Tidak dapat disangkal bahwa metabolisme memegang peranan penting dalam tubuh manusia. Tak hanya kesehatan, masalah seperti berat badan juga berkaitan dengan metabolisme. Apakah sebenarnya kaitan antara metabolisme dan usaha penurunan berat badan?
METABOLISME diartikan sebagai proses pembentukan dan penguraian zat makanan di dalam tubuh yang mengatur keberlangsungan hidup manusia. Secara umum, metabolisme memegang peranan penting dalam tubuh manusia. Selain berkaitan erat dengan kondisi kesehatan, proses metabolisme juga berperan dalam hal penurunan berat badan. Pasalnya, metabolisme yang buruk cenderung memperbesar risiko seseorang untuk terkena obesitas. Sayangnya, masih banyak orang yang belum menyadari ada kaitan antara metabolisme dan masalah berat badan. Selain itu, ada beberapa mitos tentang metabolisme yang pada akhirnya dapat menggagalkan diet Anda, seperti mitos-mitos berikut ini.
Â
Tubuh dapat Membakar Lemak dan Membentuk Otot pada Saat yang Bersamaan
Pada dasarnya, proses pembakaran lemak dan pembentukan otot adalah dua hal yang berbeda sehingga sulit untuk dilakukan secara bersamaan. Jika dilakukan secara bersamaan, metabolisme tubuh terganggu sehingga tubuh akan menjadi cepat lelah sehingga Anda sulit untuk melanjutkan sesi latihan Anda. Untuk itu, saat melakukan latihan, Anda harus memastikan tujuan Anda, apakah menurunkan berat badan atau membentuk otot. Jika Anda ingin menurunkan berat badan, Anda dapat berfokus pada latihan kardio. Sementara itu, jika Anda ingin membentuk otot, latihan beban adalah jawaban yang tepat bagi Anda.
Â
Kalori adalah Hal Utama yang Wajib Dikhawatirkan
Bagi mereka yang sedang melakukan diet sehat atau melangsingkan badan, kalori dianggap sebagai musuh besar yang dapat menambah kadar lemak dan berat badan. Memang benar jika kalori makanan berkontribusi dalam menambah berat badan. Akan tetapi, dibandingkan kalori, hormon memiliki pengaruh yang jauh lebih besar dalam menambah berat badan. Pasalnya, hormon mempengaruhi nafsu makan dan menentukan makanan mana yang ingin dikonsumsi.
Dengan kata lain, kalori makanan bukanlah hal utama yang patut diperhatikan saat ingin melangsingkan badan, melainkan kemampuan diri untuk mengendalikan nafsu makan dan menahan untuk tidak mengonsumsi makanan yang berpotensi menambah berat badan.
Baca juga:Â 9 Cara Menurunkan Berat Badan dengan Clean Eating
Â
Terdapat Hormon Baik dan Buruk dalam Tubuh
Dalam proses metabolisme, umumnya orang mengenal dua jenis hormon, yakni hormon yang baik, misalnya hormon yang mempengaruhi tumbuh-kembang seseorang, dan hormon buruk, misalnya hormon kortisol yang menyebabkan stres dan penurunan kondisi fisik. Meskipun demikian, kedua hormon ini sama-sama berguna, yakni memberi sinyal pada organ tubuh untuk berfungsi secara optimal.Â
Â
Tes Darah adalah Cara Terbaik untuk Menilai Keseimbangan Hormon
Sebagian orang menganggap bahwa cara objektif untuk menilai keseimbangan hormon pada tubuh adalah dengan melakukan tes darah. Padahal, keseimbangan hormon dalam diri seseorang juga dapat dilihat secara subjektif, misalnya melalui kecenderungan orang tersebut dalam mengontrol nafsu makan, energi, dan rasa lapar.
Dibandingkan untuk memastikan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh seseorang, tes darah jauh lebih efektif untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang. Dengan demikian, orang yang menjalani tes darah dapat mengetahui kondisi kesehatannya dan memutuskan diet sehat manakah yang tepat baginya untuk menurunkan berat badan.
Baca juga:Â Mitos dan Fakta Seputar Diet
Â
Penderita Obesitas Memiliki Kerja Metabolisme yang Sama dengan Orang Bertubuh Ideal
Jika Anda berpikir bahwa penderita obesitas dan orang dengan berat badan normal memiliki metabolisme yang sama, you might think twice about it. Faktanya, penderita obesitas cenderung mengalami ketidakseimbangan hormon dalam tubuh mereka yang mengakibatkan mereka tidak dapat mengontrol nafsu makan, mudah merasa lapar, dan malas melakukan olahraga. Ketidakseimbangan hormon ini pada akhirnya mempengaruhi kinerja metabolisme mereka untuk berjalan lebih lambat dibandingkan orang dengan berat badan normal.
Selain itu, ketidakseimbangan hormon juga dapat mengakibatkan hilangnya motivasi untuk melakukan diet sehat, sehingga rencana penurunan berat badan menjadi tidak berjalan sesuai keinginan.
Â