pernah Anda pertimbangkan untuk dijadikan lubricant.
1. Petroleum Jelly
Ternyata cukup banyak pasangan yang bertanya apakah petroleum jelly dapat digunakan sebagai lubricant dalam hubungan bercinta. Jawaban tegasnya adalah tidak.
petroleum jelly dirancang untuk proses penyembuhan dengan menciptakan penahan di atas kulit agar mengunci kelembapan dan mendorong proses penyembuhan kulit.
Hal ini berarti bahwa petroleum jelly tidak akan terserap ke dalam tubuh dan tetap berada di jaringan vulva dan pada dinding vagina. Selain itu, petroleum jelly juga tidak larut dalam air dan sangat sulit dibersihkan.
Petroleum jelly juga tidak aman untuk digunakan dengan kondom lateks karena minyak minyak mineral yang terkandung dalam petroleum jelly.
Ketika bersentuhan dengan kondom lateks, petroleum jelly akan bereaksi karena minyak mineralnya dapat merobek kondom. Sangat berbahaya bukan? Jadi, jangan pernah terfikirkan untuk menggunakannya sebagai pelumas
2. Pelumas dengan sensasi dingin atau 'menggelitik'
Jika Anda menyukai sensasi 'menggelitik' atau dingin pada saat berhubungan seks, tidak perlu khawatir. Sebenarnya itu tidak sepenuhnya berbahaya, namun Anda sepatutnya berhati-hati.
Seringkali efek tersebut disebabkan oleh mentol atau cabai, dan itu dapat merusak jaringan halus pada alat kelamin. Pelumas jenis ini juga dapat mengandung bahan-bahan kimia yang dapat merusak kesehatan seksual Anda.
3. Minyak kelapa dan minyak zaitun
Kita semua tahu bahwa minyak kelapa dan minyak zaitun memiliki segudang fungsi dan manfaat untuk kesehatan tubuh, namun bukan sebagai pelumas.
Seperti halnya dengan petroleum jelly, minyak kelapa juga didesain untuk menyembuhkan dan memiliki fitur antivirus dan antibakteri. Sayangnya, fitur tersebut dapat mengganggu bakteri baik pada Ms. V.
Penggunaan minyak zaitun untuk pelumas bercinta juga tidak cocok digunakan dengan kondom lateks karena minyak zaitun akan bereaksi dengan lateks dan akan merusak kondom.
Penggunaan baby oil untuk pelumas hubungan intim juga berbahaya. Minyak kelapa, minyak zaitun dan baby oil juga sulit dibersihkan karena ketiga jenis minyak tersebut adalah minyak jenis yang kental.
Karena sulit dibersihkan, minyak-minyak tersebut akan menyumbat pori-pori dan akan menimbulkan jerawat serta iritasi. Iritasi yang parah akan berujung kepada infeksi.
Maka dari itu, sebisa mungkin hindari penggunaan minyak kelapa, baby oil dan minyak zaitun untuk pelumas bercinta karena tidak ideal dan terlalu banyak risiko yang ditimbulkan.
4. Body lotion dan krim tangan
Body lotion dan krim tangan memang bisa dijadikan lubricant, namun tidak untuk penggunaan internal karena produk-produk tersebut dirancang untuk penggunaan luar.
Produk ini juga dapat mempengaruhi pH Ms. V dan menyebabkan iritasi, khususnya jika produk mengandung pewangi.
5. Sabun cair dan hand sanitizer
Jika Anda berfikir bahwa sabun cair dan hand sanitizer baik sebagai pelumas karena dapat membersihkan, maka Anda salah.
Alih-alih membuat Anda nyaman, Anda justru akan mendapatkan sensasi terbakar pada kulit penis dan area vulva. Sabun cair dan hand sanitizer juga akan merusak keseimbangan pH Ms. V.
6. Krim popok
Seperti namanya, krim popok didesain khusus untuk menyembuhkan ruam dan luka pada bayi akibat penggunaan popok. Jadi, krim tidak akan meresap dan tetap berada di permukaan kulit.
Selain itu, sudocream juga mengandung asam sitrat dan parafin cair yang dapat menganggu bakteri baik pada Ms. V. Jadi, meskipun sama-sama aman digunakan untuk bayi, penggunaan krim popok dan baby oil untuk pelumas hubungan intim sangat tidak dianjurkan.
7. Bio oil
Bio oil berfungsi untuk merawat, melembapkan dan memperbaiki penampilan kulit seperti mengatasi luka bakar, bahkan stretch mark.
Meskipun dapat melembapkan kulit, bukan berarti bagus sebagai pelumas karena Bio oil dirancang untuk penggunaan luar saja. Selain itu Bio oil juga dapat merusak keseimbangan pH Ms. V.
8. Makanan
Beberapa orang mungkin senang membawa makanan ke kamar saat sebelum bercinta dan kemudian memutuskan untuk menggunakan salah satu makanannya sebagai pelumas supaya terkesan liar, romantis dan imajinatif.
Jika memang begitu maksud Anda, percayalah itu bukanlah solusi. hebat Anda. Makanan sangat baik untuk tubuh ketika Anda memakannya, bukan menjadikannya sebagai pelumas.
Kandungan gula dalam makanan sangat tidak baik untuk Ms. V karena dapat menyebabkan iritasi. Selain itu, sisa-sisa makanan tidak dapat diserap kulit dan sangat sulit dibersihkan, sehingga dapat memicu pertumbuhan kuman atau jamur.
9. Air ludah
Sudah menjadi hal lumrah sepertinya untuk menggunakan air ludah sebagai pelumas karena hemat dan praktis. Selain itu, penggunaan air ludah sebagai pelumas mungkin akan terkesan sensual.
Air ludak memang tidak menyebabkan bahaya yang signifikan pada organ gential Anda, namun tetap tidak ideal digunakan sebagai pelumas.
Air ludah akan membuat kulit terasa kering, dan tidak selicin pelumas yang seharusnya sehingga justru Anda akan merasa sakit dan tidak nyaman.
Nah, sekarang Anda mengerti betapa berbahayanya menggunakan bahan-bahan secara asal sebagai lubricant.
Maka dari itu, penting bagi Anda untuk selalu menggunakan lubricant yang memang dirancang untuk aktivitas seksual agar kesehatan dan kenyamanan Anda dalam bercinta tetap terjamin.