Dalam dunia medis, terdapat banyak jenis penyakit yang ditularkan akibat kegiatan seksual. Salah satu jenis penyakit menular seksual adalah herpes genital. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit menular seksual yang cukup banyak dialami orang saat ini.
PENYAKIT menular seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan intim. Penyakit menular seksual juga biasa dikenal dengan istilah penyakit kelamin karena menyerang alat kelamin penderita, baik kelamin pria maupun miss v. Ada banyak penyakit menular seksual yang cukup terkenal, seperti HIV AIDS, gonorrhea, chlamydia, dan herpes. Penyakit herpes adalah penyakit menular seksual yang akan dibahas kali ini.
Â
APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN HERPES?
Pada dasarnya, penyakit herpes terbagi menjadi dua, yakni herpes zoster dan herpes genital. Herpes zoster menyerang permukaan kulit pada bagian tubuh lainnya, sementara herpes genital menyerang permukaan kulit di sekitar alat kelamin. Herpes genital tidak hanya diderita oleh pria, tetapi juga wanita.
Herpes genital dapat digolongkan sebagai penyakit menular seksual. Herpes genital diakibatkan oleh virus HSV (Herpes Simplex Virus) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Sebagian besar kasus penyakit herpes genital disebabkan oleh HSV tipe 2. Sementara itu, HSV tipe 1 menyebabkan munculnya luka lecet hingga melepuh di area sekitar alat kelamin dan anus. Jika dibiarkan, HSV tipe 1 dapat berkembang menjadi HSV tipe 2 yang menjadi herpes genital.
Baca juga:Â Mengenal Peyronie, Penyakit Yang Membuat Kelamin Pria Bengkok
Saat melakukan hubungan seksual, virus HSV yang dari pihak yang lebih dulu terinfeksi kepada pasangannya. Virus tersebut akan menyebar dari kulit menuju ujung-ujung saraf. Saat mencapai ujung-ujung saraf, virus tersebut tidak segera aktif, namun tetap bertahan di sana dalam waktu lama. Virus yang tidak segera aktif membuat orang seringkali tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi HSV. Seiring waktu, virus tersebut baru akan bekerja aktif dan kembali ke permukaan kulit. Pada tahap ini, muncullah tanda-tanda seperti luka lecet hingga melepuh dan berkeropeng di sekitar alat kelamin, baik  kelamin pria maupun miss v, dan area sekitar anus.
Â
APAKAH GEJALA-GEJALA DARI HERPES GENITAL?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyakit herpes genital awalnya tidak banyak disadari karena kemunculannya yang membutuhkan waktu beberapa lama setelah melakukan kontak fisik dengan pihak yang terinfeksi. Penyakit herpes genital baru akan disadari setelah penderitanya mengalami gejala fisik, seperti gejala-gejala fisik berikut.
- Memerahnya area di sekitar alat kelamin, baik kelamin pria maupun miss v, dan area sekitar anus. Pada kondisi ini, terdapat dua kemungkinan, yakni timbulnya rasa sakit, gatal, atau geli di area-area tersebut. Namun, ada juga penderita yang tidak mengalami rasa sakit, gatal, dan geli di area-area tersebut.
- Munculnya luka lecet yang berkembang menjadi luka lepuh atau keropeng, dan menimbulkan rasa perih. Luka ini dapat terjadi di permukaan kulit di sekitar alat vital, anus, dan paha. Ada pula kasus yang menunjukkan bahwa luka tersebut dapat terjadi di dalam urethra/saluran kandung kemih. Namun, kasus seperti ini masih jarang terjadi.
- Rasa perih pada luka ketika buang air kecil. Kondisi ini biasanya dialami oleh wanita.
- Munculnya rasa nyeri pada kepala/pusing dan punggung.
- Munculnya gejala seperti gejala flu, yakni demam, membengkaknya kelenjar getah bening, dan kelelahan.Â
BAGAIMANA CARA MENGATASI PENYAKIT HERPES GENITAL?
Selain sering tidak disadari keberadaannya, herpes genital seringkali disangka sebagai penyakit lainnya, seperti infeksi ragi (pada wanita), infeksi bakteri, atau infeksi saluran kemih. Untuk itu, penderita yang mengalami gejala-gejala seperti yang telah disebutkan sebelumnya disarankan untuk segera berobat ke dokter. Selain itu, diperlukan beberapa tes, contohnya tes darah, untuk menunjukkan jenis penyakit apa yang sebenarnya dialami oleh si penderita.
Hingga saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan herpes genital secara tuntas. Namun, ada beberapa cara untuk mengurangi terjadinya gejala penyakit tersebut, sekaligus mengurangi risiko penderita menularkan penyakitnya kepada orang lain. Biasanya, para dokter akan meresepkan beberapa obat antiviral untuk mengurangi rasa sakit akibat luka dan gangguan lain yang disebabkan oleh penyakit tersebut. Obat herpes yang diberikan biasanya untuk digunakan setiap hari untuk menekan jumlah virus HSV agar tidak bertambah dan menginfeksi pihak lain.
Baca juga:Â Cara Merawat Mr. P Agar Tidak Terserang Penyakit
Cara lain untuk mengobati herpes genital adalah dengan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit, seperti aspirin, acetaminophen, dan ibuprofen. Selain itu, penderita juga dapat melakukan beberapa ritual, seperti banyak beristirahat, mengompres area yang terinfeksi dengan es batu, mencuci area yang terinfeksi dengan larutan air garam yang terbuat dari setengah sendok teh garam dan setengah botol air hangat sebanyak dua kali sehari, dan mengenakan pakaian yang longgar. Ritual-ritual ini dilakukan untuk mengurangi rasa perih dan terbakar pada luka, serta meningkatkan sirkulasi udara pada area yang terinfeksi sehingga luka cepat mengering.Â
Saat seseorang terinfeksi herpes genital, penyakit ini akan muncul paling tidak empat hingga lima kali dalam setahun. Namun, jumlah ini akan berkurang seiring dengan meningkatnya kekebalan tubuh penderita dari waktu ke waktu. Ada pula beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyakit ini kembali muncul, seperti stres, kelelahan, sakit, kegiatan seksual, menstruasi, trauma, dan tindakan operasi. Faktor-faktor tersebut biasanya terjadi ketika kekebalan tubuh menurun sehingga memicu virus HSV untuk kembali aktif.Â