Jangan Pernah Coba 3 Hal Ini untuk Atasi Keputihan

Infeksi pada vagina, terutama saat Anda mengalami keputihan, bisa saja terjadi jika Anda mengambil cara-cara yang tak layak sebagai jalan keluar. Kenapa? Karena vagina adalah organ sensitif yang harus sangat Anda perhatikan kebersihannya.

Jangan Pernah Coba 3 Hal Ini untuk Atasi Keputihan

UNTUK itu, demi kenyamanan Anda saat mengalami keputihan, baiknya Anda hindari ketiga cara mengatasi keputihan pada wanita berikut. Agar keputihan yang Anda alami tak malah menyebabkan infeksi pada vagina.

1. Menggunakan bawang putih

Seringkali jenis bumbu dapur yang satu ini dijadikan solusi alternatif untuk mengatasi keputihan. Biasanya, treatment rumahan ini dilakukan dengan cara mengupas, dan memasukkan butiran bawang putih tersebut ke dalam miss v. Entah siapa yang memulainya, yang jelas cara ini terhitung sia-sia menurut Nyirjesy, Obgyn and Director of the Drexel Vaginitis Center Paul Nyirjesy.

Bawang putih memang mengandung antifungal yang disebut allicin, yang secara teori memang dapat mengatasi keputihan. "Tapi kita tidak dapat memprediksi berapa banyak bawang putih yang akan kita butuhkan agar pengobatan alternatif ini berjalan secara efektif," ungkapnya. "Jika Anda memasukkan satu butir bawang putih ke dalam miss v Anda, apakah hal tersebut akan mengobati apa yang terjadi dengan miss v Anda? Jawabannya tentu tidak, karena jumlahnya terlalu sedikit sehingga khasiatnya tidak akan berfungsi sama sekali, bahkan yang ada justru bau menyengat yang akan tersisa di vagina Anda. Jadi, sekali lagi, jangan coba cara alternatif ini karena belum ada bukti riset yang membenarkannya. 

 

2. Minyak pohon teh

Cara alternatif lain yang banyak beredar di internet adalah dengan menggunakan ramuan minyak yang berasal dari pohon teh. Menurut para ahli pengobatan profesional, cara ini sangatlah berbahaya apalagi jika minyak tersebut dioleskan pada vagina.
"Jangan sekali-kali Anda mencoba cara alternatif seperti menggunakan bawang dan minyak pohon teh pada vagina Anda," Raquel Dardik, M.D., salah seorang profesor di NYU Langone Medical Center's department of obstetrics and gynecology.
"Saya pernah melihat efek pembakaran kimia yang cukup berbahaya, yang dihasilkan oleh masing-masing metode alternatif tersebut."Alyssa Dweck, M.D., a seorang gynecologist dan Asisten Klinis Profesor di Mount Sinai School of Medicine juga menyetujuinya. "Kedua bahan dasar tersebut terbilang tajam dan akan mengakibatkan luka bakar pada vagina," ungkapnya. Jika Anda mengalami keputihan, rasa terbakar tersebut sebenarnya sudah Anda rasakan. Oleh karena itu, jangan Anda tambah lagi rasa tidak nyaman tersebut dengan kedua metode tersebut.

Baca Juga: Begini Lho Cara Membersihkan Miss V yang Benar

 

3. Yogurt tampon

Bagaimana dengan meletakkan yogurt pada tampon, dan kemudian tampon tersebut diletakkan di vagina? "Jangan, jangan pernah melakukan hal tersebut" Ungkap Lauren Streicher, M.D, yang tertulis di blog Dr. Oz.

"Ya, lactobacili memang baik untuk vagina Anda, tapi kandungan lactobacili pada yogurt tidak sama dengan lactobacili yang ada pada vagina," lalu dia melanjutkan. "Dan sudah banyak studi yang menunjukkan bahwa pengaplikasian yogurt pada vagina tidak menghasilkan apa-apa."

"Terkadang saat keputihan datang, sebagian orang menganggap bahwa metode ini adalah cara paling alami dari kedua metode sebelumnya," Ungkap Dweck. "Tapi hal itu bukanlah ide yang baik, karena bakteri yang berkembang di keputihan sangat menyukai suasana gelap dan lembab, jadi jangan Anda tambah lagi penderitaan yang Anda alami dengan menambahkan kelembaban di vagina Anda," Jelasnya.

Baca Juga: Manfaat Yoghurt Untuk Kesehatan Miss V

 

Penutup

Jangan atasi sendiri keputihan yang Anda alami dengan cara-cara yang tidak higienis. Memang pada fase keputihan Anda akan merasakan gatal, panas dan bahkan menimbulkan efek terbakar sehingga menyebabkan vagina berwarna kemerahan. Untuk itu, baiknya Anda konsultasikan hal tersebut kepada para dokter profesional, sehingga permasalahan Anda dapat diatasi dengan cara yang benar-benar steril dan higienis.

Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Keputihan Tak Kunjung Diobati? 

Kembali ke blog

Tulis komentar

Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.

Produk Rekomendasi

Tutup

Artikel terkait