Berhubungan intim setelah melahirkan butuh waktu dan perencanaan agar bisa dinikmati kembali. Masalah seperti pendarahan, keletihan, menyusui dan suasana hati bisa menjadi faktor turunnya seksualitas wanita. Perhatikan langkah di bawah ini agar berhubungan intim bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan setelah melahirkan.
PERLU diketahui bahwa setelah proses melahirkan, tubuh perlu waktu untuk sembuh sebelum Anda bisa kembali melakukan hubungan intim. Tidak terkecuali, baik proses melahirkan normal maupun caesar. Rasa sakit dan nifas perlu waktu untuk benar-benar hilang. Dokter menyarankan Anda untuk menunggu sekitar 3 sampai 6 minggu sebelum kembali berhubungan intim karena,
- Mulut rahim perlu waktu untuk menutup
- Darah nifas perlu waktu untuk benar-benar berhenti keluar
- Luka robekan, irisan dan goresan pada proses caesar butuh waktu untuk pulih
Setiap orang berbeda-beda dalam proses penyembuhan setelah melahirkan. Setelah dokter mengatakan Anda sudah mulai bisa melakukan hubungan intim selanjutnya adalah keputusan Anda.
Baca Juga: 7 Hal Penting Untuk Menghindari Sakit Saat Berhubungan IntimÂ
Â
Ambil waktu untuk menyesuaikan mood Anda
Mengurus bayi di rumah bisa dibilang mengubah dunia Anda. Tidak heran apabila berhubungan intim tidak menjadi prioritas utama bagi pasutri. Alasan terbesarnya adalah kehabisan energi, tidak aneh jika anda merasa lelah selama bermingu-minggu bahkan berbulan-bulan. Setelah wanita melahirkan, mereka mengalami perubahan hormon yang menyebabkan kondisi postpartum blues. Normal jika Anda mengalami kesedihan, kegelisahan, dan cepat marah. Perasaan ini akan hilang dalam beberapa minggu namun jika masih berlanjut sebaiknya segera dapatkan pertolongan ahli atau dokter.
Meskipun Anda mempunyai waktu dan energi, terkadang perubahan hormon bisa menghilangkan gairah seksualitas wanita untuk berhubungan intim, jangan khawatir jika secara emosional belum siap untuk melakukan hubungan intim. Komunikasi adalah hal penting bagi pasutri untuk bisa saling memahami.
Â
Menyusui dan berhubungan intim setelah melahirkan
Setelah wanita melahirkan, menyusui menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi hubungan intim pasutri. Saat menyusui level estrogen menurun dan menyebabkan kondisi vagina kering sehingga membuat hubungan intim menjadi tidak nyaman. Beberapa kontrasepsi bisa menurunkan produksi asi, konsultasikan dengan dokter atau bidan terkait metode alat KB apa yang cocok untuk Anda. Perlu diingat bahwa menyusui tidak mencegah kehamilan, walaupun begitu kesalahpahaman ini masih banyak dipercayai.
Â
Tips berhubungan intim setelah melahirkan
Ketika dokter Anda sudah membolehkan Anda dan pasangan untuk berhubungan intim, berikut ini adalah tips yang bisa membantu,
- Pikirkan kembali soal keintiman, hubungan badan bukan menjadi satu-satunya pilihan waktu intim Anda. Bangun komunikasi, habiskan waktu bersama dan cari cara lain mengekspresikan afeksi sebelum benar-benar memulai hubungan badan.
- Gunakan pelumas ketika dibutuhkan. Perasaan kurang nyaman pasti muncul saat awal hubungan intim. Wanita melahirkan mengalami kekeringan dan perubahan vaginanya sehingga membutuhkan pelumas, cobalah pelumas berbahan dasar air. Coba berbagai posisi seks jika penetrasi terasa menyakitkan. Posisi seks yang bisa dicoba adalah misionary, woman on top dan spooning. Posisi seks yang harus dihindari adalah doggy style.
- Latihan panggul. Otot yang mengelilingi vagina butuh bantuan agar kembali ke bentuknya semula. Minta saran ahli dalam mengembalikan bentuk otot dengan senam kegel.
- Timing. Rencanakan hubungan intim saat Anda sudah mendapat istirahat cukup dan tidak mendapat gangguan. Lakukan ketika baru bangun tidur atau saat bayi Anda sedang tidur siang.
- Rawat diri Anda. Kembali ke rutinitas, Anda membutuhkan pola makan sehat, olahraga teratur, hidrasi yang baik dan istirahat cukup.
Â
Menjadi orang tua adalah tanggung jawab yang besar dan membutuhkan banyak energi. Butuh waktu bagi tubuh dan pikiran Anda untuk pulih pasca proses melahirkan. Dengan kesabaran dan perencanaan, hubungan intim bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan lagi.Â
Baca Juga: Merencanakan Jarak Kehamilan yang Tepat dengan Program KBÂ
Â