Untuk mencegah kehamilan dan terhindar dari Penyakit Menular Seksual (PMS) menggunakan kondom adalah cara yang tepat. Tidak sulit ditemukan, berbagai kondom dengan aneka jenis bisa Anda beli di toko dengan harga yang murah. Namun karena terlalu banyak pilihan, apakah Anda jadi bingung memilih yang mana?Â
MESKPUN terlihat mudah, nyatanya memilih kondom masih menjadi hal yang cukup sulit bagi sebagian pria. Banyaknya jenis kondom membuat pria bingung cara memilih kondom yang tepat untuk digunakan saat bercinta.Â
Jika Anda termasuk pria yang masih bingung memilih jenis kondom, perlu diketahui sebelumnya bahwa kondom memiliki beberapa bahan dasar seperti lateks, polyurethane, kulit domba dan polyisoprene.
Kondom berbahan lateks adalah yang paling umum digunakan dan sangat baik untuk mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual. Sementara itu kondom berbahan polyurethane terbuat dari material plastik dan cocok bagi mereka yang alergi lateks. Namun bahan ini biasanya kurang elastis.
Bahan ketiga yaitu kulit domba. Kulit domba tidak terlalu baik dalam mencegah penyakit menular seksual karena mempunyai pori-pori, sedangkan polyisoprene terbuat dari karet alami dan baik dalam mencegah kehamilan maupun penyakit menular seksual.
Setelah mengetahui jenis kondom berdasarkan bahannya, apa saja faktor lain yang menentukan sebagai cara memilih kondom? Tidak perlu bingung, ikuti panduan cara memilih kondom berikut ini!
1. Lihat label kemasan
Perhatikan selalu label kemasan pada kondom yang Anda beli. Selalu pastikan bahwa kondom yang Anda beli memiliki label yang menyatakan bahwa kondom tersebut dapat mencegah kehamilan dan juga mencegah PMS.
Baik itu kondom biasa maupun kondom dengan varian rasa dan tekstur seperti merek kondom Durex, pastikan selalu kondom masih layak digunakan dan tidak kadaluarsa. Jangan sekali-kali mengggunakan kondom kadaluarsa karena bisa menyebabkan iritasi.
Setelah itu saat akan digunakan, sebaiknya baca dengan benar dan teliti panduan penggunaan yang biasanya terdapat dalam brosur kecil di dalam kemasan. Perhatikan juga cara menyimpan kondom, membuangnya dan juga cara memaksimalkan penggunaan kondom.Â
2. Ketebalan kondom
Kondom terdiri dari ketebalan biasa, tipis dan ketebalan yang kuat atau sering pula disebut dengan extra strong, ultra strong atau Extra Safe seperti yang dimiliki kondom Durex.Â
Durex Kondom Extra Safe - 12 Pcs, Rp. 51,900; beli di sini
Beberapa orang lebih memilih kondom dengan tingkat ketebalan yang lebih karena merasa kondom ini lebih aman dari risiko robek atau bocor. Sedangkan kondom tipis lebih menawarkan sensasi sensitif karena terasa seperti tidak memakai kondom.
Namun, manapun kondom yang Anda pilih, selama melakukan langkah pada poin pertama di atas dengan benar, kondom akan memberikan perlindungan dan memiliki efektivitas yang sama.
3. Pelumas
Kondom biasanya sudah memiliki pelumas dalam pengemasannya namun ada pula istilah kondom basah dan kondom kering. Pelumas sendiri dapat mencegah kondom robek dan banyak orang lebih menyukai kondom berpelumas karena alasan kenyamanan.
Di sisi lain perlu diingat bahwa ketika menggunakan kondom lateks Anda hanya boleh menggunakan pelumas kondom berbahan dasar air agar kondom tidak rusak.
Sementara itu beberapa kondom memiliki pelumas dengan spermisida nonoxynol-9 (bahan untuk membunuh sperma). Anda dapat menggunakan kondom ini jika tidak alergi terhadap bahan spermisida.
Jika tidak cocok dengan kondom jenis tersebut, ciri Anda mengalami alergi dapat dilihat dari reaksi sakit ketika menggunakan kondom dengan spermisida.
4. Bentuk kondom
Kondom memilik ragam bentuk, ada yang bentuknya regular, form-fitting yang lebih ketat dan juga kondom yang longgar. Perbedaan bentuk ini diperuntukkan bagi preferensi Anda dan juga meningkatkan kenikmatan dalam bercinta.
Kondom juga memiliki bentuk ujung yang berbeda-beda, bentuk regular atau pun bentuk ujung yang terdapat tekstur seperti dots atau ulir yang akan memberikan sensasi tersendiri saat penetrasi.Â
Baca juga: Jenis Kondom Tipis yang Tersedia di Indonesia
5. Ukuran kondom
Selain bentuk, kondom juga memiliki ukuran yang berbeda. Ukuran standar kondom biasanya cukup untuk ukuran ereksi penis pada rata-rata pria Indonesia (sekitar 14cm).
Namun jika ukuran penis sedikit lebih kecil atau lebih besar mungkin Anda membutuhkan kondom dengan ukuran yang menyesuaikan. Kondom ukuran lebih kecil biasanya diberi nama trim, closer atau snug fit, sementara ukuran besar biasa diberi nama XL, XXL, atau magnum.
Memilih ukuran kondom juga penting karena jika terlalu kecil dapat beresiko membuat kondom menjadi robek dan kebesaran dapat membuat kondom menjadi mudah lepas.
6. Tekstur kondom
Lngkah selanjutnya dalam memilih kondom adalah memperhatikan teksturnya. Tidak hanya polos, beberapa jenis kondom memiliki tekstur bintik (dot), bergaris dan bergerigi.
Tekstur tersebut berguna untuk memberikan Anda dan pasangan kenikmatan lebih saat melakukan hubungan intim. Tidak hanya bisa memilih salah satu, Anda bahkan bisa memilih kondom dengan tekstur ganda seperti bergerigi dan dot.Â
 Durex Kondom Love, Rp 12.900,- ; Beli di sini
7. Kondom novelty
Ada jenis kondom yang lebih dikhusukan hanya untuk bersenang-senang, seperti novelty condoms. Kondom ini biasanya digunakan untuk sisi playful dari para pasangan sebab kondom ini bisa menyala dalam gelap.
Tidak hanya kondom yang dapat menyala dalam gelap, kondom dengan berbagai warna juga termasuk dalam kategori novelty condom.
Meskipun terlihat menarik, namun kondom ini memiliki kekurangan kurang efektif dalam mencegah kehamilan atau PMS kecuali telah tercantum aman pada label kemasannya.
Selain itu, karena fungsinya yang hanya untuk ‘main-main’ kondom ini dapat menimbulkan iritasi atau pun alergi jika digunakan untuk penetrasi namun mungkin akan cukup aman untuk sesi foreplay ketika bercinta.