Adalah hal yang paling menyebalkan jika sudah melakukan banyak jenis program latihan workout namun Anda tidak mendapatkan tubuh atletis, yang lebih ramping, lebih kuat, dan lebih cepat seperti yang diinginkan.
NAMUN penelitian sudah dilakukan dan ternyata terdapat beberapa jenis tubuh yang memang tidak dapat beradaptasi dengan baik pada program latihan. Kondisi seperti ini biasanya disebut dengan “nonresponders”. Orang yang memiliki kondisi tersebut biasanya akan mudah menyerah dan membiarkan membership gym-nya kadaluwarsa karena muak dengan exercise.
Jika itu Anda, maka jangan menyerah! Penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa tubuh Anda tentu saja masih dapat merespon ketika melakukan exercise hanya saja tidak cukup berhasil pada jenis exercise yang telah Anda lakukan.
Penelitian dilakukan oleh Queen’s University di Otario yang melibatkan 21 responden dewasa dan melakukan dua jenis exercise cycling training. Setiap empat kali seminggu dalam tiga minggu, seluruh responden menyelesaikn exercise baik steady-pace endurance regimen (latihan mengayuh selama 30 menit pada kapasitas aerobik 65%) atau high-intensity interval (lari sprint selama 20 detik sebanyak delapan kali dengan waktu istirahat masing-masing 10 detik). Setelah melakukan pengujian, para responden tersebut membutuhkan waktu paling tidak tiga bulan untuk mengembalikan kebugaran mereka seperti di awal.
Para responden kemudian melakukan pengujian laboratorium pada tiga minggu selanjutnya untuk menyelesaikan seluruh proses pengujian yang tidak dilakukan di awal. Para peneliti menilai keuntungan fitness dari masing-masing individu dengan VO2peak (kapasitas maksimum aerobik), lactate threshold (kemampuan untuk menolak exercise) dan heart rate (yang idealnya tidak akan naik signifikan. Jika Anda memilikinya maka Anda memiliki tubuh atletis). Faktanya para peneliti mendapatkan variasi hasil yang sangat signifikan dari satu responden dengan responden lainnya.
Dengan menggunakan tiga ukuran kebugaran, para peneliti mencatat terdapat 24% responden yang “nonresponders” untuk melakukan sprint interval training. Lima persen dari “nonresponders” tersebut tidak dapat merespon pada sesi latihan endurance cycling, namun setidaknya terdapat satu orang yang akhirnya mampu merespon setelah melakukan tiga jenis fitness. Jadi, untuk sebagian besar responden, endurance training bukanlah merupakan jenis workout yang ideal namun itu bukan berarti akhir dari segalanya.
Kesimpulan terbesar yang dapat diambil dari penelitian ini adalah setiap responden yang tidak merespon pada satu jenis latihan mungkin saja akan merespon pada jenis latihan lainnya, atau dengan kata lain pasti ada di luar sana jenis latihan yang cocok pada masing-masing individu. Jadi jika tubuh Anda tidak merespon pada latihan endurance training selama tiga minggu maka disarankan untuk menggantinya saja dengan latihan sprint interval training selama tiga minggu.
Namun, ini masih menjadi pertanyaan yang belum terjawab mengapa tubuh tidak mampu merespon pada beberapa jenis workout tertentu. Tingkat kesulitan workout mungkin saja menjadi penyebabnya. Meskipun sudah ada standar masing-masing pada setiap jenis workout namun masing-masing individu dapat meresponnya berbeda-beda. Mungkin saja pada “nonresponders” ini tidak merasa tertantang pada jenis workout tertentu sehingga tubuhnya tidak mampu dan mau merespon. Faktanya faktor genetika juga mempengaruhi hasil workout pada masing-masing individu, jadi ada baiknya Anda melihat silsilah keluarga Anda apakah mereka memiliki tubuh atletis dan ramping atau tidak.
Kabar baiknya Anda tidak perlu melakukan pengujian di laboratorium untuk mengetahui apakah Anda masuk dalam kategori “nonresponders” atau tidak. Cara termudah untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan beberapa tes latihan seperti berlari atau memanjat tebing. Ukurlah juga beberapa aspek performance dan fisik seperti lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan latihan, detak jantung setelah latihan dan bagaimana perasaan Anda ketika menyelesaikan latiha tersebut,
Kemudian, setelah tiga minggu ulangi lagi latihan tersebut dan catat juga seluruh aspek performance dan fisik seperti yang sudah dilakukan sebelumnya. jika waktu yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan latihan lebih pendek, detak jantung Anda lebih rendah dan Anda merasa lebih baik dan lebih senang setelah melakukan latihan maka itu berarti bahwa jenis exercise yang Anda lakukan cocok untuk tubuh Anda, jika hasilnya justru sebaliknya, jadi mungkin Anda termasuk dalam kategori “nonresponders” sehingga Anda harus berjuang lebih keras untuk menemukan jenis exercise yang lebih cocok bagi Anda. Jika Anda merasa kesulitan, Anda dapat berkonsultasi dengan instruktur fitness untuk mendapatkan tips olahraga yang baik untuk Anda.
Alternatifnya, jika Anda merasa enggan untuk mencoba jenis exercise yang lain, Anda dapat bertahan dengan jenis exercise sebelumnya paling tidak selama 10 minggu. Penelitian menunjukkan bahwa ketidakmampuan tubuh Anda merespon jenis exercise tertentu dapat menurun jika Anda menaikan intensitas pada jenis latihan tersebut.
Apapun pilihan yang Anda pilih, hal penting yang harus selalu diingat adalah jangan pernah menyerah untuk menemukan jenis exercise yang terbaik bagi Anda. Yang paling penting adalah Anda tetap enjoy dengan latihan yang Anda lakukan dan tetap open-minded untuk mencoba berbagai jenis latihan.