Apa Saja Cara-Cara Tes HIV?

Tes HIV adalah satu-satunya cara untuk mengetahui penularan HIV. Seperti apa pelaksanaan tes HIV? Apa saja jenis tes HIV? Yuk, simak ulasannya di sini!

HIV adalah infeksi yang menyerang imunitas tubuh. Satu-satunya cara untuk mengetahui penularan HIV pada tubuh adalah dengan melakukan tes HIV.

Ya, melihat gejala saja tidak cukup untuk menentukan apakah terjadi penularan HIV pada tubuh Anda atau tidak. Pada beberapa kasus, gejala HIV bahkan tidak muncul setelah bertahun-tahun.

Tes HIV pun terkadang bisa jadi tidak akurat. Ini bisa jadi disebabkan karena adanya suatu masa yang disebut periode jendela. Tes HIV berusaha mendeteksi ada atau tidaknya antibodi yang hanya muncul ketika seseorang mengalami HIV.

Antibodi ini baru akan muncul setelah masa jendela selesai, yakni 3-6 bulan. Jadi, jika Anda melakukan tes HIV pada masa ini, bisa jadi Anda terdeteksi negatif HIV, padahal sebenarnya Anda terjangkit HIV.

Jadi, untuk mendapatkan hasil yang akurat, ada baiknya Anda menunggu beberapa bulan setelah mencurigai diri Anda terinfeksi HIV, atau lakukan tes HIV secara berkala.

Lalu, apa saja sih jenis-jenis tes HIV yang tersedia? Ini jawabannya.

Antibody Screening

Tes ini mencari protein dalam tubuh yang diproduksi ketika seseorang terserang HIV, biasanya muncul 2-8 minggu setelah Anda terinfeksi.

Tes ini juga disebut sebagai tes ELISA. Tes satu ini biasanya sangat akurat. Kelemahan tes ini adalah tidak dapat mendeteksi infeksi HIV pada tahap awal.

Untuk mendapatkan jawaban, petugas kesehatan akan mengambil sample darah ataupun urin Anda. Kadang, petugas juga mengambil sample cairan dari dalam mulut Anda (bukan saliva, ya).

Setelah sample diambil, petugas akan mengirimkannya ke laboratorium. Versi rapid atau cepat dari tes ini bisa menghasilkan jawaban kurang dari 30 menit, tetapi tidak menutup kemungkinan hasilnya akan keliru (false negative).

Tes Kombinasi Antigen

Jenis tes ini dapat mendeteksi infeksi HIV lebih dini dari tes antibody screening. Tes ini memeriksa antigen HIV, yakni protein yang disebut p24 yang muncul 2-4 minggu setelah terinfeksi.

Tes kombinasi antigen versi rapid atau cepat dapat memberikan Anda hasil dalam waktu 20 menit.

Tes RNA

Berbeda dengan dua tes sebelumnya, tes RNA mencari virus itu sendiri. Tes ini dapat mendeteksi infeksi HIV lebih dini daripada tes kombinasi antigen, yakni sekitar 10 hari setelah Anda terinfeksi.

Namun, tes ini memang lebih mahal dan biasanya tidak menjadi opsi pertama yang disarankan oleh dokter.

Tes HIV di Rumah

HIV adalah infeksi yang kini dapat dites di rumah. Ada perangkat tes HIV yang kini bisa dibeli dan Anda coba sendiri di rumah. Tes ini membutuhkan sample darah dan Anda mesti menusuk jari Anda sendiri untuk mengambilnya.

Namun, tes seperti ini tidak bisa dijadikan satu-satunya acuan. Bila hasil menandakan positif, maka Anda perlu melakukan pemeriksaan lanjutan dengan dokter

Jika hasil menandakan negatif namun Anda merasakan gejala HIV, Anda juga lebih baik melakukan pemeriksaan lanjutan ke dokter.

Kapan Anda Perlu Melakukan Tes HIV?

Jika Anda mengalami kondisi-kondisi di bawah ini, maka segeralah melakukan tes HIV.

  • Bergonta-ganti pasangan seks
  • Melakukan seks tanpa pengaman dengan orang yang berpotensi terinfeksi HIV, atau dengan orang yang riwayat seksualnya tidak Anda ketahui.
  • Menggunakan obat dengan jarum yang sebelumnya digunakan oleh orang lain
  • Pernah memiliki penyakit menular seksual, TB, atau hepatitis
  • Melakukan pekerjaan seks komersial
  • Melakukan hubungan seksual dengan orang yang memiliki ciri-ciri di atas

Itulah beberapa jenis tes HIV yang bisa Anda jalani. Jika Anda melakukan HIV dalam kurun waktu 3 bulan setelah Anda duga Anda terinfeksi, lakukan tes kembali di 3 bulan berikutnya.

Sumber:

HIV Screening: Tests That Diagnose HIV. https://www.webmd.com/hiv-aids/hiv-aids-screening#1. Dilansir dari 16 Desember 2019.

Kembali ke blog

1 komentar

Apakah tes 3 bulan ke 2 kalo dedang terapi hepatitis b tes menggunakan 3 mrtode cmia elfa imunosrologi tidak akan mempengaruhi hasil nya?apakah harus tes ulang paska 9 bulan setelah paparan?

Herli

Tulis komentar

Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.

Produk Rekomendasi

Tutup

Artikel terkait