Tahukah Anda, selain asam folat, ada zat lain yang dapat membantu pertumbuhan tabung saraf dan menghindari cacat lahir pada janin?
ZATÂ itu disebut kolin. Selain membantu pertumbuhan tabung saraf dan menghindari cacat lahir, kolin untuk bayi juga berfungsi untuk pertumbuhan otak bayi dan merangsang kemampuan belajar anak.
Penelitian mengungkapkan bahwa kolin adalah nutrisi ibu hamil yang baik. Maka, penting bagi ibu dan anak untuk mendapatkan asupan kolin yang cukup.
 Apa Sebenarnya Kolin Itu?
Kolin adalah zat gizi yang masih mempunyai relasi dengan "keluarga" vitamin B. Kolin memiliki fungsi yang mirip dengan fungsi folat di dalam tubuh Anda. Kolin juga berguna untuk beberapa proses biologis yang penting seperti:
- Memori dan proses belajar
- Metilasi dan metabolisme
- Membantu pencernaan lemak
- Membantu distribusi lemak
- Membantu fungsi hati
- Membantu sintesis sel membran
- Membantu sisntesis neurotransmitter
Mengapa Kolin Penting Untuk Masa Kehamilan?
Banyak studi yang sudah menunjukkan manfaat kolin untuk masa kehamilan dan risiko yang dihadapi jika seorang ibu atau bayi kekurangan asupan kolin.
1. Menghindari cacat tabung saraf
Cacat tabung saraf adalah cacat lahir yang akan mempengaruhi otak, tulang punggung beserta saraf tulang punggung. Banyak studi yang sudah membuktikan kolin dapat membantu pertumbuhan tabung saraf, dan konsumsi kolin yang banyak terbukti meminimalisir kerusakan tabung saraf.
2. Membantu pertumbuhan otak janin
Studi menunjukkan bahwa anak dengan asupan kolin lebih tinggi dapat merespon sesuatu dengan lebih cepat dibandingkan dengan anak dengan asupan kolin yang lebih rendah.
Mengonsumsi 930 miligram kolin per hari juga terbukti bermanfaat untuk hypothalamic–pituitary–adrenal axis (HPA Axis), yaitu sistem yang berperan untuk mengatur tingkat stress anak.
3. Membantu fungsi plasenta
Plasenta yang sehat dan berfungsi dengan baik tentunya penting bagi kesehatan bayi selama masa kehamilan. Plasenta berfungsi untuk mendistribusikan oksigen dan nutrisi untuk bayi Anda, serta membuang limbah dari darah dalam bayi Anda.
Kolin untuk anak di dalam rahim Anda berperan untuk mengoptimalkan fungsi plasenta dengan meningkatkan angiogenesis (pembentukan pembuluh darah). Dengan ini, nutrisi yang disediakan untuk janin akan meningkat.
4. Membantu fungsi hati selama masa kehamilan
Kolin dibutuhkan untuk produksi fosfaditil kolina dalam hati yang berfungsi untuk pembentukan empedu dan pencernaan lemak, serta membantu menciptakan molekul yang dibutuhkan untuk mendistribusikan lemak ke luar hati.
Kekurangan kolin dapat menimbulkan penimbunan lemak pada hati yang dikenal sebagai alcoholic fatty liver disease (NAFLD). Penelitian menyatakan bahwa NAFLD adalah salah satu penyebab utama ketidaknormalan fungsi hati pada tes selama masa kehamilan.
Bagaimana cara mendapatkan asupan kolin?
Nutrisi ibu hamil haruslah dilengkapi dengan. Asupan kolin bisa didapat dari hati sapi, kuning telur, daging sapi, daging ayam dan seafood, sayuran seperti bunga kol, kubis, brokoli, polong-polongan, kacang dan biji-bijian.
Sementara si kecil bisa mendapatkan asupan kolin dari susu formula kaya nutrisi seperti Enfamil A+ 1Â (untuk bayi 0-6 bulan)Â dan Enfamil A+ 2Â (untuk bayi 6-12 bulan). Enfamil berperan sebagai pelengkap nutrisi ASI sebagai makanan utama bayi.
Selain mengandung kolin, susu Enfamil A+ 1 dan A+ 2 juga dilengkapi dengan vitamin C dan prebiotik GOS, protein, lemak dan karbohidrat yang merupakan nutrisi penting agar tubuh mendapatkan energi.
Yuk, lengkapi asupan nutrisi buah hati Anda agar si kecil bertumbuh kembang menjadi anak yang sehat dan cerdas!
Baca juga:Â 7 Alasan Mengapa Omega 3 Sangat Penting untuk Tumbuh Kembang Si Kecil
Sumber:
Choline: An Essential Nutrient When Preparing For Pregnancy. https://tinyfeet.co/on-the-blog/the-essential-nutrient-no-one-is-talking-about. Dilansir dari 30 Arpil 2019.