Siklus menstruasi menjadi siklus rutin yang dialami oleh para wanita. Kehadirannya tentu saja membawa banyak dampak bagi kehidupan wanita, termasuk dalam masalah gairah seksual. Lantas, apakah hubungan antara siklus menstruasi dengan gairah seksualitas wanita?
SUDAH menjadi rahasia umum bahwa gairah seksualitas wanita adalah sesuatu yang sangat menarik untuk diperhatikan. Gairah seksualitas wanita berpengaruh besar terhadap kehidupan seksualnya, termasuk keinginannya untuk berhubungan intim.
Tentunya gairah seksualitas ini sangat penting, terutama bagi para pasutri. Lantas, bagaimana jika gairah seksualitas wanita bertemu dengan siklus bulanan seperti menstruasi? Berikut penjelasan tentang kaitan siklus menstruasi dan gairah seksualitas wanita yang patut Anda ketahui.
Â
Minggu Pertama : Menstruasi
Pada fase ini, rahim melepaskan lapisan bernutrisi karena kehamilan tidak terjadi. Hari pertama menstruasi adalah saat-saat hormon testosteron  dan estrogen dalam tubuh wanita berada pada titik terendah. Lantas, apa akibat dari rendahnya level kedua jenis hormon tersebut? Akibat dari kondisi tersebut dapat dilihat dari dua sisi, yakni dari sisi kesehatan dan seksualitas.
Dari sisi kesehatan, akibat dari rendahnya kedua jenis hormon tersebut dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Kesehatan mental merujuk pada kondisi emosi. Yeah, we're talking about the mood, or specifically, the bad mood. Bicara tentang bad mood, masa menstruasi memang menjadi saat-saat yang paling menyebalkan karena bad mood sering sekali muncul. Suasana hati yang memburuk biasanya bermula sejak seminggu sebelum masa menstruasi dimulai, atau lazim dikenal dengan istilah PMS (Premenstrual Syndrome).
Selain bad mood, hal lain yang seringkali terjadi adalah perubahan kondisi tubuh, seperti sakit kepala, mudah lelah dan kram atau nyeri perut pada hari-hari pertama siklus menstruasi dimulai. Sebagian wanita juga merasakan gejala lainnya seperti payudara yang membengkak, atau bahkan menjadi lebih lembut dari biasanya. Kondisi ini hanya bersifat sementara, dan seiring bertambahnya hari, tubuh akan kembali berstamina.
So,what about sex? Seperti yang disebutkan sebelumnya, hari-hari pertama menstruasi adalah saat ketika hormon estrogen dan testosteron berada pada level terendah. Akibatnya, gairah seskualitas ikut meredup. Namun, pada hari-hari berikutnya, level testosteron tersebut akan semakin meningkat sehingga gairah seksualitas turut naik.
Baca juga:Â 3 Mitos tentang Seksualitas Wanita
Bagi sebagian orang, melakukan hubungan seks saat menstruasi terjadi terdengar menjijikkan dan tidak seksi. Namun, bagi sebagian lainnya, berhubungan intim saat menstruasi justru menggairahkan. Lantas, apakah berhubungan seks saat menstruasi berbahaya bagi kesehatan? Jawabannya adalah tidak.
Bahkan, berhubungan intim saat menstruasi akan menghilangkan kram atau nyeri perut yang seringkali terjadi saat haid. Selain itu, berhubungan intim saat memasuki siklus menstruasi juga akan membantu otak melepaskan hormon endorfin yang ampuh menghalau bad mood.
Â
Minggu Kedua : Menjelang Pembuahan
Sehari setelah siklus menstruasi usai, wanita akan memasuki minggu menjelang pembuahan. Pada minggu ini, level testosteron dan estrogen pada tubuh wanita sedang meningkat pesat. Akibatnya? Wanita menjadi lebih mudah bergairah dan terangsang, lebih berstamina, dan berada pada kondisi mood yang sangat baik.
Bagi para pasutri yang sedang dalam program hamil, berhubungan intim pada masa ini sangat disarankan. Apa alasannya? Pada masa ini, dalam rahim wanita berdiam ribuan telur yang siap dibuahi, dan kondisi rahim memungkinkan sperma untuk langsung masuk ke dalam rahim.Â
Â
Minggu Ketiga: Masa Pembuahan
Di antara semua siklus menstruasi, manakah yang paling membuat gairah seksualitas wanita berada di puncak? Jawabannya adalah pada minggu ketiga, atau minggu pembuahan terjadi. Masa ini biasanya terjadi pada hari ke-14 dari siklus 28 hari menstruasi. Pada masa ini, sel telur dewasa dilepaskan dari salah satu ovarium dan masuk ke area tuba falopi selama 24 jam. Selama masa tersebut, sel telur akan menunggu datangnya sperma.
Pada masa ini, hormon testosteron dalam tubuh wanita berada di puncak. Sebagai akibatnya, wanita akan merasa gairah seksualitasnya turut berada di puncak, merasa lebih seksi, dan mudah terangsang daripada sebelumnya. Tak heran jika orgasme wanita, atau bahkan ejakulasi wanita dapat dengan mudah dicapai saat berhubungan intim pada masa-masa ini.
Sayangnya, fase ini tidak berlangsung lama. Seiring bertambahnya hari, level testosteron akan kalah dengan level progesteron. Meningkatnya level progesteron akan membuat gairah seksualitas yang sebelumnya berada di puncak kembali meredup dan mempengaruhi kondisi emosi.
Baca juga:Â Cara Menghitung Masa Subur Wanita dengan Metode Kalender
Â
Minggu Keempat : Premenstrual Syndrome (PMS)
Anda tentu tidak asing lagi dengan istilah PMS atau Premenstrual Syndrome. PMS dimulai seminggu sebelum Anda mengalami datang bulan. Selama ini, PMS seringkali diidentikkan dengan hal-hal negatif, seperti ketidakstabilan emosi. Ketidakstabilan emosi mencakup beberapa hal, seperti mengidam, sensitif terhadap banyak hal, mudah depresi, selera makan yang meningkat, hingga gairah seksualitas yang naik turun.
Gejala lain yang juga sering terjadi antara lain masalah kulit (hi, acne!), insomnia, sembelit, dan kram perut. Penyebab dari hal-hal tersebut adalah rendahnya level hormon estrogen yang kemudian berdampak pada rendahnya level serotonin, yakni hormon yang menghasilkan perasaan bahagia.Â
Â